MPKSDI Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani PDM Sleman Siap Cetak Instruktur Berkeadaban

Facebook
Twitter
LinkedIn
2 0
Read Time:2 Minute, 15 Second

Gamping, Pdmsleman.Or.Id

Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sleman membuka kegiatan Coaching Instruktur MPKSDI Sleman pada Jum’at (8/9) di Muhammadiyah Green School (MGS) Gamping, Sleman.

Tema Coaching Instruktur kali ini yakni “Instruktur Sleman untuk Perkaderan Sleman yang Maju dan Berkeadaban”. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas para kader MPKSDI PDM Sleman untuk menyambut pelaksanaan Baitul Arqam di waktu yang akan datang.

Muhaimin, S.Ag., M.Pd., Ketua PCM Gamping yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPKSDI Sleman, hadir dan memberikan sambutan dalam pembukaan kegiatan ini. Ia menjelaskan tentang latar belakang pembangunan MGS Gamping yang telah dimulai sekitar tahun 2018. Ia mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kepercayaan MPKSDI PDM Sleman yang telah menetapkan MGS Gamping sebagai lokasi Coaching Instruktur. “Selamat mengikuti pelatihan, semoga dua hari ini mendapatkan kesehatan dan kelancaran, juga mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang kita harapkan,” tutupnya.

Hendro Sucipto, S.Th.I., M.Pd., Ketua MPKSDI PDM Sleman membuka sambutannya dengan menegaskan bahwa perkaderan menjadi aspek yang penting dalam Muhammadiyah, di mana MPKSDI dapat terlibat secara strategis. “Dulu, namanya adalah Majelis Pendidikan Kader, sekarang sudah diubah menjadi Majelis Pembinaan Kader. Semoga penggantian ini menjadikan upaya kaderisasi kita lebih luas dibandingkan sebelumnya,” harapnya.

Kemudian, dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan Coaching Instruktur, Arif Mahfud, S.Ag., M.S.I., Sekretaris PDM Sleman mengawali dengan ajakan untuk mengkritisi infiltrasi-infiltrasi gerakan Islam yang semakin masif di Indonesia. Ia berpendapat bahwa ini menjadi salah satu tantangan Muhammadiyah, di samping adanya permasalahan sosial akibat dampak globalisasi.

Solusi untuk merespons keadaan tersebut adalah penguatan dan pendalaman kapasitas internal organisasi. Arif memberikan pemaparan tentang langkah-langkah yang membutuhkan solidaritas bersama demi mengatasi tantangan tersebut. Pertama, penyetaraan pemberdayaan amal usaha Muhammadiyah. Kedua, sentralisasi tata kelola keuangan, terutama di PCM-PCM se-DIY. Ketiga, kemandirian pendanaan dalam bidang dakwah. Keempat, penguatan konsolidasi di internal Muhammadiyah. “Tidak usah kaku-kaku. Di Muhammadiyah harus bergembira,” ujarnya.

Selanjutnya, Arif juga menyampaikan tentang strategi yang saat ini sedang menjadi prioritas PDM Sleman. Dari startegi-strategi yang ada, terdapat strategi yang spesifik bisa dilakukan oleh MPKSDI, yakni reformasi kaderisasi dan pendiasporaan kader Muhammadiyah. “Perlu ada pemetaan untuk masuk ke daerah-daerah pelosok di lingkup kecamatan. Apabila MPKSDI bisa menghidupkan kembali PRM-PRM yang ada di Sleman, itu sudah baik sekali,” tegasnya.

Selama kegiatan Coaching Instruktur yang terlaksana selama dua hari hingga Sabtu (9/9) ini, para peserta memperoleh berbagai materi-materi untuk menunjang keinstrukturan. Di antaranya mulai dari tentang pendalaman SPM dan arah kebijakan MPKSDI PP Muhammaidyah dan MPKSDI PWM DIY, keinstrukturan, teknik kajian ayat atau fatkhul qulub, teknik trainer outbound, hingga evaluasi pelatihan dan perkaderan.

Penulis: Rasya Swarnasta (MPKSDI PDM Sleman 2022-2027)

Editor : Arief Hartanto , MPI PDM Sleman

Loading

Happy
Happy
100 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Leave a Replay

Solverwp- WordPress Theme and Plugin