Peran Ibu Dalam Pengasuhan Remaja Di Eura digital

Facebook
Twitter
LinkedIn
0 0
Read Time:4 Minute, 22 Second

Kemajuan teknologi memberikan berbagai kemudahan dalam kehidupan sehari-hari, namun bagi ibu, hal ini menjadi tantangan baru dalam pengasuhan. Bagaimana memastikan remaja tetap bijak menggunakan teknologi tanpa kehilangan nilai-nilai moral di tengah arus digital yang terus berkembang?

Peran ibu dalam pengasuhan remaja menjadi semakin kompleks di era digital ini. Di satu sisi teknologi memberikan peluang besar untuk mendukung pendidikan dan kreativitas anak. Diantaranya remaja dapat mengakses berbagai informasi, hiburan dan media sosial dengan lebih mudah.

Mempermudah mereka untuk berkomunikasi, mendapatkan informasi pendidikan, serta terhubung dengan teman sebaya dimanapun. Namun, disisi lain, penggunaan teknologi yang tidak terkendali dapat membawa dampak yang negatif, mulai dari kecanduan media sosial hingga paparan konten yang tidak sesuai. Oleh karena itu, ibu memiliki tanggung jawab penting untuk menjadi pembimbing, pendamping, dan teladan bagi remaja dalam menghadapi tantangan dunia digital.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, pola asuh anak dan remaja di era digital berfokus pada pendampingan dan bimbingan kepada anak dalam memanfaatkan gadget, diantaranya yaitu :

  1. Mengawasi dalam penggunaan gadget
  2. Menetapkan jadwal penggunaan gadget
  3. Memanfaatkan gadget sebagai media edukasi
  4. Mendiskusikan risiko dan dampak penggunaan gadget secara berlebihan
  5. Stay up to-date
  6. Ajak remaja untuk melakukan aktivitas positif
  7. Tetap tegas dan proaktif

 Dalam perspektif Islam peran seorang ibu dianggap sebagai madrasah utama dalam membangun peradaban Islam, yang dibangun berdasarkan al-Qur’an dan sunnah. Bebarapa peran strategis ibu yaitu pendidik dalam keluarga, peletak dasar pendidikan Masyarakat dan pendukung Pembangunan pendidikan., Bahkan Islam menegaskan bahwa kepengasuhan dan pendidikan kedua orang tua-lah yang menentukan nasib akhir anaknya akan beragama seperti yang dibelajarkan oleh orang tua, hususnya peran Ibu. Hadits Rasulullah SAW :

كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ (رواه البخاري ومسلم)

“Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, sesungguhnyalah kedua orang tuanya yang menjadikan mereka yahudi, Nasrani ataupun majusi (HR. Bukhari dan Muslim)

وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا.. الحديث (رواه البخاري)            

“Dan seorang istri adalah pemimpin di rumah suaminya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya.” (HR Al Bukhari )(1)

Demikianlah Islam memposisikan peran Ibu yang sangat penting bagi tumbuh kembang dan pendidikan anak, tidak hanya sebatas kognitif tetapi afektif bahkan psicomotor mereka, namun demikian kadangkala peran itu menjadi kurang optimal dengan hilangnya waktu yang berkualitas bersama anak, dimana karena kesibukan dalam pekerjaan dan profesi tertentu ataupun anak yang sibuk dengan gadgetnya, membuat tugas utama dalam pendidikan keluarga menjadi ter-abaikan ataupun tidak terlaksana dengan maksimal.

Perhatian terhadap pendidikan anak, komunikasi  dengan mereka dengan baik agar tujuan kepengasuhan secara umum tercapai banyak dibahas ahli psikologi seperti Bowlby, Khairudin Bashori dll bahwa Kelekatan yang baik dengan orang tua akan  membuat anak memiliki rasa percaya dan menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua, dan sebaliknya kelekatan yang kurang baik akan membuat anak merasa marah atau diabaikan sehingga kepercayaan akan berkurang, bahkan kelekatan yang baik akan meminimalisir tindakan criminal, kekerasan atau perilaku negative.(2)

 Lalu apa yang harus dilakukan agar peran ibu dalam tugasnya dapat berjalan dengan baik ? Pertama, Bagi anak-anak ibu adalah sumber keteladanan pertama  dan utama dalam hidup mereka, dia dinanti disetiap saat, jika keberadaanya terbatas membuat anak merasa kehilangan figure otoritas yang penuh  kasih sayang. Kedua, “pemandu” dan “pengawas” meskipun anak tinggal di pesantren yang secara ideal memberikan pendidikan agama yang kuat, namun pengaruh dunia digital yang begitu besar bisa saja mengikis pemahaman dan nilai -nilai yang telah ditanamkan di pesantren. Peran ibu sebagai pengarah memberikan pengetahuan tentang batasan-batasan dunia maya sangat dibutuhkan. Jika ibu tidak terlibat aktif dalam mengawasi penggunaan teknologi oleh anak atau tidak mengajarkan cara berpikir kritis terhadap media, maka pengaruh negative dari dunia luar dapat masuk tanpa control.(3) Ketiga, Tugas Relasi bahwa peran ibu yang tidak dapat diabaikan adalah kemampuan menjadi relasi anak agar merasa aman dan nyaman berkomunikasi sehingga menimbulkan perilaku positif dan meminimalisir perilaku negative. Keempat, Peran Fasilitator, tentunya memfasilitasi segala kebutuhkan anak bukan keinginan anak, karena apabila memfasilitasi keinginan anak (gadget) tanpa ada kemampuan untuk mengawasi dan mengontrolnya dengan baik  akan menimbulkan boomerang bagi pendidikan anak.

Disinilah peran utama seorang ibu, tentu masih banyak tugas yang lain pada umumnya, Diantaranya menanamkan nilai-nilai keislaman, mengajarkan empati dan kasih sayang, membimbing dalam menghadapi tantangan hidup, menguatkan pendidikan akhlak melalui cerita dan kisah inspiratif, membiasakan anak dengan kebiasaan baik, mendorong kemandirian dan tanggung jawab, mendoakan anak.

  1. Riyadhus shalihin, an-Nawawi, Toha Putra, Semarang, 1982
  2. Kelekatan pendidikan anak usia remaja (Khairudin Bashori)
  3. Https://fis.uii.ac.id/blog/2024/peran  peran ibu dalam mendidik anak
  4.  https://doi.org/10.17977/um070v4i82024p339-346 Memahami Pengasuhan Digital: Faktor Pendukung, dan Tantangan bagi Orang Tua
  5.  https://www.rri.co.id/kesehatan/1199198/pola-asuh-anak-dan-remaja-diera-digital
  6.  https://umsida.ac.id/5-cara-orang-tua-mendidik-anak-pada-era-digital/
  7.  https://kumparan.com/mama-rempong/pentingnya-pola-asuh-anak-dan-remaja-di-era-digital-yang-tepat-1zlOiJJ6iEg/1

Chotimatul Bariroh, UNISA RPL Program

Loading

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Leave a Replay

Solverwp- WordPress Theme and Plugin