Sleman, Pdmsleman.Or.id
Selasa, 29 Agustus 2023, Edy SR, Konsultan Branding Brandpreneur didapuk menjadi salah satu pemateri dalam acara Coaching Clinic Kepala Sekolah Muhammadiyah se Sleman yang diselenggarakan Majelis Dikdasmen PNF PDM Sleman di Hotel Grand Keisha Yogyakarta.
Pada kesempatan tersebut, beliau memaparkan tentang bagaimana Menata Jejak Digital sebagai Aset Branding. Dimana sekolah diharapkan muncul dalam mesin pencarian Google pada posisi diatas.
“Apa yang orang tanyakan kepada Mbah Google tentang sekolah Muhammadiyah? Ternyata ada hal yang unik terjadi yaitu muncul “sekolah muhammadiyah negeri atau swasta,”ungkap Edy.
Berawal dari sinilah dapat diungkapkan bahwa sekolah Muhammadiyah masih minim dalam melakukan branding melalui dunia digital. Maka Coach Edy memaparkan materi bagaimana memanfaatkan sosial media untuk branding sekolah Muhammadiyah.
“Brand itu persepsi. Sebuah investasi di benak atau ingatan. Persepsi diedukasi sedikit demi sedikit. Bagaimana dalam waktu yang terbatas, agar mudah diingat maka pertajam value kita dengan spesialisasi, reputasi dan pembeda yang unik. Dan caranya apa yang dijanjikan harus dibuktikan pada pasar kita.
Sekolah kita mau diingat sebagai apa, kita jaga kepercayaannya. “Sunatullohnya branding adalah trust dari lisan ke lisan. Kalau sekarang ditambah dari tulisan ke tulisan, “lanjutnya.
Kemudian dirinya menjabarkan bagaimana mengenalkan brand, dikenalkan kepada siapa, dan upaya mengenalkan dengan mengoptimalkan mesia social.
“Ada tiga cara mengenalkan brand, yaitu verbal, visual dan melalui pengalaman yang mengesankan. Verbal dengan menyampaikan, visual dengan cara bagaimana membangun ingatan pada diri seseorang dalam 3 detik pertama. Bisa menggunakan tagline, tagar, nama unik yang beda, kata kunci, logo, jenis huruf yang diusahakan sama terus, warna. Kita juga harus mengenal siapa yang akan menjadi target brand kita,”.
Menurut Subkultur digital, 76,8% penduduk saat ini menggunakan internet. Terbukti dari hal sederhana, sekarang mau tahu rumah makan soto terdekat saja bertanyanya sama Mbah Google.
Sejalan juga dengan survey, durasi warganet internetan di Indonesia dengan rata-rata pengguna internet usia 16 – 64 tahun, dalam sehari mengakses internet selama 8 jam dan nyaris separuhnya untuk media sosial.
Maka dari itu Edy SR berharap sekolah Muhammadiyah mengoptimalkan media sosial untuk branding sekolah. Sekolah dapat memilih media sosial yang relevan saat ini untuk branding sekolah yang tepat sasaran kepada target brand.
“Lebih mudah dan murah mengelola media sosial dibanding dengan web atau youtube. Video-video pendek vertikal sekarang banyak diminati. Seperti reel atau short video di youtube. Maka bagaimana membuat video yang menarik pada 8 detik pertama untuk menarik minat orang melihat video kita,”ungkapnya lebih lanjut.
Begitu banyak materi yang bermanfaat disampaikan. Dan juga antusias dari peserta coaching, hingga Coaching Clinik yang sedianya berakhir pukul 17.00 WIB selesai pada pukul 18.15 WIB.
Reportase : Pamuji Sri Subekti S.Si KS SMKM 2 Turi, MPI PDM Sleman
Editor : Arief Hartanto MPI PDM Sleman