Kajian Sabtu Pagi Masjid Baiturrahim Donokerto, Turi Islam Itu Mudah, Tapi Jangan Disepelekan

Facebook
Twitter
LinkedIn


Turi, Pdmsleman.Or.Id
Masjid Baiturrahim Donokerto, Turi, kembali menggelar Kajian Sabtu Pagi pada 25 Oktober 2025 dengan menghadirkan Ustadz Drs. H. Sigit Warsito, M.A. Kajian kali ini mengangkat tema mendalam seputar ajaran pokok Islam yang mencakup Islam, Iman, dan Ihsan, dengan penekanan pada keseimbangan dalam beragama agar tidak terjebak pada sikap berlebihan maupun meremehkan.

Dalam paparannya, Ustadz Sigit menegaskan bahwa Islam adalah agama yang mudah dan menyenangkan. “Jika seseorang merasa berat menjalankan agama, itu karena ia mengamalkan sesuatu yang tidak dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW,” jelasnya.

Ia kemudian mengisahkan sebuah peristiwa ketika tiga orang sahabat mendatangi Rasulullah untuk mengetahui kehidupan beliau. Setelah mengetahui bahwa kehidupan Rasulullah sederhana, ketiganya bertekad melakukan ibadah berlebihan yakni satu ingin shalat semalam suntuk, satu berpuasa terus-menerus, dan satu lagi berniat tidak menikah.

“Mendengar itu Rasulullah bersabda, ‘Aku adalah orang yang paling bertakwa kepada Allah, namun aku juga tidur di malam hari, aku berpuasa dan juga berbuka, dan aku menikah,’” tutur Ustadz Sigit mengutip hadis tersebut. Pesan itu, lanjutnya, menegaskan bahwa Islam tidak menghendaki kesulitan, tetapi keseimbangan.

Namun demikian agar prinsip kemudahan dalam Islam tidak disalahartikan untuk mencari keuntungan pribadi. “Ada yang menjadikan hujan gerimis sebagai alasan menjama’ shalat. Padahal, kemudahan itu ada batasnya dan tidak untuk dimanfaatkan secara berlebihan,” ujarnya.

Menurutnya, dalil ‘Permudahlah dan janganlah mempersulit’ bukan berarti mempermainkan syariat. “Kalau dihadapkan pada dua pilihan ibadah yang sama-sama bisa dilakukan, jangan selalu memilih yang paling ringan, tapi pilih yang lebih berbobot,” tegasnya.

Ustadz Sigit juga menukil hadis riwayat Tabrani, “Allah ridha dengan kemudahan dan benci pada kesulitan.” Namun, lanjutnya, kemudahan itu harus dilakukan sesuai kemampuan, bukan alasan untuk bermalas-malasan. “Ketika ada perintah, kerjakan sesuai kemampuanmu. Tapi jika ada larangan, jangan lakukan dengan alasan ‘semampunya’. Larangan harus ditinggalkan sepenuhnya,” jelasnya.

Sebagai penutup, beliau menegaskan pentingnya memahami ruh ajaran Islam yang seimbang antara ketaatan dan kemudahan. “Rasulullah bersabda, ‘Allah suka jika rukhsah-nya (keringanan) dikerjakan sebagaimana Allah benci jika maksiat dikerjakan.’ Maka nikmatilah kemudahan Islam, tapi jangan pernah meremehkannya,” pungkasnya.

Kajian ini dihadiri puluhan jamaah Masjid Baiturrahim yang antusias mengikuti dari awal hingga akhir, sebagai bentuk semangat meneladani keseimbangan hidup Rasulullah dalam menjalankan agama yang penuh rahmat dan kebijaksanaan.

Loading

Leave a Replay