Muhamadiyah Aisyiyah Seyegan Terus Melangkah, Dari Optimalisasi Wakaf Hingga Komitmen Tangani Masalah Sosial

Facebook
Twitter
LinkedIn

 Seyegan, Pdmsleman.Or.Id

Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Asiyiyah Seyegan menggelar acara Musyawarah Pimpinan Cabang   di SMK Muhammadiyah Seyegan pada Ahad (26/10/2025).

 Rapat yang bertujuan mengevaluasi program yang telah berjalan dan merencanakan program kerja  mendatang ini diwarnai dengan sejumlah agenda.

Salah satu poin penting yang dibahas adalah amanah pengalihan tanah wakaf dari Multazam kepada PCM Seyegan. “PCM Seyegan menerima amanah untuk pengalihan tanah wakaf dari Multazam ke PCM Seyegan, selanjutnya untuk pondok pesantren,” ujar Tri Subandi, M.Pd., selaku Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Seyegan. Hal ini menjadi fondasi kuat bagi pengembangan lembaga pendidikan di bawah naungan Muhammadiyah di wilayah Seyegan.

Dalam kesempatan yang sama, para peserta rapat juga turut mendoakan dan berikan dukungan untuk keberhasilan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Margokaton yang akan mewakili daerah dalam Lomba Cabang Ranting Masjid (CRM) tingkat nasional di Banjarmasin pada tanggal 14-16 November 2025 mendatang, sebagaimana disampaikan H. Wahyu Poer kepada Arief Hartanto pada Ahad sore.

Ageng Wijaya, ME., selaku Panewu Anom yang hadir dalam rapat, menekankan bahwa Muspimcab menjadi penanda bahwa organisasi ini hidup, berkembang, dan bermanfaat. Ia berharap kolaborasi ke depan semakin dikuatkan. “Diharapkan ke depan PCM PCA Seyegan bersama stakeholder Seyegan yang lain ikut menangani masalah-masalah sosial ekonomi, seperti kemiskinan, stunting, peredaran miras dan napza, dan lain-lain,” tegas Ageng.

Senada dengan hal tersebut, H. Nasirun, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), dalam paparannya menyoroti pentingnya perubahan paradigma organisasi. Ia menegaskan bahwa untuk maju, organisasi harus keluar dari kungkungan lokal (inward looking).

“Organisasi jika ingin maju, maka harus keluar dari kungkungan lokal. Prinsip outward looking ini dilakukan sebagai terobosan dan menjadi pembuka pembaharu organisasi. Potensi PCM harus menjadi modal untuk berubah lebih baik,” jelas Nasirun.

Lebih lanjut, Nasirun memberikan peringatan tentang bahaya stagnansi. “Selama organisasi hanya  inward looking , maka organisasi itu hanya ‘ uthak-uthek ’ di dalam saja, sehingga peluang dari luar tak mampu diraih,” imbuhnya.

Rep : H. Wahyu Poer PDM Sleman

Editor  Arief Hartanto MPI PDM Sleman

Loading

Leave a Replay