Sleman, Pdmsleman.Or.Id
Kamis siang 14 November 2024 , dalam perjalanan takziyah menuju Muja Muju Umbulharjo melewati Ring Road menjelang underpass Kentungan ternyata jalanan macet dan ada kerumunan warga serta nampak polisi di sana.
Sempat bertanya kepada yang ada di pembatas jalan di tengah, katanya ada penemuan jenazah di tepi jalan, Innalillahi wa inna ilaihi rojiun ….. perjalanan kamipun berlanjut sampai ke tempat takziyah alm. H. Sudarmadi sampai sore.
Sepulang dari Muja muju sorenya buka WA group ada notif berpulangnya Kolonel Santoso, salah satu anggota KOKAM Ngaglik yang legendaris di kalangan Muhammadiyah Sleman dengan keunikan dan militansinya, ternyata yang tadi siang diketemukan di sebelah ring road tadi, Innalilahi wa inna ilaihi rojiun .. husnul khotimah .. Aamiin.
Kenangan pribadi dengan almarhum adalah sepeda dan salam khasnya setiap bertemu di berbagai kegiatan Muhammadiyah Sleman dan Yogyakarta dan kadang bisa menikmati pijatannya di sela acara.

Disekitar 2006-2020 sering ketemu di kantor PDM Sleman dan akhir-akhir ini banyak beraktifitas di Masjid Ahmad Dahlan Rejodani Ngaglik Sleman.
Sementara itu banyak pula kenangan dari para kolega lain tentang almarhum seperti dari Ayahanda Eko Sumardiyanto PDM Sleman ;
“ Kang Santoso kader yang militan, secara pribadi saya sendiri kenal sudah dari tahun 2003 ketika masih di kantor PDM di Jombor, Mlati. Sama-sama sering menginap di kantor PDM”
Saat itu kang Santoso sudah aktif di kokam dan membantu kegiatan2 Muhammadiyah. Bahkan sangat sering mendampingi Ketua PDM Saat itu Pak Abdul Choliq Muchtar di berbagai acara.
Ciri khas kang Santoso adalah bersepeda dalam membantu kegiatan di Muhammadiyah baik itu Pengajian, acara syiar hingga Relawan Kebencanaan.
Sebagai Relawan kang Santoso juga beberapa kali turut aktif dalam Relawan Kebencanaan seperti Erupsi Merapi 2006, Gempa Jogja 2006, Erupsi Merapi 2010 serta waktu Tahun Tahun 2016 Kang Santoso turut menjadi Relawan saat Banjir di Garut Jawa Barat bersama MDMC Sleman dan Ambulan AMM Sleman kala itu.

Sementara Ndan Ndan Enkadhe menyampaikan “ Kami keluarga kokam Sleman merasakan duka atas meninggalnya mas Santoso. Mohon doa, semoga Allah menerima amal Sholihnya dan mengampuni semua kesalahannya. Semangatnya dalam berKokam patut kita tiru dan lestarikan”.
Tetap semangat hadir di semua kegiatan persyarikatan, meski dg perjuangan yang tidak mudah. Beliau selalu berubah hadir meski harus berawpeda atau bahkan jalan kaki.
Terimakasih mas Santoso. Semoga Allah melimpahkanampunan dan RahmatNya.
Sekretaris KOKAM Nasional Periode 2018-2023 DR. Iwan Setiawan @kolomcetak) menuliskan
KOLONEL SANTOSO: KOKAM INSPIRATIF DARI JOGJA
Sahabat2 Kokam dan Pemuda Muhammadiyah tentu akrab dengan wajah orang yang naik sepeda ini, dialah Kang Santoso, salah satu anggota Kokam yang rumahnya di Sleman. Ada yang memberinya jabatan: Kolonel Santoso, saya tidak bisa jawab kalau ada yang tanya kenapa jabatan Kolonel bisa nyangkut di Namanya.
Saya pribadi tidak ingat persis kapan kenal Kang Santoso. Hanya selalu melihat Kang Santoso sering ikut ngepam, istilah kawan2 Kokam, setiap ada acara Muhammadiyah. Iya Kang Santoso selalu hadir dan mengenakan baju Kokam dalam banyak acara Muhammadiyah.
Kang Santoso tidak punya HP, tapi dia selalu tahu setiap akan ada acara Kokam juga Muhammadiyah. Mata batinnya terlatih untuk mencium adanya kegiatan Muhammadiyah.Kang Santoso tidak punya Sepeda Motor, tapi dia akan hadir di acara Muhammadiyah dengan sepedanya, tanpa kenal jarak tempuh.
Belum lama ini saya ketemu Kang Santoso di Musywil NA DIY di Wates, Kulonprogo. Saya hampiri dia dan ngobrol dengannya: Kang Santoso cerita dia menuju wates nge-gowes berangkat dari rumahnya didekat Monjali jam 04.00 wib dan sampai Wates jam 07.00 wib.
Ada kawan yang cerita, suatu saat sepedanya rusak dan Kang Santoso harus ngepam di acara Muhammadiyah. Akhirnya Kang Santoso jalan kaki dari rumahnya menuju lokasi. Padahal jarak dari rumahnya menuju lokasi jauh sekali. Demi tugas kang Santoso rela jalan kaki.
Sementara Kang Eko Triyanto kabareminggir.Com mencatat sosok Santoso sebagai contoh untuk belajar tentang loyalitas dan keikhlasan dari kader KOKAM bersahaja.
Santoso. Kawan-kawan biasa memanggilnya Kolonel Santoso. Loyalitasnya tidak diragukan lagi berbagai kegiatan siap ia ikuti. Hampir tidak menolak tugas yang dipercayakan kepadanya. Jauh dekat, siang malam, bukan menjadi alasan untuk mangkir. Luar biasanya, ia menempuh perjalanan dengan sepeda onthel. Bahkan berpuluh kilo meter pun ia tempuh dengan sepeda.
Kokam dan Pemuda Muhammadiyah di wilayah DIY, sudah akrab dengan kader dari Sleman ini. Pernah suatu ketika ia bersepeda dari Sleman sampai Kulon Progo untuk berpartisipasi dalam kegiatan. Karena dedikasinya ini ia sering dijuluki: Kolonel Santoso.
Ketulusannya awet, dari waktu ke waktu. Siapapun yang duduk di jajaran kepemimpinan teras Pemuda Muhammadiyah maupun Muhammadiyah, ia tetap semangat.
Seperti dilansir pmdiy.or.id, Kang Santoso tidak memiliki handphone, meski demikian ia seperti tidak ketinggalan informasi tentang Kokam dan Muhammadiyah. Sepertinya memiliki mata batin yang terlatih untuk mengetahui adanya kegiatan Muhammadiyah. Ia juga belum memiliki sepeda motor. Dan itu bukan menjadi alasan untuk tidak hadir dalam berbagai kegiatan Muhammadiyah. Jauh dekat ia tempuh dengan mengayuh sepeda.
Arief Hartanto MPI PDM Sleman.