Sleman, Pdmsleman.Or.Id
Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sleman sebagai salah satu organisasi pergerakan sekaligus perkaderan mahasiswa muhammadiyah sudah seyogyanya mempertahankan dan meneruskan jenjang perkaderan yang ada. Maka dari itu PC IMM Sleman mengadakan Darul Arqam Madya untuk membentuk kader-kader Madya sleman yang lebih siap dan mantab dalam mengamalkan trilogi trikompetensinya.
Kegiatan ini dilaksanakan selama lima hari, yaitu 6-10 September 2023 di Pondok Pemuda Ambarbinangun Yogyakarta. Diikuti oleh beberapa komisariat di PC IMM Sleman, internal PC IMM Sleman, dan beberapa kader utusan dari Malang, Bengkulu, dan Bogor.
Tema yang diangkat pada DAM kali ini sangatlah menarik yaitu “Paradigma Intelektual Profetik sebagai Basis Wacana Gerakan Ikatan” sebuah harapan agar nantinya kader madya yang terbentuk dapat meredam dampak dehumanisasi akibat teknologi yang belakangan ini sering terjadi.
Dalam kegiatan ini peserta akan mempelajari, berdiskusi, dan mengkaji terkait tema tersebut. Yang dimana terdapat tiga pilar utama yang bersifat kesatuan, yaitu humanisasi, liberasi, dan transendensi.

Pembukaan DAM dihadiri oleh ketua PC IMM Sleman, PDM Sleman, dan DPD IMM DIY. Pada sambutannya Ashnov Brillianto Ahmada selaku ketua PC IMM Sleman menyampaikan bahwasanya “ wacana etika profetik telah tertanam di IMM Sleman selama beberapa dekade terakhir. Namun, perlu adanya penegasan kembali kepada kader IMM sebagai intelektual yang nantinya akan mentransformasikan masyarakat ke arah yang lebih baik”.
Sementara sambutan dari PDM Sleman Arif Mahfudz, menegaskan bahwa “ kader IMM utamanya kader Madya harus bisa membumikan narasi Risalah Islam berkemajuan di Masyarakat”
Kemudian sebelum membuka kegiatan, Akmal Ahsan selaku Ketua DPD IMM DIY mengajukan perubahan diksi pada tujuan IMM dari akademisi menjadi intelektual, karena intelektual mempunyai peran yang lebih dari memahami suatu ilmu namun juga mentransformasikan masyarakat.
Setelah pembukaan, Darul Arqam Madya dilanjutnya Studium Generale bersama Gus Bachtiar Dwi Kurniawan, S.Fil.I, MPA Ketua MPK-SDI PP Muhammadiyah, kali ini beliau menyampaikan terkait perbedaan intelektual-cendekiawan, intelektual tradisional, intelektual organik yang selanjutnya disebut intelektual profetik. seorang intelektual profetik memiliki ciri humanisasi/emansipasi, liberasi/pembebasan, dan transendensi dengan menyelaraskan hubungan vertikal kepada tuhan dan horizontal kepada makhluk dan alam.
Terdapat 7 materi dan 7 FGD pada DAM kali ini. Materi yang akan disampaikan pun beragam. Penyelenggara berharap kader madya yang dibentuk mampu memahami sekaligus mengamalkan materi yang sudah didapatkan. Berikut daftar materi dan pemateri pada kegiatan ini: Saptoni, S.Ag, M.A : Materi: Paradigma Islam , Siti Syamsiyatun, M.A.,Ph.D.: Materi: Risalah Islam Berkemajuan , Muhammad Hasnan Nahar S.Th.I., M.Ag. : Materi: IMM & Gerakan Intelektual Profetik, Anang Masduki, Ph.D. : Materi: Transformasi Sosial Masyarakat., Ahmad Norma Permata, S.Ag., M.A.,Ph.D. : Materi: Sosiologi Masyarakat, Zulfikar Yusuf, S.E., M.E. : Materi: Pemetaan Wacana Kader dan Sirajuddin Bariqi, S.Ag. : Materi: Intelektual Profetik Basis Wacana Keilmuan
Kegiatan ini diharapkan dapat berjalan sesuai rencana dan menghasilkan kader madya yang profetik serta berguna bagi bangsa, nusa, dan persyarikatan.
Reportase PD IMM Sleman, by AM Editor : Arief Hartanto MPI PDM Sleman