Abdul Mu’ti, Sekjen PP Muhammadiyah yang aktif turun ke ranting

Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed adalah sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang kemarin dipanggil oleh Calon Presiden Prabowo yang Insya Allah akan memimpin Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Beliau adalah sosok yang bersahaja, pemurah dan juga aktif turun sampai ke cabang dan ranting. Salah satunya pernah menyapa warga di Masjid Nurullah Klepu Sendang Mulyo Minggir Sleman pada 12 Maret 2023 sebagaimana disampaikan dalam liputan Jihadi TV. Adapun link ada di https://youtu.be/tlNAAT6sJYQ?si=nK12b9TPx4liLit- Editor: Wahdan Arifudin

Loading

SMK Muhammadiyah Minggir Gelar MPLS dan FORTASI dengan Serangkaian Kegiatan Positif

Minggir, Pdmsleman.or.Id SMK Muhammadiyah Minggir sukses menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan FORTASI (Forum Ta’aruf Siswa) bagi siswa baru dengan serangkaian kegiatan yang bermanfaat dan berkesan. MPLS yang berlangsung selama satu minggu ini bertujuan untuk membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah serta menanamkan nilai-nilai positif sejak dini. Kegiatan MPLS dibuka dengan Tadarus Al-Quran yang melibatkan seluruh siswa baru dan para guru. Tadarus ini dilaksanakan setiap pagi sebelum memulai kegiatan lainnya, dengan tujuan membiasakan siswa untuk memulai hari dengan membaca ayat-ayat suci Al-Quran. Setelah tadarus, seluruh siswa bersama-sama melaksanakan shalat berjamaah di masjid sekolah. Kegiatan ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi antar siswa, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keagamaan yang kuat sejak dini. Selain kegiatan keagamaan, siswa juga mengikuti berbagai materi kelas yang diberikan oleh para guru da pemateri dari eragai istitusi seperti puskesmas, Polsek dan juga KUA. Materi yang disampaikan meliputi pengenalan lingkungan sekolah, tata tertib, kurikulum, Kenakalan remaja,kesehatan dan pentingnya kedisiplinan. Para siswa tampak antusias mengikuti setiap sesi materi, menunjukkan semangat mereka untuk belajar dan beradaptasi dengan lingkungan baru. Tidak hanya kegiatan di dalam ruangan, MPLS juga diisi dengan kegiatan olahraga. Berbagai jenis olahraga seperti senam, jalan sehat digelar untuk menjaga kebugaran tubuh siswa serta menumbuhkan semangat Sebagai bentuk kepedulian sosial, SMK Muhammadiyah Minggir juga mengadakan kegiatan sedekah sayuran. Setiap siswa membawa sayuran untuk disumbangkan kepada warga sekitar yang membutuhkan. Kegiatan ini mengajarkan siswa untuk berbagi dan peduli terhadap sesama, serta menanamkan nilai-nilai kedermawanan sejak dini. Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Minggir, Edy Purwanto S.Pd, menyampaikan rasa bangganya atas partisipasi aktif siswa baru dalam setiap kegiatan MPLS. “Kegiatan MPLS tahun ini sangat luar biasa. Siswa baru sangat antusias dan bersemangat mengikuti setiap kegiatan. Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan bekal positif bagi mereka untuk menjalani masa studi di SMK Muhammadiyah Minggir,” ujarnya pada Jum’at 19 Juli 2024 siang. Dengan berakhirnya MPLS, diharapkan siswa baru SMK Muhammadiyah Minggir dapat lebih siap dan semangat dalam memulai perjalanan pendidikan mereka, serta mampu menerapkan nilai-nilai positif yang telah ditanamkan selama MPLS dalam kehidupan sehari-hari. Reportase   Edy P SMKM 1 Minggir Editor  Arief Hartanto SE, MPI PDM Sleman

Loading

Baitul Arqam PCM Minggir: Membangun Kader Unggul untuk Masa Depan Muhammadiyah   

Minggir, Pdmsleman.Or.Id Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Minggir telah mengadakan kegiatan Baitul Arqam, yang berlangsung pada Sabtu-Ahad, 29 – 30 Juni 2024 di Wisma Puas Kaliurang. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat regenerasi kepemimpinan di lingkungan Muhammadiyah, khususnya di Minggir, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam upaya untuk mempertahankan keberlangsungan organisasi yang dinamis, PCM Minggir menekankan pentingnya regenerasi kepemimpinan yang didukung oleh kader-kader yang berkualitas. Kader-kader ini diharapkan mampu membawa Muhammadiyah menuju masa depan yang lebih cerah dan penuh harapan. Seperti yang diungkapkan dalam QS. Al-Fath/48:29,  “……Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah Dia dan tegak Lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” , dan seperti itulah gambaran kader yang kuat dan kokoh akan menjadikan organisasi lebih berdaya dan mampu menaklukkan tantangan zaman. Kegiatan Baitul Arqam Pimpinan Cabang Muhammadiyah Minggir dengan tema “Merangkai Silaturahmi Membangun Persyarikatan, Sukseskan Perkaderan Muhammadiyah Minggir.” Tema ini mencerminkan komitmen PCM Minggir dalam membangun silaturahmi yang erat untuk mencapai kesuksesan dalam program perkaderan tutur H. Maryanta Ketua PCM Minggir. Tujuan dari kegiatan Baitul Arqam ini antara lain meneguhkan semangat jihad untuk membangun persyarikatan melalui ortom tingkat Cabang dan Ranting se-Kapanewon Minggir, mencetak kader yang militan, handal, cakap, dan kompeten serta membentuk kader yang mumpuni dan siap diterjunkan dalam setiap kegiatan perkaderan. Peserta yang hadir dalam kegiatan ini meliputi berbagai elemen di PCM Minggir, seperti Pimpinan Harian PCM Minggir, Pimpinan Aisiyah Cabang Minggir, Pimpinan Majelis dan Anggota Majelis, serta Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Aisiyah se-Minggir. Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh pimpinan lembaga, AUM, HW, Tapak Suci, dan Kokam. Adapun materi yang disampaikan dalam kegiatan ini antara lain Kemuhammadiyahan, SPM dan Arah Kebijakan Perkaderan Muhammadiyah, Shalat Lail dan Shalat Subuh, Senam Pagi dan Outbound, Teknik dan Evaluasi Perkaderan PCM Minggir, FGD dan Active Learning Sistem Perkaderan PCM Minggir serta Motivasi Dakwah dan Persyarikatan. Kegiatan Baitul Arqam ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam upaya PCM Minggir untuk membentuk kader-kader yang siap memimpin Muhammadiyah ke depan. Dengan dukungan dan kerjasama dari seluruh elemen, PCM Minggir yakin bahwa program ini akan berhasil dan membawa manfaat besar bagi perkembangan organisasi. Reportase  Sunu Tri Widodo ST PCM Minggir Editor  Arief Hartanto SE, MPI PDM

Loading

Pengajian Ranting Aisyiyah Sendangrejo Minggir, Angkat Tema Prinsip Dasar Hidup Islami Menurut Muhammadiyah

Minggir, Pdmsleman.Or.Id Drs.AS.Ardani, MA salah satu pimpinan PDM Sleman dalam pengajian Ranting Aisyiyah Sendangrejo  Minggir pada Ahad 9 Juni 2024 yang bertempat di Joglo Seco Wijayan Botokan RT 03, Sendangrejo Minggir selaku narasumber dengan mengangkat tema Prinsip Dasar Hidup Islami menurut Muhammadiyah dan beberapa persoalan hukum. Menurutnyasebagai warga Muhammadiyah dan Aisyiyah sudah sepantasnya bila dalam kehidupan bermasyarakat dan berorganisasi, harus berperilaku sesuai dengan kaidah yang telah digariskan oleh persyarikatan sesuai dengan PHIWM (Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah), yang didalamnya diberisikan prinsip-prinsip dasar hidup, yang meliputi bidang Aqidah, Ibadah, Ahlaq dan Mu’amalah. Dasar utama kehidupan ini sesuai firman Allah surat An Nisa, 36 yang artinya “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri”. Pengertian dasar Aisyiyah adalah, Organisasi otonom khusus, yang seluruh anggotanya anggota Muhammadiyah dan diberi wewenang menyelenggarakan amal usaha yang ditetapkan oleh Pimpman Muhammadiyah dalam koordinasi Unsur Pembantu Pimpinan (Ps. 5 ayat 2 AD) dan Usaha Aisyiyah diwujudkan dalam bentuk Amal Usaha, Program atau Kegiatan, (Ps 8 ayat 2). Kemudian juga salah satu pembahasan bahwa warga Muhammadiyah tidak boleh nikah siri karena pelaksanaan nikah harus sesuai dengan ketentuan UU No 1 tahun 1974 tentang Perkawinan. Menurut Ketua PRA Sendangrejo Romdiyah didampingi Erna Ekawati SE, selaku tuan rumah menuturkan bahwa “ pengajian kali ini sangat penting untuk penguatan ideologi Muhammadiyah bagi para anggota ‘Aisyiyah di ranting Sendangrejo dengan materi yang disampaikan “. Sementara Arif Kurniawan S.Ag. MH yang merupakan Wakil Ketua DPRD Sleman selaku tuan rumah acara dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang digelar kali ini, “ saya juga turut memotivasi kaum perempuan untuk bisa lebih berdaya dan bermanfaat untuk masyarakat”. Di sela acara pengajian tersebut juga digelar pasar murah dan door prize

Loading

KADER Catatan kecil.

Minggir, Pdmsleman.Or.Id “Nasyiah yang bersimbol padi”“Terdidik tiap hari”“Kemuliaan Islam dicari”“Bekerja digemari”. “Nasyiah yang bersimbol padi”“Simbol kumpulan putri”“Hidup berdiri”“Rahmat Tuhanku memberi”. “Bersatu di dalam Nasyiah”“Dari putri ‘Aisyiyah”“Simbolnya padi berbahagia”“Umat seluruh dunia”.* Tepat jam 09.00. Acara Musycab NA Minggir resmi dibuka. Mas Basyori, selaku Wakil Ketua yang membidangi Majelis Kader dan Sumber Daya Insani, hadir mewakili Ketua PCM MInggir. Dalam sambutannya, Mas Basyori sempat bercerita tentang keadaan di tahun 1990 an.Dimana, era tahun 90 an itu adalah masa keemasan kegiatan NA, pun PM Minggir. Lebih lanjut, ia mengajak untuk melompat ke belakang. Ia mengingatkan kembali kepada keadaan pada era itu. “Pada tahun 90 an itu, sangat terasa. Bagaimana kompakmya gerak dan langkah antara PM dan NA Minggir”, sambungnya. “Semoga acara Musycab NA Minggir ini bisa terlaksana dg baik. Harapannya, nanti bisa memilih Pimpinan NA yang baru. Dan terakhir, semoga periode kepemimpinan yang baru ini nanti bisa momentum, kembalinya masa keemasan NA dan PM”, imbuhnya. Pembukaan Musycab NA Minggir ini juga dihadiri oleh Sofi Nuria Melati, Ketua PDNA Sleman. Dalam sambutannya, Mbak Sofi menerangkan bahwa ada 2 isu penting yang dicanangkan oleh Pimpinan Pusat NA. Kedua isu penting itu adalah : Dalam kesempatan itu, Mbak Sofi lebih menekankan bahwa program kerja NA Minggir diharapkan lebih menjadi wadah yang kondusif bagi seluruh anggota NA. Seluruh kegiatan yang nanti akan dilakukan hendaknya membuat kegiatan yang gembira dan menggembirakan.* Di tengah acara Musycab NA, saya berniatmencari hal hal unik. Sampai hampir satu jam berada di lokasi, saya masih belum menemukan apa yang saya cari. Sampaipun ketika masuk di acara pembukaan, saya masih “blank”. Round down acara terus berjalan. Lagu Indonesia Raya telah selesai dinyanyikan. Dengan sikap tegap, saya lantang ikut bernyanyi. Pun, ketika masuk di Mars Muhammadiyah. Dengan posisi masih tegap berdiri, saya larut dalam kesyahduan. Menyanyikan lirik demi lirik. Bait demi bait. Sampai akhirnya, Sang Dirigent mengajak untuk menyanyikan Mars Nasyiatul Aisyiyah. Tentu, saya sudah bersiap. Maksudnya : saya harus siap berdiam diri. Karena memang saya “babar blas” tidak atau bahkan belum pernah kenal dengan Mars NA itu. Sampai menjelang dimulainya Mars NA, masih tidak ada apa apa. Tapi, beberapa detik kemudian, saya kaget. Yakni, justru ketika baru masuk di bait awal. “Nasyiah yang bersimbol padi”“Terdidik tiap hari”“Kemuliaan Islam dicari”“Bekerja digemari”. Saya terpaku kepada kalimat : “bersimbol padi”. Ternyata, kalimat : “simbol padi” ini diulang sampai tiga kali. Otak liar saya berputar. Saya seperti ingin mencari tahu : “Apa sebab simbol NA itu adalah padi ?”.“Apakah ada kaitannya dengan sawah ?”. Otak liar saya kembali berputar.Tinggi, melayang terbang. Tiba tiba, saya membayangkan. Ada banyak anggota NA itu masuk anggota JATAM. Lalu, gadis gadis NA itu ramai ramai masuk sawah. Ikut nandur pari.(*) Ngloji, Ahad, 5 Mei 2024.Di sela sela pemilihan formatur. Uwik DS.

Loading

5.440

Catatan kecil. (Spesial SQ bagian terakhir)_ Sesaat, setelah selesainya input data di Ngloji malam itu, saya sempatkan melihat perolehan terakhir suara Syauqi di Minggir. Hasilnya : 5.440. Alhamdulillah. Target : 5.300, terlewati. Saya kira, semuanya selesai. Ternyata belum. Esok malamnya, Kang Darojad melalui Group TPD DPD SQ menyampaikan pengumuman. Bahwa, esok hari saksi PPK sudah mulai melakukan rekapitulasi di tingkat kecamatan. “Saksi PPK ?. Waduh, apa maneh iki ?”, batin saya. Saya jadi teringat tentang “Saksi PPK” itu. Saya merasa pernah mengirimkan Surat Mandat untuk Saksi PPK ke Kecamatan. Untuk Saksi DPD Syauqi. Nama saksinya : saya sendiri. Dalam undangan tertulis, rekap suara akan diadakan hari Jumat, 16 Februari 2024. Mulai jam 08.30. Saya betul betul tidak punya pengetahuan sedikitpun tentang rekap suara di kecamatan itu. Dengan penuh percaya diri, saya datang memenuhi undangan. Saya agak terlambat. Saya langsung ikut bergabung di aula depan kecamatan. Rupanya, agenda rekap suara itu dibagi dua bagian. Istilah mereka : dibagi dua panel. Panel pertama, di aula bawah. Adalah rekap suara untuk Sendangagung. Sedangkan, panel kedua untuk Sendangmulyo. Yang baru akan dilakukan siang harinya. Setelah Sholat Jumat. Tempatnya di ruang atas kecamatan. Sesuai arahan dari Kang Darojad, maka saya telah membawa salinan C1 hasil DPD Syauqi. Saya mencoba “membaca” : apa dan bagaimana sebenarnya rekap suara itu ? Akhirnya, sayapun paham. Awalnya, perkiraan saya, acara rekap itu akan berjalan hanya satu jam. Atau, paling lama dua jam saja. Ternyata, setelah 2 jam, pembacaan rekap suara itu baru bisa menyelesaikan 3 TPS. Padahal, TPS di Sendangagung jumlahnya 33 TPS. Itu baru Sendangagung. “Alamaaak ! … Bisa sampai Subuh lagi ini”, batin saya. Terlanjur basah. Saya kuat kuatkan. Tapi ternyata, saya betul betul tidak kuat.Akhirnya, sayapun menyerah. Pukul 20.00, saya meminta tolong kepada relawan di group TPC SQ Minggir. “Adakah yang bisa ikut membantu menjadi Saksi PPK, menjaga rekap suara Syauqi di kecamatan ?”, tanya saya, di group itu. Tak butuh waktu lama, pertanyaan itu langsung direspon oleh Mas Yoga. “Siap … Ba’da Maghrib nanti langsung meluncur ke Kecamatan”, jawabnya. Ternyata, ibu ibu Aisyiyah juga tidak ketinggalan. Ibu Istariyah, Ketua PCA Minggir dan Ibu Tri Suci juga memberikan empati. Mereka ikut “ngancani” kami dari sore, setelah Maghrib sampai sekitar jam 22.00. Mas Yoga datang tepat pada waktunya. Ia yang menggantikan posisi saya. Saya hanya sanggup bertahan sampai pukul 21.00. Selanjutnya, saya otw meluncur pulang. Begitu sampai rumah, HP saya bergetar. Ada WA masuk. Nomer tak dikenal. “Assalammu ‘alaikum Pak Dwi. Apakah saya boleh berpartisipasi untuk ikut menjaga rekap suara di Kecamatan ?”, tanyanya. “Oh boleh … Dengan senang hati. Ini dengan siapa ?”, kata saya. “Saya Syifa, Pak !”. “Loh kok tahu info rekap suara dari mana ?”, sambung saya. “Dari group SQ Minggir, Pak. Saya kan saksi Syauqi juga. Di TPS Tengahan”, jelasnya. “Lha ini kok nomernya gak dikenal ?”, tanya saya. “Nomer baru, Pak” “O walah….. “. Akhirnya, dua hari ke depannya – atas bantuan relawan yang lain : Mbak Syifa, Ibu Tri Suci, Mas Yunar, Mas Sumadi dan Mas Basyori-, kami bisa mengawal dan mengikuti rekap suara itu sampai selesai. Di hari terakhir, Panwas di kecamatan memberikan pengumuman, bahwa serangkaian agenda rekap suara nanti akan diakhiri dengan Sidang Pleno. Yang waktunya akan ditentukan kemudian. “Apa maneh iki Sidang Pleno ?”, batin saya. Akhirnya, kamipun mendapat undangan untuk menghadiri Sidang Pleno. Waktunya : Selasa, 20 Februari 2024. Jam 19.30. Bertempat di ruang sidang lantai atas kecamatan. Seperti waktu rekap suara sebelumnya, maka saya mencoba “membaca” apa dan bagaimana itu Sidang Pleno. Saya mengikuti tahap demi tahap. Sayapun, kembali kecele. Saya pikir, prosesnya akan berlangsung singkat. Ternyata, dugaan saya salah lagi. Justru, inilah tahapan terlama dan paling membosankan, yang saya alami sepanjang proses pemungutan suara ini. Pekerjaannya monoton. Hanya ada 3 jenis.Yakni :pertama :, pembukaan dan sambutan. Dimulai pukul 20.00 sampai 21.00. kedua :, mendengarkan pembacaan rekap perolehan suara per Kalurahan. Dimulai pukul 21.00 sampai 02.00. ketiga :, menandatangani ratusan lembar berkas salinan D hasil. Dimulai pukul 02.00 sampai total selesai jam 06.00. Alhamdulillah, akhirnyapun selesai juga. Salinan rekapan hasil D kecamatan itu sudah saya dapatkan. Sebelum pulang, tiba tiba, saya teringat sesuatu. Saya kembali melihat salinan D hasil. Sekedar memastikan, jumlahnya : 5.440. Persis dengan hasil inputan tim IT TPC SQ.* Catatan kecil spesial SQ ini adalah sebuah goresan pena dari saya, seorang yang belum pernah terlibat dalam urusan seperti sebelumnya. Ternyata, tahapan tahapannya sangat mengharu biru. Capek, lapar, haus, ngantuk berbaur dengan kelucuan, terkadang konyol, sedikit marah dan lain lain. Saya salut atas dukungan dan partisipasi dari semua pihak. Kerjasama dari PCM Minggir beserta seluruh ortomnya, terbukti telah teruji. Selanjutnya, saya mohon maaf, bila dalam penulisan, ada kata atau apapun, yang dianggap salah. Yang menyinggung atau membuat ketidaknyamanan. Hanya cukup sampai di sini, saya dan kami dari TPC SQ Minggir bisa mengawal suara Syauqi. Selamat untuk Ir. Ahmad Syauqi Soeratno, Insha Allah bisa mengemban amanah dari persyarikatan yang kita cintai ini. Semoga, kelak bisa bertatap muka dengan beliau. (*)Minggir, 27 Feb. 2024. Uwik DS.

Loading

LIMA WATT

Catatan kecil. (Spesial SQ bagian 15).__ Malam hampir pagi.Rupanya, sudah hampir 60 menit saya menunggu. Tiba-tiba, datang dua orang laki laki. Yang satu sudah agak sepuh. Satunya lagi, seorang pemuda. Ternyata, yang sepuh bernama Rochmani. Bapak inilah yang sebelumnya, nelpon saya. Sehingga saya “terpaksa” membuka kembali Ngloji. “Ngapunten nggih Mas Dwi. Niki nembe saget nyerahke salinane”, “Nggih Pak. Mboten napa napa”, kata saya. Ternyata, orangnya grapyak semanak. Sepeninggal Pak Rochmani, tiba-tiba, saya teringat Fadhli, anak mbarep saya. “Mas, masih di TPS 07 Sembuhan Kidul kah ?”, tanya saya, lewat WA. Tidak dibaca. Saya telpon. Tidak diangkat. Tiba tiba, muncul rasa iba juga kepadanya. Anak itu, niatnya pulang ke Jogja, ingin mudik dan ingin nyoblos. Terus, “dipaksa” jadi saksi. Di tempat yang tidak dia kenal lagi. Ee sampai jam 01.30 dini hari, ternyata masih belum pulang. Akhirnya, saya titipkan berkas berkas itu kepada Mas Sunu. Untuk sementara, saya ingin nengok Fadhli dulu. Motorpun saya pacu di kegelapan malam. Dan akhirnya sampai di TPS 07 Sembuhan Kidul. Tapi, kemana anak itu ? Motornyapun sudah tidak ada. “Aku dah pulang. Dah sampai rumah”, katanya, lewat WA. “Terus, salinannya C1 hasiljya, kapan dikasihkan ?”. “Nggak tahu. Tadi belum selesai. TPS nya gak well. Banyak masalah !”. “Wah, ini anak pasti muring ini”, batin saya. Rupanya, proses di TPS itu belum selesai. Saya coba menunggui beberapa saat. Sampai jam 03.00 ternyata belum rampung. Saya putuskan balik ke Ngloji. Rupanya, dua orang kawan itu sudah berguguran. Mereka “ngglethak” di tempat sekenanya. Pintu Ngloji saya tutup sebagian. Angin malam itu terasa dingin menusuk kulit. Kursi di belakang meja LazisMu, saya susun berderet. Saya jadikan tempat tidur. Saya rebahkan badan. Sarung yang sedari tadi pagi berada di dalam tas, saya keluarkan untuk selimut. Yaa Allah …. nikmat sekali rasanya, merebahkan badan di kursi itu. Saya pejamkan mata. Hampir saja saya terlena. Tiba tiba, ada suara mobil berhenti di depan Ngloji. Dua orang pemuda mengucap salam. Salah satunya saya kenal. Ia adalah Fuad. Putrane Mas Harto bengkel. Keponakannya Mas Yoga. Ialah yang saya bimtek pada saat saat “injury time” kemarin malamnya. Sejak kepulangan dua orang pemuda itu, terus saja ada satu dua orang saksi yang datang. Menyerahkan salinan C1 hasil. Demikian seterusnya, tak terasa. Akhirnya, Adzan Subuhpun menyentuh telinga. Selepas jamaah Subuh, masih ada satu dua yang menyerahkan berkas. Saya berkeputusan bahwa saya batasi sampai jam 05.30. Karena, jam 06.00 saya harus mengantarkan anak ragil saya ke sekolah. Yang jaraknya lumayan jauh. Menjelang jam 05.30, saya rundingan dengan Mas Sunu. Kira kira siapa yang bisa menggantikan sementara menjaga berkas berkas salinan C1 itu. Mas Sunu tidak bisa, karena ia juga harus siap siap masuk kerja. Sayapun, mencoba meminta tolong kepada kawan “yang satu” itu. Ternyata, ia juga tidak bisa. Tiba tiba, terlintaslah nama Mas Basyori. Saya lalu menelponnya : “Isoh ngganti sementara aku ?. Njaga penyerahan berkas sakinan C1. Iki aku kudu bali sik. Ngantar anak ragil sekolah”. “Ya oke. Siap. Tapi, aku isohne nganti jam 08.00. Soale kudu makani iwak”, jawabnya. “Oke. Ora apa apa. Mengko ben disambung karo kordes senior. Jare beliau beliau itu jam 09.00 Isoh nyang Ngloji”. “Oke. Siip !”. Dengan sisa sisa tenaga yang sudah hampir 5 Watt itu, saya harus mengantar anak ragil ke sekolah. Yang jaraknya lumayan jauh itu. Begitu sampai di sekolahnya, saya mencari tempat strategis di belokan samping sekolah. Di tepi jalan, di bawah pokok beringin besar. Saya hentikan motor. Saya benamkan kepala yang masih mengenakan helm. Di atas dash board motor. Kedua mata saya pejamkan. Beberapa menit, rasanya tubuh ini terasa melayang terbang. Yaa Allah … nikmatnya.(*)Minggir, 26 Feb. 2024. Uwik DS.

Loading