Bara Api Warisan Tema Kajian Masjid Aisyah Ponosaran Girikerto

Turi , Pdmsleman.Or.id Suasana pagi yang sejuk menyelimuti Masjid Aisyah, Ponosaran, Girikerto  Turi pada Ahad Legi 30 November 2025 dimana ratusan jama’ah dari berbagai wilayah di Girikerto memadati kajian rutin yang digelar Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Girikerto dengan menghadirkan narasumber Ustadz Faraid Drs. H. Sunarto, MS dari Multazam Yogyakarta. Kajian kali ini mengusung tema “Bara Api Warisan”, kajian ini menyita perhatian jamaah karena topik pembahasan dinilai sangat dekat dengan realitas kehidupan masyarakat. Dalam pemaparannya, Ustadz Sunarto menyampaikan bahwa persoalan warisan merupakan salah satu titik sensitif yang kerap memicu perpecahan keluarga jika tidak dipahami dengan benar. “Harta warisan jika tidak dikelola dengan baik dapat menjadi sumber masalah yang sangat besar, bagaikan bara api,” tegasnya di hadapan jamaah. Ia menambahkan, banyak keluarga berselisih, bahkan antar saudara kandung, hanya karena perebutan warisan akibat kurangnya pemahaman terhadap syariat Allah SWT mengenai pembagiannya. Ustadz Sunarto mengingatkan bahwa Allah SWT telah memberikan aturan yang jelas mengenai warisan di dalam Al-Qur’an, khususnya pada QS An-Nisa ayat 7 hingga ayat 13. Beliau mengutip firman Allah:“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).” (QS. An-Nisa: 10).Menurutnya, ayat ini memberikan peringatan tegas kepada siapa pun yang mengambil hak waris orang lain, terlebih anak yatim, bahwa tindakan tersebut sama halnya dengan menelan bara api neraka. Lebih lanjut ia menuturkan bahwa setiap umat Islam diperintahkan untuk taat pada ketentuan Allah mengenai pembagian warisan. Ustadz Sunarto mengutip firman Allah:“Itulah batas-batas hukum Allah. Barang siapa taat kepada Allah dan rasul-Nya, Dia akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya…” (QS. An-Nisa: 13).“Barang siapa mengikuti petunjuk Allah akan mendapat keselamatan, kebahagiaan, dan surga yang kekal,” jelasnya. Sebaliknya, orang yang melanggar aturan waris justru terancam kesengsaraan di akhirat meskipun memiliki banyak amal ibadah lainnya. Dalam kajian tersebut, Ustadz Sunarto juga menekankan bahwa harta yang ditinggalkan orang tua bukanlah milik anak sepenuhnya, melainkan titipan Allah yang harus dikembalikan melalui sistem pembagian waris. Ia menyampaikan firman Allah:“Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan…” (QS. Al-Anfal: 28).Menurutnya, kesadaran ini penting agar manusia tidak terjebak dalam cinta dunia yang berlebihan sehingga rela mengorbankan keharmonisan keluarga demi materi. Guna mencegah konflik warisan di kemudian hari, Ustadz Sunarto memberikan pesan moral kepada jamaah agar setiap keluarga membangun komunikasi dan pemahaman sedari awal. “Sebelum ajal tiba, orang tua harus memberikan pemahaman kepada anak tentang harta dan waris. Selain itu, dalam rumah tangga penting ada kejelasan apakah harta tersebut milik suami, istri, atau harta bersama,” tuturnya. Kejelasan ini, ujarnya, akan memudahkan pelaksanaan pembagian waris tanpa menimbulkan masalah. Menutup kajiannya, Ustadz Sunarto mengingatkan pentingnya ilmu faraid sebagai pedoman umat Islam. Ia mengutip sabda Rasulullah SAW tentang perintah kepada Abu Hurairah untuk mempelajari faraid karena ia adalah ilmu pertama yang akan diangkat — artinya ilmu itu ada namun tidak lagi diamalkan oleh umat. “Jika umat Islam mengabaikan ilmu waris, bukan hanya muncul kesenjangan sosial, tetapi muncul dosa besar karena mengabaikan ketentuan Allah,” tegasnya. Kajian yang berlangsung hampir dua jam tersebut mendapat respons positif dari jamaah. Banyak peserta menyatakan bahwa tema ini sangat relevan dengan kondisi masyarakat saat ini dan memberikan pencerahan baru tentang pentingnya memahami hukum waris Islam. PRM Girikerto berharap kegiatan kajian rutin seperti ini dapat semakin memperkuat pemahaman keagamaan masyarakat, khususnya dalam aspek hukum Islam yang berkaitan dengan kehidupan sosial. Dengan penuh antusias, jamaah berharap kajian bertema serupa dapat diangkat kembali di masa mendatang agar semakin banyak masyarakat memahami pentingnya menjalankan ketentuan Allah SWT dalam setiap aspek kehidupan  termasuk persoalan warisan yang sering dianggap sepele namun berdampak besar bagi keutuhan keluarga dan masyarakat. Rep  H. Agus Nugroho S Editor  Arief Hartanto   MPI PDM Sleman

Loading

 Program Renovasi Rumah Dhuafa Lazismu PCM Sleman Tahap I Resmi Dicairkan

Sleman, Pdmsleman.Or.Id Program Renovasi Rumah Dhuafa yang diselenggarakan oleh Kantor Layanan (KL) Lazismu Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sleman telah memasuki tahap pencairan dana tahap pertama pada Sabtu (1/11/2025). Tahun ini, terdapat tiga lokasi penerima bantuan dengan masing-masing mendapatkan Rp8 juta untuk perbaikan atap rumah, dapur, lantai, dan plester tembok. Tiga warga penerima manfaat tersebut adalah Supriyono dari Tegalsari (PRM Trimulyo),   Sugito dari Murangan VII (PRM Triharjo), dan  Waluyo dari Durenan (PRM Sleman). Perwakilan PCM Sleman, Drs. H. Edy Kadarisman, menyampaikan apresiasi dan harapannya agar program sosial ini dapat terus berlanjut. “Harapannya, program ini bisa terus berjalan karena dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat. Jika memungkinkan, jumlah penerimanya dapat bertambah. Tentu semua tergantung dari pemasukan dan kepercayaan masyarakat kepada Lazismu,” ujarnya. Edy Kadarisman menambahkan, PCM Sleman bersama pimpinan ranting yang menjadi penerima manfaat—yakni PRM Trimulyo, PRM Triharjo, dan PRM Sleman—berkomitmen mendukung keberlanjutan program renovasi rumah ini sebagai bagian dari dakwah sosial Muhammadiyah di tingkat akar rumput. Sementara itu, Ketua KL Lazismu PCM Sleman, Arief Eko Wahyudi, S.Sos, mengapresiasi inisiatif ranting-ranting Muhammadiyah yang aktif mengajukan proposal bantuan perbaikan rumah. Sebagaimana disampaikan H. Ashari kepada Arief Hartanto pada Sabtu siang. “Tidak semua ranting mengirimkan proposal, dan kami mengapresiasi mereka yang berinisiatif. Harapannya, bantuan dari Lazismu ini bisa menjadi stimulan bagi warga atau ranting untuk mencari tambahan dana agar renovasi bisa lebih maksimal,” jelas Arief. Ia menambahkan bahwa dana sebesar Rp8 juta memang terbatas untuk merenovasi satu rumah secara penuh, namun tetap bisa menjadi “pancingan” bagi warga sekitar untuk ikut berdonasi. “Bantuan ini bukan solusi tunggal, tetapi awal gerakan gotong royong agar masyarakat turut peduli terhadap kondisi rumah dhuafa di lingkungannya,” tambahnya. Dari pihak penerima manfaat, Supriyadi, M.M., selaku Sekretaris PRM Triharjo, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya program ini. “Semoga bantuan ini bermanfaat dan dapat digunakan sebaik mungkin. Delapan juta rupiah memang tidak besar untuk renovasi rumah, tetapi cukup membantu. Syukur-syukur nanti ada tambahan dari masyarakat sekitar,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa nilai kepedulian jauh lebih penting daripada nominal bantuan itu sendiri. “Kalau menghitung kekurangan, berapa pun akan terasa kurang. Namun, program ini menunjukkan kepedulian nyata dari Lazismu PCM Sleman kepada masyarakat dhuafa,” pungkasnya. Rep : H. Ashari SIP   PCM Sleman Editor  Arief Hartanto MPI PDM Sleman

Loading

Launching Buku Antologi Puisi “Aksara” karya Civitas SMP Muhammadiyah 2 Prambanan

Prambanan, Pdmsleman.Or.Id SLEMAN. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman, Shavitri Nurmala Dewi, melaunching antologi puisi berjudul “Aksara” karya Kepala Sekolah, guru, karyawan, serta siswa-siswi SMP Muhammadiyah 2 Prambanan, Sleman, pada Rabu (29/10/2025). Acara yang berlangsung di halaman sekolah tersebut menjadi momentum penting dalam menguatkan semangat literasi, memperluas ruang ekspresi pelajar, dan menumbuhkan budaya menulis di lingkungan pendidikan. Dalam materinya, Shavitri menyampaikan apresiasi dan kebanggaan atas terbitnya buku “Aksara” yang menghimpun karya dari berbagai unsur sekolah. “Saya sangat mengapresiasi langkah SMP Muhammadiyah 2 Prambanan yang telah menanamkan tradisi menulis di sekolah. Buku ini bukan hanya sekumpulan puisi, tetapi cermin dari semangat, refleksi, dan imajinasi generasi muda yang tengah tumbuh,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa menulis puisi merupakan salah satu cara efektif untuk menumbuhkan kepekaan rasa, ketajaman berpikir, serta kedalaman empati di kalangan pelajar. Menurutnya, kemampuan menulis dan membaca sastra bukan sekadar keterampilan akademik, tetapi juga sarana membentuk karakter. “Melalui puisi, siswa belajar menyelami diri, memahami orang lain, dan membaca kehidupan dengan hati yang lebih peka. Inilah yang menjadi esensi dari pendidikan literasi,” imbuhnya. Shavitri juga menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan kegiatan literasi di sekolah. Ia berharap seluruh warga sekolah terus mengembangkan kebiasaan membaca dan menulis secara konsisten, karena dari rutinitas kecil itulah karya besar dapat tumbuh. “Menulis tidak harus menunggu inspirasi besar. Cukup dengan menulis setiap hari, walau hanya beberapa kalimat, kita sedang menanam benih ide yang suatu saat akan berbuah karya bermakna,” katanya. Lebih lanjut, Shavitri mendorong adanya kolaborasi aktif antara guru, siswa, dan komunitas literasi di Kabupaten Sleman. Menurutnya, sinergi semacam itu dapat memperluas gerakan literasi dari ruang kelas menuju kehidupan masyarakat. “Sekolah harus menjadi pusat tumbuhnya budaya baca dan tulis. Jika semangat ini terus dijaga, saya yakin Kabupaten Sleman akan memiliki banyak generasi penulis muda yang cerdas, berkarakter, dan berdaya saing,” tegasnya. Kepala SMP Muhammadiyah 2 Prambanan, Eko Priyantoro, menuturkan bahwa penerbitan buku “Aksara” bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan bentuk nyata komitmen sekolah dalam membangun ekosistem literasi. “Buku ini adalah jejak perjalanan kami untuk menumbuhkan kesadaran bahwa literasi bukan hanya membaca buku, tetapi juga menulis dan menyuarakan makna hidup melalui kata,” ujarnya. Eko menambahkan, proses penyusunan buku ini melibatkan berbagai elemen sekolah agar semangat literasi menjadi gerakan bersama. Ia berharap, setelah terbitnya “Aksara”, akan lahir karya-karya lain dari guru maupun siswa. “Kami ingin membangun budaya menulis yang berkelanjutan. Dengan menulis, siswa tidak hanya mengasah kemampuan bahasa, tetapi juga melatih keberanian berpikir dan menyampaikan gagasan,” tambahnya. Menurutnya, peluncuran antologi puisi ini sekaligus menjadi ruang apresiasi bagi seluruh warga sekolah yang telah berkarya. Momentum tersebut diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Kabupaten Sleman untuk terus menghidupkan tradisi literasi sebagai fondasi pendidikan karakter dan kreativitas generasi muda. Rep Athiful/KIM Depok)

Loading

 Workshop Penguatan Kapasitas Pengurus dan Pengasuh LKSA Muhammadiyah dan Aisyiyah Sleman: Menjawab Tantangan Pengasuhan di Era Digital

Sleman,Pdmsleman.Or.Id Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Sleman menggelar workshop penting bertajuk “Penguatan Kapasitas Pengurus dan Pengasuh Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Sleman.” Pada Sabtu 30 Agustus 2025 .  Kegiatan ini merupakan bagian dari program divisi Muhammadiyah Children Center (MCC) yang fokus pada penguatan pengelolaan panti asuhan di wilayah Sleman. Workshop berlangsung di kantor PDM Sleman dan dihadiri oleh para pengurus dan pengasuh LKSA Muhammadiyah dan Aisyiyah. Ketua divisi MCC, Ahmad Zainal Fanani, S.Pd., MA, menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengurus dan pengasuh dalam menghadapi berbagai problematika yang selama ini dihadapi oleh LKSA. “Penguatan manajemen dan pengasuhan menjadi kunci agar anak-anak asuh dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang sehat dan penuh kasih sayang,” ujarnya. Dalam sambutannya, Ketua PDM Sleman, AS. Ardhani, mengungkapkan sejumlah tantangan utama yang dihadapi oleh LKSA, antara lain Sarana dan prasarana yang masih terbatas, manajemen sumber daya manusia (SDM) dan keuangan yang perlu ditingkatkan, Problem pengasuhan yang kompleks, Tantangan tresshold alumni, yaitu bagaimana alumni panti dapat beradaptasi dan mandiri setelah keluar dari panti. Menurut Ardhani, pengurus dan pengasuh harus menjadi teladan dan solutif dalam menjalankan tugasnya. “Mereka harus mampu membangun mashlahah agar anak-anak asuh merasa bahagia dan mendapatkan perhatian yang layak,” tegasnya. H. Wahyu Purhantoro, MMmenyoroti perubahan signifikan yang dibawa oleh teknologi digital dalam pola asuh anak. “Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam pola asuh anak. Orang tua dan pengasuh dihadapkan pada tantangan baru untuk memastikan anak-anak tumbuh dengan baik di tengah arus informasi yang begitu deras,” jelas Wahyu. Ia menambahkan bahwa pola asuh positif di era digital menjadi kunci untuk membentuk generasi yang cerdas, berkarakter, dan mampu memanfaatkan teknologi secara bijak. Beberapa tantangan pengasuhan yang dihadapi saat ini antara lain Kecanduan gadget., Kurangnya pengawasan orang tua, Cyberbullying, Grooming dan tracking serta Keamanan online anak-anak. Untuk mengatasi hal tersebut, Wahyu menyarankan agar pengasuh meningkatkan literasi digital dan menggunakan teknologi sebagai alat edukasi. “Pengasuh harus mengawasi aktivitas online anak-anak, membangun komunikasi yang terbuka dan positif, serta menjadi contoh dalam penggunaan gawai,” ujarnya. Lebih lanjut, Wahyu menekankan pentingnya manajemen kasus yang sistematis terhadap setiap anak secara periodik. Salah satu metode yang dianjurkan adalah asesmen, yang bertujuan untuk mengungkap dan memahami permasalahan, kebutuhan, serta potensi anak asuh. Dengan demikian, pengurus dan pengasuh dapat menyusun rencana dan tindakan yang tepat untuk mendukung perkembangan anak. Salah satu pembicara utama, Yuli Ernawati, S.Sos., dari Dinas Sosial Sleman, memberikan wawasan terkait Manajemen kasus pekerja sosial yakni “ proses terorganisir untuk menilai, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi layanan yang bertujuan membantu individu dan keluarga mengatasi kebutuhan kompleks dan meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan “ Sementara itu, Fatimah, S.Pd., dari Divisi MCC MPKS PWM D.I. Yogyakarta, Perkuat pemahaman anak tentang akidah dan syariat Islam. Ini menjadi benteng agar anak dapat mengenali konten yang sesuai dan menyaring pengaruh negatif mediasosial. Ketua MPKS Sleman, Workshop ini menjadi momentum penting bagi pengurus dan pengasuh LKSA Muhammadiyah dan Aisyiyah Sleman untuk memperkuat kapasitas mereka dalam menghadapi tantangan pengasuhan modern. Dengan dukungan dari MPKS PDM Sleman dan divisi MCC, diharapkan pengelolaan panti asuhan Miuhammadiyah di Sleman semakin profesional dan mampu memberikan lingkungan terbaik bagi anak-anak asuh. Rep  Yu Poer Editor  Arief Hartanto MPI PDM Sleman

Loading

Tahun Baru Islam, SMP Muhammadiyah 1 Prambanan Mantapkan Komitmen Spiritual dan Edukatif

Prambanan, Pdmsleman.Or.Id Suasana khidmat menyelimuti halaman SMP Muhammadiyah 1 Prambanan pada Kamis (26/6/2025) dalam peringatan 1 Muharam 1447 Hijriah. Seluruh guru dan karyawan mengikuti kegiatan refleksi tahun baru Islam, sebagai momen memperkuat spiritualitas dan komitmen kelembagaan. Kepala SMP Muhammadiyah 1 Prambanan Daswati Rofiatun Sahifah menegaskan bahwa tahun baru Hijriah harus dimaknai lebih dari sekadar pergantian kalender. “Ini momentum menata kembali niat dasar mengapa kita hadir di dunia pendidikan. Mengajar bukan hanya tugas profesional, tapi juga bentuk ibadah,” ujarnya. Daswati menyebutkan empat nilai utama dalam kegiatan refleksi ini. Pertama, memperkuat spiritualitas guru dan karyawan. Kedua, membangun kebersamaan antar civitas sekolah. Ketiga, menumbuhkan loyalitas terhadap lembaga. Keempat, menjadi ruang perenungan bersama agar mendidik tak hanya dengan ilmu, tetapi juga keteladanan. “Kita semua bagian dari misi profetik dalam pendidikan. Semoga tahun baru ini membawa semangat dan berkah dalam mendidik generasi penerus,” imbuhnya. Kegiatan ditutup dengan doa bersama agar tahun 1447 H menjadi tahun yang lebih baik bagi seluruh keluarga besar SMP Muhammadiyah 1 Prambanan. Rep : Athiful/KIM Depok 

Loading