Kokohkan Kemandirian, IGABA Lantik Pengurus Baru

Sleman, Bertempat di aula BAPPEDA Pemda Sleman Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten pada hari Rabu 5 Juni 2025 melantik pengurus baru IGABA ( Ikatan Guru aisyiyah Bustanul Athfal ) periode 2025 – 2029. Hadir dalam acara Bunda PAUD Kabupaten Sleman ibu Mila Harda Kiswaya ( istri bupati Sleman ), Sugeng Syaifullah,S.HI, M.Pd Dinas Pendidikan Sleman, Ali Affandi S.Ag dari Kemenag Sleman, Kus Indarti wakil IGABA DIY dan tamu undangan lainnya. Dalam sambutan pengantar Hanik Rosyada selakyu Ketua Aisyiyah daerah sleman menyampaikan bahwa ” Aisyiyah adalah pelopor Pendidikan kaum perempuan dan anak. Sejak tahun 1919 sebelum negeri ini merdeka Nyi Ahmad Dahlan telah mengawali perkumpulan Sopo Tresno Wanito dan kelompok sinau anak-anak yang disebut Frobel”. Pada perkembangannya di Sleman telah ada 199 lembaga PAUD dan TK ada didalamnya. Bahkan PP Aisyiyah baru saja ground breaking untuk menfirikan TK ABA Semesta di Bodeh Ambarketawang Gamping. Layanan pendidikan anak usia dini yang global dan multi baik bahasa, budaya, agama namun tetap menuju akhlak mulia cerdas berdasarkan Al Qur’an dan Sunah Rasul. Bunda PAUD Mila Harda Kiswaya menguatkan peran Aisyiyah dalam pendidikan di Sleman. Generasi emas yang ditarget tahun 2045 terwujud memerlukan peran dan perjuangan TK ABA. Di telapak kakimu terbentang surgaDitanganmulah nasib bangsa mari beramal dan berdarma bakti penuh karunia. Dilantik oleh bunda Naryatun selaku ketua majlis PAUDASMEN bunda Retnoningsih,.S.Pd.AUD dari TK ABA Dadapan Godean beserta jajaran pimpinan. Selamat bekerja mengabdi untuk bangsa melalui jalur pendidikan Anak Usia Dini. Rep Hanik Rosyada M.Pd

Loading

 LPCRPM PDM Sleman menerima kunjungan ketua PWM DIY  yang membidangi LPCRPM.

Sleman, Pdmsleman.Or.Id Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pemberdayaan Masjid PDM Sleman terus bergerak, hal ini Nampak ketika Ustadz Cahyono S.Ag selaku ketua PWM DIY yang membidangi LPCRPM, mengadakan tatap muka dengan pimpinan  LPCRPM PDM Sleman pada Rabu (4/6/25)di Sekretariat PDM Sleman. Hadir pada kesempatan itu Ketua PDM Sleman Ust Nasirun didampingi US Parwoto M.KM selaku Ketua dan sejumlah anggota LPCRPM Sleman. Pada acara tersebut Ust Cahyono menyampaikan ada 8 program unggulan PWM DIY, dalam pengarahannya menjelaskan antara lain program yang terkait dengan LPCRPM , “ apakah di Sleman sudah berjalan dengan baik ataukah belum dan apa kendala-kendalanyanya. Diantaranya program KTAnisasi anggota Muhammadiyah yang telah dicanangkan bagaimana tingkat keberhasilannya di Sleman, masing-masing PRM punya target pertambahan 3 orang perbulan berapa jumlah rantingnya di Sleman tercapai atau tidak”. Sudahkah dipersiapkan cabang, ranting dan masjid unggul di Sleman,  berharap munculnya cabang ranting unggul di Sleman disamping juga masjidnya. Sementara dalam sambutannya Ust Nasirunwakil Ketua PDM Sleman” PDM Sleman menyambut baik kunjungan itu dan siap untuk mendukung penuh program-program unggulan PWM DIY dapat dijalankan di PDM Sleman”.  Silaturahmi ditutup dengan foto bersama,  meski masih diguyur hujan Alhamdulillaah  berjalan baik, lancar dan penuh keakraban. Reportase US Parwoto M.KM  Ketua  LPCRPM PDM Sleman Editor  Arief Hartanto MPI PDM Sleman

Loading

Jamaah Haji Kloter 67 SOC Tiba di Arafah untuk Menyambut Armuzna

Makkah, Pdmsleman.Or.Id Pada hari ke-15, Rabu, 4 Juni 2025, jamaah haji Kloter 67 SOC melakukan persiapan pemberangkatan menuju Arafah untuk menyambut Armuzna. Sebelum berangkat, jamaah haji melakukan scan kartu nusuk untuk masuk ke dalam bis yang akan membawa mereka ke Arafah. Setelah melakukan perjalanan yang cukup panjang, jamaah haji akhirnya tiba di Arafah dan masuk ke tenda maktab 104 Rifadah. Jamaah haji kemudian bermalam di Arafah untuk menyambut Armuzna, salah satu puncak ibadah haji yang sangat penting. Dengan hati yang penuh harap dan jiwa yang suci, jamaah haji Kloter 67 SOC siap untuk menjalankan ibadah wukuf di Arafah dan menunaikan rukun haji yang paling utama. Semoga dengan kehadiran mereka di Arafah, jamaah haji dapat memperoleh pahala dan keberkahan yang besar dari Allah SWT. Reportase Imam Subarkah Jama’ah Haji KBIHU Aisyiyah Sleman Editor Arief Hartanto MPI PDM Sleman

Loading

 Civitas SMK Muhammadiyah 1 Sleman Gelar Tadabbur Alam Peringati Milad Muhammadiyah ke-116

Sleman, Pdmsleman.Or.id Dalam rangka memperingati Milad Muhammadiyah ke-116 Hijriyah (8 Dzulhijjah 1330 H – 8 Dzulhijjah 1446 H), SMK Muhammadiyah 1 Sleman menggelar kegiatan Tadabbur Alam yang diikuti oleh seluruh warga sekolah, termasuk guru, karyawan, serta siswa-siswi. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 4 Juni 2025, yang bertepatan dengan 8 Dzulhijjah 1446 H. Tadabbur alam ini mengambil rute dimulai dari lapangan sekolah, kemudian melintasi dusun Panasan, Tegalsari, Sebayu, Panggeran, dan berakhir kembali di lapangan sekolah. Sepanjang perjalanan, para peserta diajak untuk menikmati keindahan alam sekaligus merenungkan nilai-nilai perjuangan yang telah dilakukan oleh Muhammadiyah selama lebih dari satu abad.  Kepala SMK Muhammadiyah 1 Sleman, Suwarta, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar kegiatan fisik, namun juga sebagai refleksi spiritual dan ideologis dalam mengenang kiprah Muhammadiyah. “Pada hari ini, Rabu, 8 Dzulhijjah 1446 H bertepatan dengan 4 Juni 2025, seluruh civitas SMK Muhammadiyah 1 Sleman melaksanakan Tadabbur Alam dalam rangka Milad Muhammadiyah ke-116 Hijriyah Selamat Milad Muhammadiyah ke-116 H,” ujar Suwarta. 116 bukanlah angka yang kecil, ini menunjukkan bahwa kekuatan dan ketahanan organisasi Persyarikatan Muhammadiyah tetap kokoh berdiri. Semoga semangat, ikhtiar dan keikhlasan kita semua selaku penggerak roda persyarikatan akan selalu membara. Melalui kegiatan ini, sekolah berharap dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap Persyarikatan Muhammadiyah dan memperkenalkan lebih luas kepada warga sekolah serta masyarakat sekitar bahwa Muhammadiyah telah berjuang selama 116 tahun untuk mencerahkan bangsa Indonesia di berbagai aspek, mulai dari pendidikan, sosial, kesehatan, hingga dakwah. Kegiatan berlangsung dengan tertib dan semarak, serta diwarnai dengan antusiasme seluruh peserta yang menjadikan momen ini sebagai ajang kebersamaan dan pembelajaran nilai-nilai keislaman dan ke-Muhammadiyahan. Reportase M. Afif SMK Munas Editor  Arief Hartanto MPI PDM SLeman

Loading

SMP Musade Konsisten Lahirkan Generasi Unggul

Depok, Pdmsleman.Or.Id SMP Muhammadiyah 1 Depok (Musade) Sleman menyelenggarakan kegiatan pelepasan purna siswa angkatan ke-54 yang berlangsung penuh khidmat di Aula sekolah setempat, Senin (2/6/2025). Pelepasan ini menjadi momentum membanggakan bagi peserta didik yang telah berhasil menyelesaikan jenjang pendidikan menengah pertama. Karena setelahnya, mereka bersiap melanjutkan ke jenjang lebih tinggi dengan bekal akademik dan nilai-nilai kemuhammadiyahan yang telah ditanamkan selama tiga tahun. Kepala SMP Musade Sleman, Abidin Fuadi, mengucapkan selamat dan apresiasi kepada seluruh anak didiknya. Ia juga turut berterima kasih kepada para orang tua yang telah memberikan dukungan penuh kepada putra-putrinya selama menuntut ilmu. “Kami berterima kasih kepada wali murid yang senantiasa mendukung pendidikan anak-anak selama ini,” ujar dia. Abidin mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan apresiasi dan motivasi kepada peserta didik yang telah berjuang menyelesaikan masa studi selama tiga tahun di SMP Musade Sleman. Ia menekankan pentingnya pengembangan karakter unggul dan internalisasi nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan sebagai bekal berharga dalam menempuh pendidikan lanjutan. “Teruslah melangkah dengan integritas, kerja keras, dan semangat belajar tinggi. Insya Allah, kesuksesan selalu menyertai derap langkah anak-anakku di mana pun berada,” katanya. Di akhir sambutannya, Abidin mengajak para siswa untuk belajar dari filosofi pohon kelapa. Menurutnya, pohon kelapa banyak mengajarkan tentang ketahanan, kebermanfaatan, dan selalu terus belajar dalam kehidupan. “Pohon kelapa mampu bertahan dalam berbagai situasi, misalnya diterpa angin kencang. Ini mengajarkan kita untuk memiliki ketahanan fisik dan mental kokoh dalam menghadapi berbagai tantangan masa depan,” ungkapnya. Selain itu, terusnya, setiap bagian pohon kelapa yang bermanfaat bagi kehidupan manusia mengajarkan pentingnya memberikan kontribusi positif kepada lingkungan masyarakat sekitar. “Terakhir, pohon kepala menekankan pentingnya belajar terus menerus dan mengembangkan diri, seperti pohon kelapa yang terus tumbuh tinggi menjulang,” pungkasnya. Mengusung tema “Being an Educated, Virtuous, and Wise Intelectual” kegiatan ini diikuti sebanyak 115 siswa kelas IX SMP Musade Sleman. Acara pelepasan ditutup dengan doa, sesi foto setiap kelas dengan wali kelas, serta foto bersama seluruh guru dan karyawan SMP Musade Sleman. Rep Athiful/KIM Depok)

Loading

Kewajiban Orang Tua dalam Pendidikan Anak

Depok, Pdmsleman.Or.Id Konsep pendidikan menurut Islam, tidak bisa dipisahkan dari tanggung jawab utama orang tua, yaitu mendidik generasi penerus. Hal ini terungkap dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 9, yang menegaskan kewajiban orang tua dalam mempersiapkan pendidikan terbaik bagi anak-anaknya. Hal ini ditegaskan Muhammad Jumiran dalam acara pelepasan purna siswa angkatan ke-54 SMP Muhammadiyah 1 Depok, Sleman, Senin (2/6/2025) di Aula sekolah setempat. Jumiran menjelaskan tiga poin penting terkait tanggung jawab orang tua yang terkandung dalam surat an-Nisa ayat 9 tersebut. Ketiga poin itu, menurutnya, meliputi pendidikan jasmani dan akal, pendidikan akidah, dan pendidikan akhlak dan karakter. “Redaksi ‘zurriyatan dhiafan’ (keturunan yang lemah) ini menegaskan pentingnya menyiapkan anak-anak kita menjadi generasi yang kuat, hebat, dan kokoh, baik itu secara fisik maupun intelektual,” ungkapnya. Menurutnya, kewajiban orang tua memberikan bekal pendidikan jasmani dan akal yang baik untuk memastikan generasi penerusnya tidak menjadi generasi yang lemah dan tertinggal, baik dalam kesehatan maupun daya pikir. Selain pendidikan jasmani dan akal, Jumiran menjelaskan pentingnya mendidik anak terkait akidah, yang disinggung dalam ayat dengan perintah “falyattaqullah” (bertakwalah kepada Allah). Menurutnya, pemahaman mengenai akidah menjadi fondasi utama bagi setiap muslim, tidak terkecuali anak-anak.  “Dua aspek tauhid yang perlu diajarkan sejak dini yaitu tauhid rububiyah dan tauhid uluhiyah,” ujar dia. Adapun kalimat “wal-yaqulu qawlan sadidan” (hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar), menurut Jumiran, merujuk pada urgensi penanaman akhlak dan karakter seorang anak. Ia berujar, bahwa orang tua harus mendidik anak-anak untuk memiliki karakter yang jujur, amanah, rendah hati, sabar, pemaaf, suka menolong, dan sebagainya. “Dalam kehidupan sehari-hari, orang tua harus menjaga ucapan dan tindakan agar memberikan teladan dan uswah yang baik bagi anak-anaknya,” pungkasnya. Wakil Ketua PCM Depok Sleman ini menegaskan, bahwa dengan memegang tiga poin prinsip yang digariskan Al-Qur’an, orang tua dapat mendidik generasi yang tidak hanya sukses di dunia, tetapi juga memiliki bekal akhirat yang cukup. Karena itu, ia mengajak orang tua yang hadir menjadikan pendidikan anak sebagai investasi jangka panjang untuk kebaikan keluarga, masyarakat, agama, bangsa, dan negara. Rep (Athiful/KIM Depok)

Loading

Jamaah Haji Kloter 67 Terima Bimbingan dan Persiapan Jelang Armuzna

Makkah, Pdmsleman.Or.Id Hari ke-13, Senin, 2 Juni 2025, jamaah haji Kloter 67 SOC melanjutkan perjalanan spiritual mereka di Makkah dengan penuh semangat dan harapan. Hari ini menjadi momen penting bagi mereka untuk melakukan ibadah dan kegiatan pribadi, serta memperdalam pemahaman tentang makna haji yang sesungguhnya. Sebelum melaksanakan shalat dhuhur, jamaah berkumpul untuk mendengarkan kultum yang disampaikan oleh Ustadz Uki Sukiman. Dalam ceramahnya, Ustadz Uki menekankan pentingnya takwa sebagai landasan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. “Hidup di dunia ini adalah bekal untuk akhirat. Oleh karena itu, kita harus senantiasa meningkatkan takwa kita kepada Allah SWT,” ujarnya. Pesan ini menjadi pengingat bagi jamaah untuk tidak hanya fokus pada ritual haji, tetapi juga pada pembentukan karakter dan kepribadian yang lebih baik. Setelah kultum, jamaah haji Kloter 67 SOC melanjutkan dengan screening kesehatan yang dilakukan oleh Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI). Kegiatan ini sangat penting menjelang armuzna, di mana jamaah akan menghadapi serangkaian kegiatan di Arafah dan Mina. Tim kesehatan memberikan penjelasan mengenai pentingnya menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah haji. “Kesehatan adalah modal utama untuk melaksanakan ibadah dengan baik. Pastikan untuk menjaga stamina dan mengonsumsi makanan yang bergizi,” kata salah satu anggota TKHI. Dengan pemahaman ini, jamaah diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi tantangan di depan. Selanjutnya, dalam kajian tahsin yang dipandu oleh Ustadz Ruswanto, jamaah mendapatkan bimbingan mengenai Al-Qur’an dan tata cara ibadah haji. Ustadz Ruswanto menjelaskan bahwa pemahaman yang mendalam tentang Al-Qur’an akan memperkaya pengalaman spiritual jamaah selama haji. “Setiap ayat yang kita baca harus kita resapi dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama saat kita berada di tanah suci ini,” ujarnya. Kajian ini memberikan kesempatan bagi jamaah untuk memperbaiki bacaan Al-Qur’an mereka dan memahami lebih dalam tentang makna ayat-ayat yang berkaitan dengan ibadah haji. Menjelang maghrib, Pak Aleq memberikan informasi penting mengenai kegiatan haji di Arafah dan Mina. Ia menjelaskan tentang tenda-tenda yang akan digunakan selama di Mina, serta skema murur yang dirancang untuk mengurangi kepadatan di Muzdalifah. “Penting bagi kita untuk memahami hukum-hukum yang terkait dengan ibadah haji agar pelaksanaan ibadah kita sesuai dengan syariat,” tegas Pak Aleq. Informasi ini sangat berharga bagi jamaah, karena dapat membantu mereka merencanakan dan melaksanakan ibadah dengan lebih baik. Reportase Imam Subarkah Jama’ah KBIHU Aisyiyah

Loading

Muhammadiyah Minta Pemerintah Adil dalam Kebijakan untuk Institusi Pendidikan Swasta Maupun Negeri

SLEMAN, Pdmsleman.Or.Id Sebagai sebuah negara besar dengan penduduk lebih dari 281 juta jiwa, amat sulit bagi pemerintah Indonesia untuk menyelenggarakan secara mandiri – dibutuhkan kolaborasi swasta untuk mencerdaskan anak bangsa. Persyarikatan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang memiliki perhatian dan menjadi pelopor untuk dunia pendidikan Indonesia menjadi satu di antara lainnya. Muhammadiyah sejak zaman sebelum kemerdekaan telah menyediakan pelayanan pendidikan untuk bangsa tanpa terkecuali. Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir pada Selasa (3/6) seusai Groundbreaking Pembangunan Gedung TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA) Semesta di Sleman menyampaikan, Muhammadiyah menjadi pelopor penyelenggaraan pendidikan untuk anak usia dini melalui ‘Aisyiyah. Saat ini TK ABA di bawah pengelolaan ‘Aisyiyah sudah berjumlah lebih dari 20.000 yang tersebar di seluruh penjuru tanah air, bahkan juga sudah ada di beberapa negara lain. Tentu ini bukan jumlah yang sedikit – sekaligus bukti konkret peran Persyarikatan Muhammadiyah mencerdaskan bangsa. Tak hanya pendidikan bagi anak-anak usia dini, Persyarikatan Muhammadiyah juga menyelenggarakan pelayanan pendidikan pada tingkat sekolah dasar, sekolah menengah, sampai dengan perguruan tinggi yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan perguruan tinggi yang disediakan oleh negara. Peran besar yang diberikan Persyarikatan untuk bangsa ini supaya menjadi pertimbangan para pemangku kebijakan, baik di level legislatif, yudikatif, eksekutif maupun yang lain supaya ketika memproduksi kebijakan bisa adil – tidak diskriminatif ke institusi pendidikan swasta. “Kalau kemudian melakukan kebijakan, seperti hasil MK kemarin, ya, itu harus seksama. Yang dasarnya jangan sampai mematikan pendidikan swasta yang justru sama dengan mematikan pendidikan nasional,” ungkap Haedar. Sebab jika dikalkulasi, apakah pemerintah akan mampu mengelola semua pendidikan swasta yang saat ini telah banyak berperan mencerdaskan kehidupan bangsa?. Di sisi lain swasta juga memiliki semangat dari dalam untuk berkembang dengan cepat. “Saya berharap ketika merumuskan kebijakan-kebijakan dan menetapkan kebijakan, dari eksekutif, legislatif, yudikatif seksamalah. Perhatikan konstitusi, perhatikan kemaslahatan bangsa, dan perhatikan realitas pendidikan dan dunia kependidikan di Indonesia. Di mana swasta punya peran yang sangat strategis,” imbuh Haedar. Meski tidak sepakat, Haedar menekankan, jika Putusan MK tentang Sisdiknas untuk merealisasikan pendidikan gratis sembilan tahun berlaku, maka implementasinya perlu dengan seksama, komprehensif, dan berpijak pada dunia pendidikan Indonesia di mana swasta punya peran strategis. Haedar menyarankan supaya institusi pendidikan swasta dan negeri diberikan keleluasaan yang sama untuk mengelola diri – jika di institusi pendidikan negeri diberi badan hukum sehingga bisa berbisnis, maka di swasta ‘kran’ itu jangan ditutup – terlebih swasta membutuhkan alternatif-alternatif untuk tetap survive. Haedar menegaskan, institusi pendidikan swasta yang selama ini membantu negara mencerdaskan bangsa jauh dari kepentingan-kepentingan bisnis. Namun jika ada satu atau hanya dua institusi pendidikan swasta yang berorientasi bisnis tidak kemudian dijadikan sebagai keputusan konstitusi.

Loading