Catatan kecil. (Spesial SQ bagian 12).
Sedikit lega. Tapi, belum sempurna.
Itu baru permulaan. Pertempuran sebenarnya justru baru akan dimulai. Sebentar lagi.
Setelah Sholat Dzuhur, dengan seijin Pak Ketua TPC, saya mencoba mengumpulkan para punggawa TPC SQ Minggir. Mereka adalah tim IT dan kordes masing masing ranting.
Susunan Formasi terakhirnya adalah sbb :
SQ Sendangagung :
Kordes : 1. Drs. H. Sardji
2. Attin Nur Halimah
Tim IT. : 1. Fayrus Chalisa Nadya Ulya
2. Azmi Adil
SQ Sendangmulyo :
Kordes : 1. Drs. H. Nur Hidayat
2. Fathan
Tim IT. : 1. Dwi Sumartono
2. Raihan Widya Ahmad
SQ Sendangrejo :
Kordes : 1. Drs. Agus Santoso
2. Nur Sahid
Tim IT. : 1. Ari Patriani
2. Muh. Ali Akbar Musa
SQ Sendangarum :
Kordes : 1. Satidjo, B.A.
2. Irfan Nugroho
Tim IT. : 1. Fajarudin
SQ Sendangsari :
Kordes : 1. Wagiyo, S Pd.
2. Nur Faizun
Tim IT. : 1. Hilma Tsani Amanati
Hampir semua personil tim TPC di atas adalah orang baru. Rata rata masih sangat belia. Saya yakin di antara mereka banyak yang masih asing. Dalam kesempatan itu, saya mencoba mengenalkan satu per satu semua person.
Pak Ketua TPC pada kesempatan itu memberikan dorongan dan semangat kepada mereka.
Saya menambahkan : “Justru kerja berat Anda semua adalah selepas ini. Saya harap, tim IT dan kordes masing masing ranting harus saling kerjasama”.
“Dalam prakteknya nanti, fungsi dan peran antara tim IT dan kordes, hampir tidak ada bedanya. Saya berharap personil tim IT dan kordes masing masing ranting nanti harus berbagi peran. Tapi juga harus luwes. Jangan kaku”.
“Tujuan akhir tugas Anda nanti adalah memastikan bahwa data yang ada di lembaran C1 hasil di TPS bisa diinput dengan cepat, tepat dan akurat”, tegas saya.
“Kalau seandainya sampai batas waktu tertentu, Anda menganggap data dari TPS belum masuk, maka Anda wajib melakukan kontak kepada saksi di TPS itu. Bisa melalui WA atau langsung di telpon”.
“Tapi kalau seandainya dengan kedua cara tersebut, masih juga belum teratasi, maka silakan Anda atur sendiri. Anda harus pergi menemui saksi di lokasi TPS”, jelas saya.
Maka, ruang tengah Wisma Ngloji setelah itu seperti berubah menjadi ruang istimewa.
Seperti sebuah ruang canggih. Yang ditempati oleh anak anak muda cekatan dan visioner.
Beberapa saat setelah Dzuhur, praktis mereka masih bisa duduk duduk santai. Tapi menjelang Ashar, barulah mereka mulai mendapat kiriman data dari saksi.
Semua anggota tim IT dan kordesnya berpasang pasangan. Sesuai ranting masing masing. Mereka duduk menghadap lap top. Sesekali sebelah tangannya lincah memainkan HP nya. Sebentar kemudian pandangannya beralih memelototi layar lap topnya.
Mereka mulai memantau data yang masuk melalui aplikasi Relawan Syauqi.
Beruntung bagi tim IT dan kordes, yang saksi saksinya sudah menguasai aplikasi Rekawan Syauqi. Tim tersebut cukup memantaunya saja di lap top. Datanya apakah sudah benar atau belum.
Cepat sekali dan sangat efisien.
Sebenarnya, ada satu hal yang masih saya takutkan. Yakni : “Bagaimana dengan saksi yang sampai dengan bimtek terakhirpun, masih saja belum paham dengan aplikasi Relawan Syauqi itu ?”.
“Atau, bagaimana dengan saksi yang tiba tiba mengalami kendala yang tidak bisa terelakkan. Misalnya : kehabisan kuota, tidak ada sinyal atau kendala yang lain ?”.
Rupanya, ketakutan saya itu tidak terbukti.
Sepanjang pemantauan saya, ternyata anak anak muda itu tak kekurangan akal.

Di antara teman satu timnya, mereka itu sudah saling “baku atur”. Dari aplikasi Relawan Syauqi, mereka sudah bisa memantau. Mana saksi yang sudah bergerak. Dan mana pula saksi yang tetap diam “njekengkeng”.
Jika ditemukan ada saksi yang diam tak bergerak, salah seorang dari mereka langsung menghubungi saksi. Via WA atau langsung menelponnya.
Jika sangat terpaksa mereka hanya menyuruh saksi tersebut untuk mengirimkan foto C1 hasilnya. Lalu di WA kan ke kordesnya.
Begitu simple nya.
Lalu, bagaimana dengan ketakutan saya di atas ?
Mereka juga tidak kekurangan akal. Mereka ternyata juga sudah punya radar dimana mana. Mereka sudah punya data, siapa teman temannya atau kenalannya yang menjadi KPPS di TPS yang bersangkutan.
Kepada temannya tersebut, mereka meminta tolong untuk mengirimkan foto C1 hasilnya.
Kepada mereka saya menyampaikan : “Pastikan bahwa data yang diinput adalah benar dan akurat. Untuk itu Anda harus perlu cross cek kembali”.
Al hasil, setelah Isya, sebetulnya tim kordes dan Tim IT sudah hampir rampung menyelesaikan hasil inputan datanya.
Mungkin, hanya tinggal beberapa saksi saja yang belum selesai.
Lalu, bagaimana dengan para senior kordesnya ?
Sesuai kesepakatan ketika rakor, maka bapak bapak senior kordes itu juga sudah bersiap diri. Tugas mereka menerima salinan C1 hasil suara DPD yang diserahkan oleh para saksi. Untuk kemudian memberikan uang transport masing masing.
Rupanya, bapak bapak itu tidak ingin “menggangu” kerja para juniornya. Mereka duduk tidak satu ruangan dengan para juniornya. Mereka menempati ruang tersendiri. Ruang di sayap Utara Wisma Ngloji.
Hmmmm …… Enak juga ternyata kalau dalam bekerja, semuanya bisa saling “baku atur” seperti ini.
(*)
Minggir, 25 Feb. 2024.
Bada Subuh.
Uwik DS.