Catatan kecil. (Spesial SQ bagian 10).
Estimasi saya meleset.
Saya kira kejadian di “injuri time” itu sudah selesai. Ternyata, masih berlanjut.
Menghangatnya group saksi SQ Minggir itu terus membawa “korban”.
Tiba tiba, Mas Yoga japri saya.
“Mas Dwi, iki Mas Irfan menyatakan mundur”, katanya.
“Welah. Kok metu keneng apa ?”‘ tanya saya.
“Wah, embuh ora cetha e”, katanya lagi.
“Waduh. Lha piye kuwi ?. Padahal waktune kari mengko bengi je”, sambung saya.
“Wah. Tulung golekke pengganti Mas !”, imbuh saya.
“Waduh. Piye ya ? Waktune mepit banget iki. Tapi oke, coba tak golekke Mas”,
“Kudu entuk ya !”, tegas saya.
Waktupun berjalan. Detik berganti menit. Menit berubah jam. Dan sorepun menjelang malam.
Sudah hampir jam 21.00 malam. Belum ada tanda tanda dari Mas Yoga. Saya semakin dag dig dug. Detik detik terakhir di “injury time” itu begitu menyiksa.
Tiba – tiba, suara motor berhenti di pekarangan rumah. Suara seorang laki laki muda menyapa :
“Assalamualaikum, Pak Dwi”.
“Wa alaikum salam …”
Sayapun keluar rumah. Nampak seorang pemuda yang saya kenal. Anaknya sahabat saya, Mas Harto bengkel. Namanya : Fuad.
“Wah, dengaren. Ana apa Mas ?”, tanya saya.
“Ini saya disuruh Om Yoga. Untuk menemui njenengan. Diminta untuk jadi saksi Syauqi. Menggantikan Om Irfan”, katanya.
Alhamdulillah.
“O ya siap. Wis nggawa KTP Mas ?”, tanya saya.
“Mbeta Pak !”.
Akhirnya, di malam itu, saya sendiri yang membimtek Fuad.
Ia adalah saksi yang ketiga, yang saya bimtek di masa injury time.
QSaya jelaskan rinci dan runtut. Apa yang menjadi fungsi dan tugas saksi. Lalu, bagaimana cara menginstal Aplikasi Relawan Syauqi. Disambung kemudian cara mengisi dan mengoperasikannya.
Belum lagi selesai membimtek Fuad, HP saya bergetar. Ada WA masuk. Dari Mas Sunu.
“Ayo. Segera merapat ke Ngloji. Sudah ditunggu relawan lain. Menyiapkan tempat untuk besok pagi. Nata meja kursi dan lain lain”, katanya.
“Bentar lagi. Nyusul. Lagi mbimtek”, jawab saya.
“Sapa sing dibimtek?”, sambungnya.
“Ya saksi Syauqi”.
“Jare wis komplit ?”.
“Ana beberapa sing metu. Dadi iki golek penggantine”.
“Welah. Nek ngono kuwi terus jenenge bimtek apa ?”, tanyanya.
“Hilirisasi bimtek !”, kata saya.
“Weh. Artine apa kuwi ?”.
“Halah … Mbuh … !.
👃😃😄
(*)
Minggir, 24 Feb. 2024.
Sambil ngopi pagi.
Uwik DS