“Shalat sebagai Madrasah kehidupan

Facebook
Twitter
LinkedIn
1 0
Read Time:2 Minute, 24 Second

Pdmsleman.Or,Id

Shalat bukan hanya sekadar ritual ibadah, tetapi juga sebuah madrasah (sekolah) kehidupan yang mengajarkan kita tentang kedisiplinan Bagaimana tidak? Dalam shalat, kita terikat dengan waktu-waktu yang telah ditentukan secara pasti. Dari Subuh hingga Isya, kita diajarkan untuk tepat waktu, tidak boleh terlambat. .

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Quran:

 …إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَّوْقُوتًا…

 *Artinya:* “…Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisa: 103)

Kedisiplinan yang kita latih dalam shalat ini adalah modal utama bagi seorang pemimpin Seorang pemimpin harus disiplin dalam menggunakan waktu, menepati janji, dan memprioritaskan tugas-tugasnya. Ia tidak boleh menunda pekerjaan atau mengabaikan tanggung jawabnya. Karena itu, shalat mengajarkan kita untuk menghargai waktu dan menggunakannya dengan sebaik-baiknya.

Shalat Madrasah: Latihan Menjadi Pribadi Amanah

Selain disiplin, shalat juga melatih kita untuk menjadi pribadi yang amanah  (dapat dipercaya). Setiap gerakan, setiap bacaan, dan setiap rukun dalam shalat adalah amanah dari Allah yang harus kita tunaikan dengan benar dan khusyuk. Jika kita menunaikan shalat dengan sempurna, berarti kita telah berhasil menjaga amanah tersebut.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:

> أَيَّمَا رَجُلٍ أَدْرَكَتْهُ الصَّلَاةُ الْمَكْتُوْبَةُ فَأَحْسَنَ وُضُوْءَهَا وَخُشُوْعَهَا وَرُكُوْعَهَا، كَانَتْ كَفَّارَةً لِمَا قَبْلَهَا مِنَ الذُّنُوْبِ مَا لَمْ يَأْتِ كَبِيْرَةً، وَذَلِكَ الدَّهْرَ كُلَّهُ.

*Artinya:* “Siapa saja yang mendapati waktu shalat wajib, lalu ia menyempurnakan wudhunya, khusyuknya, dan ruku’nya, maka itu akan menjadi penebus dosa-dosa yang telah lalu selama ia tidak melakukan dosa besar. Itulah waktu yang selalu ada.” (HR. Muslim)

Dengan menjaga amanah dalam shalat, seorang pemimpin akan terbiasa menjaga amanah yang lebih besar, yaitu amanah kepemimpinan. Ia akan bertanggung jawab penuh atas rakyatnya, tidak akan melakukan korupsi, dan akan senantiasa jujur dalam setiap tindakan dan perkataannya. Shalat yang khusyuk akan menumbuhkan rasa takut kepada Allah, sehingga ia tidak berani berkhianat.

Kesimpulan

Shalat adalah tiang agama dan juga tiang pembentukan karakter. Melalui shalat, kita dilatih untuk menjadi pribadi yang disiplin dan amanah. Karakter inilah yang sangat dibutuhkan oleh para pemimpin bangsakita saat ini.

Maka, marilah kita senantiasa menjaga shalat kita dengan sebaik-baiknya. Jadikan shalat sebagai momen untuk berintrospeksi dan memperbaiki diri. Dengan shalat yang baik, Insya Allah, kita akan menjadi generasi penerus yang berkarakter, yang siap memimpin bangsa menuju masa depan yang lebih baik, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

Nashrum minallahi wafathun qariib

H. Arif Munajat S.Pd. Majelis Tabligh PDM Sleman

Loading

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Leave a Replay

Solverwp- WordPress Theme and Plugin