Yogyakarta, Pdmsleman.Or.Id
“MPKS tidak boleh membeda-bedakan kepada masyarakat. Mereka yang bukan warga Muhammadiyah juga harus dilayani dengan professional, semangat jihadnya MPKS merupakan pembumian semangat Al Maun, yaitu diwujudkan dalam bentuk ngopeni layanan sosial,” demikian disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang PMK dan juga sebagai salah satu Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. DR. Muhajir Effendi M.AP pada acara pembukaan Rakernas MPKS PP Muhammadiyah di SM Tower Yogyakarta, 11 Agustus 2023.
Lebih lanjut disampaikan bahwa hal itu bertujuan agar tidak terjadi loss generation atau keterlantaran anak akibat broken home orang tuanya, memberdayakan kaum difabel (pengentasan kemiskinan), membina potensi warga senior (lansia), dan lain-lain.
Rakernas kali ini mengambil tema: Tajdid AUMSOS Abad ke-2 : Modernisaai Manajemen menuju AUMSOS yang Profesional, Inklusif, dan Mandiri
Pada kesempatan itu Menteri Sosial, Dr. Ir. Hj. Tri Rismaharini, M.T., menyampaikan bahwa memberi kesempatan ke AUM Sos (LKS Lembaga Kesejahteraan Sosial) untuk memberdayakan diri, agar setiap LKS atau panti asuhan bisa mandiri, profesional, dan akuntabel.
Untuk tujuan ini, menurut putri ketiga dari Siti Mudjiatun dan Mochammad Chuzaini (Pendiri Panti Asuhan Yatim Aisyiah Kediri), Kementerian Sosial akan : pertama, mempermudah proses akreditasi setiap LKS; kedua, memandirikan panti asuhan dengan jalan melibatkan stakeholder dan LKS itu sendiri, seperti bidang pertanian, peternakan, perdagangan, dll. Ketiga, memandirikan klien, dengan cara memotivasi dan memberi waktu untuk berkembang lebih baik.
Menurut wanita yang pernah menjadi Wali Kota Surabaya mencontohkan kaum difabel yang bangkit sehingga mandiri secara fisik dan secara ekonomi dengan bantuan alat tertentu.
Ia membuka kesempatan kepada setiap LKS ataupun MPKS untuk mengajukan bantuan sosial dalam bantuan makanan, alat bantu kaum difabel, pelatihan untuk layanan sosial, dll.
Reportase : Gus Poer, Pegiat LKS, MPKS PDM Sleman
Editor : Arief Hartanto MPI PDM Sleman