Muhammadiyah Jogja Expo #4: Laboratorium Dakwah Berkemajuan

Facebook
Twitter
LinkedIn
3 0
Read Time:4 Minute, 20 Second

Pdmsleman.Or.Id

Penulis: Yayan Suryana, Wakil Ketua PWM DIY.

Muhammadiyah Jogja Expo (MJE) ke-4 kembali digelar di Jogja Expo Center (JEC) pada tanggal 12–14 September 2025. Gelaran ini bukan sekadar pameran produk, melainkan sebuah ikhtiar dakwah Muhammadiyah yang menempatkan sektor ekonomi sebagai pilar penting gerakan Islam berkemajuan. Dengan menghadirkan ratusan pelaku UMKM, Muhammadiyah ingin menunjukkan bahwa dakwah tidak cukup berhenti pada mimbar, tetapi juga menyentuh sendi-sendi kehidupan nyata, termasuk ekonomi.

MJE#4 adalah bentuk nyata komitmen Muhammadiyah untuk mengangkat harkat UMKM menjadi kekuatan ekonomi umat yang tangguh. Di tengah tantangan globalisasi dan derasnya arus persaingan pasar, UMKM terbukti menjadi tulang punggung ketahanan ekonomi nasional. Maka, dengan memberdayakan UMKM, Muhammadiyah sebenarnya sedang membangun benteng ekonomi umat agar tidak hanya menjadi penonton di negeri sendiri.

Ekonomi sebagai Pilar Dakwah

Bagi Muhammadiyah, ekonomi bukanlah urusan sampingan, tetapi pilar dakwah yang penting. Sebab, tanpa kekuatan ekonomi, umat Islam akan selalu terbelakang dan mudah dipinggirkan. Gerakan ekonomi jamaah menjadi nadi yang menghidupkan semangat kemandirian sekaligus memperkuat posisi umat dalam percaturan sosial, politik, dan budaya.

Namun, semangat ekonomi jamaah bukanlah semata-mata mengejar keuntungan sebanyak-banyaknya. Orientasinya bukan akumulasi harta, melainkan menolong sebanyak-banyaknya orang melalui penyediaan barang dan jasa yang bermanfaat. Konsep keuntungan dalam ekonomi jamaah hanyalah ungkapan rasa terima kasih dari konsumen atas jasa dan produk yang diterima, bukan tujuan akhir dari usaha itu sendiri.

Inilah nilai lebih dari semangat ekonomi Muhammadiyah: mengubah paradigma dari sekadar profit-oriented menuju compassion-oriented. Keuntungan bukan dilihat dari angka, melainkan dari seberapa besar nilai tolong-menolong, kepedulian, dan kebermanfaatan yang lahir dari sebuah aktivitas ekonomi. Dengan demikian, setiap rupiah yang berputar tidak hanya menguntungkan individu, tetapi juga memberi maslahat bagi banyak orang.

Kiai Ahmad Dahlan pernah menegaskan, “Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah.” Kalimat ini menjadi inspirasi bahwa gerakan Muhammadiyah, termasuk dalam bidang ekonomi, bukan untuk kepentingan diri atau kelompok, melainkan untuk memajukan umat dan menolong sesama.

MJE sebagai Dakwah Jamaah dan Inovasi

MJE#4 menjadi ruang dakwah jamaah yang unik. Melalui expo ini, masyarakat diajak mengenal lebih dekat kreativitas cabang dan ranting Muhammadiyah yang berkemajuan. Ada yang bergerak di bidang kuliner, fashion, kerajinan tangan, hingga teknologi. Semua menghadirkan karya nyata yang menunjukkan bahwa dakwah bukanlah wacana kaku, melainkan praktik inovasi yang dinamis dan adaptif terhadap zaman.

Dakwah yang ditampilkan melalui MJE#4 bersifat inspiratif. Kehadiran para pelaku usaha Muhammadiyah yang kreatif memberi pesan kepada umat bahwa dakwah sejati memang membutuhkan inovasi, keberanian, dan kesungguhan. Hanya dengan cara itu, Islam tetap relevan dan mampu merespons kebutuhan masyarakat lintas generasi.

Lebih jauh, Muhammadiyah melalui MJE menegaskan pentingnya kolaborasi. Di era ekonomi modern, tidak ada satu kekuatan pun yang bisa berjalan sendirian. Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, perbankan, maupun komunitas usaha lain adalah wujud komitmen Muhammadiyah untuk kemajuan bangsa. Kolaborasi inilah yang akan melahirkan sinergi besar dalam membangun kemandirian ekonomi umat.

Prof. Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah, pernah menegaskan bahwa gerakan ekonomi Muhammadiyah harus maju dengan cara pandang Islam yang mendasari visi bisnis. “Bukan hanya untuk mencari keuntungan, tetapi berbasis pada nilai-nilai Islam dan kemaslahatan untuk umat”. Pesan ini sejalan dengan semangat MJE#4 yang menempatkan nilai sosial sebagai roh dari aktivitas ekonom. Pesan ini sejalan dengan semangat MJE#4 yang menempatkan nilai sosial sebagai roh dari aktivitas ekonomi.

Ekonomi Jamaah untuk Bangsa

Di tengah semangat kolaborasi ini, Muhammadiyah tetap menjaga marwahnya sebagai gerakan dakwah. Artinya, keterlibatan dengan berbagai kekuatan ekonomi bukan semata-mata untuk kepentingan bisnis, melainkan untuk memperkuat basis dakwah kemanusiaan. Muhammadiyah ingin memastikan bahwa ekonomi tumbuh tidak hanya menghasilkan pertumbuhan angka, tetapi juga menghadirkan keadilan dan kebermanfaatan bagi seluruh lapisan ummat.

MJE#4 juga bisa dibaca sebagai respon Muhammadiyah terhadap tantangan kemiskinan dan kesenjangan sosial. Dengan mengangkat UMKM, Muhammadiyah tidak hanya membuka ruang pasar, tetapi juga membangun mentalitas kemandirian. UMKM yang diberdayakan berarti memberi peluang kerja, membuka lapangan usaha, sekaligus mengurangi ketergantungan pada sektor ekonomi besar yang sering kali tidak ramah pada rakyat kecil.

Selain itu, expo ini menjadi momentum untuk menanamkan nilai entrepreneurship Islami. Nilai ini menekankan integritas, kejujuran, dan keberpihakan pada kemanusiaan dalam setiap aktivitas usaha. Jika nilai ini terus dikembangkan, Muhammadiyah bisa melahirkan ekosistem ekonomi jamaah yang tidak hanya berdaya saing tinggi, tetapi juga berkarakter Islami.

Masyarakat yang hadir di MJE#4 bukan sekadar penonton, melainkan bagian dari ekosistem dakwah ekonomi. Dengan membeli produk UMKM, mereka ikut serta dalam gerakan tolong-menolong, menghidupkan usaha kecil, sekaligus memperkuat ekonomi umat. Inilah dakwah yang membumi, di mana setiap interaksi ekonomi menjadi ladang amal jariyah.

Kegiatan ini juga menjadi contoh konkret bagaimana dakwah bisa menjelma menjadi ruang publik yang hidup. Tidak hanya ceramah dan pengajian, tetapi juga expo, pameran, bazar, dan forum bisnis. Semua itu adalah bagian dari strategi dakwah kultural Muhammadiyah yang semakin penting di era disrupsi.

MJE#4 akhirnya bukan hanya tentang Muhammadiyah, tetapi tentang bangsa. Dengan memperkuat UMKM, Muhammadiyah telah ikut menyokong fondasi ekonomi nasional. Dengan menanamkan nilai tolong-menolong, Muhammadiyah telah mengajarkan bahwa ekonomi sejati adalah ekonomi yang berpihak pada kemanusiaan.

Karena itu, gelaran MJE#4 perlu dipandang sebagai laboratorium dakwah berkemajuan. Ia mengajarkan kita bahwa dakwah tidak bisa hanya berbicara, tetapi harus memberi solusi nyata. Dakwah tidak hanya berbicara tentang akhirat, tetapi juga menata dunia. Dan dakwah tidak hanya untuk jamaah Muhammadiyah, melainkan untuk seluruh umat manusia.*

Loading

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Leave a Replay

Solverwp- WordPress Theme and Plugin