KONSUMSI SAKSI

Catatan kecil. (Spesial SQ bagian 11).Malam, sebelum ke Wisma Ngloji, saya menyempatkan berkirim pesan kepada Tim TPC SQ, melalui Group SQ Minggir : “Mengingatkan kembali, besok Rabu, 14 Februari 2024, semua personil tim TPC SQ Minggir, ketua PRM, kordes, tim IT dan relawan SQ harap sudah berada di Posko Ngloji pada jam 10.00 WIB. Untuk itu harap bisa mengkondisikan diri”. “Untuk teman teman tim IT dan kordes junior, jangan lupa membawa lap top dan perlengkapan alat tulis seperlunya”, sambung saya. Dan, keesokan harinya : 14 Februari 2024. Pukul 09.30. Saya sudah merapat di Ngloji. Rupanya, paketan konsumsi untuk saksi dan semua petugas yang terlibat dalam TPC SQ, sudah datang. Semuanya didrop di ruang LazisMu. Beberapa person LazisMu, sekoci Aisyiyah dan beberapa relawan sudah nampak sibuk. Mereka menyiapkan dan memasukkan makanan dan minuman itu dalam sebuah wadah. Paketan konsumsinya adalah :2 box snack, untuk pagi dan sore1 box nasi, untuk makan siang2 botol air mineral. Satu per satu, semua anggota Tim TPC hadir. Tak lama berselang, pada pukul 10.15, semua person sudah komplit. Sesuai dengan hasil kesepakatan di rakor, bahwa konsumsi saksi akan didistribusikan oleh relawan. Tetapi, nampaknya person relawan yang datang belum cukup. Hanya ada Mas Gunardi saja, seorang. Selebihnya adalah ibu ibu Sekoci Aisyiyah. Saya terpaksa meminta bantuan driver AmbulanMu yang stand by. Hanya ada satu orang yang sanggup : Mas Akhid Klodran. Tiba-tiba, di group saksi Syauqi Minggir, ada seorang saksi yang bertanya : “Konsumsi untuk saksi kapan dikirim ya ?”. “Ini masih disiapkan. Mohon sabar menunggu. Bentar lagi didrop”, jawab saya. Hari semakin meninggi, relawan terbatas dan armada juga terbatas. Sudah hampir pukul 10.30. Group saksi SQ Minggir kembali riuh. “Hauuus..!. Konsumsi kok belum datang ?”, komentar salah seorang saksi. Beruntung, Pak Sardi tanggap ing sasmita. Rupanya, beliau sudah mempersiapkan diri. Jatah konsumsi untuk saksi Sendangagung, dibawanya sendiri. Dimasukkannya ke dalam armada. Didistribudikan sendiri. Dibantu oleh Bu Erlani dan Bu Watini. Sendangagung teratasi. Tinggal yang lain. Jatah untuk Sendangrejo, Sendangsari dan Sendangarum dijadikan satu armada. Mas Gun dan Mas Akhid yang mengawalnya. Sejurus kemudian, mereka meluncur ke lokasi. Sesuai kesepakatan, konsumsi akan didrop di masing masing ketua ranting. Nanti, ketua ranting yang akan mengirim ke TPS masing masing. Matahari semakin meninggi. Ternyata, istri saya, yang juga saksi Syauqi di TPS 02 Jetis Depok, Sendangsari, ikutan komentar. Dia njapri saya : “Konsumsine kok durung teka ?. Selak luwe. Isuk mau berangkat nyang TPS jam 06.30. Durung sarapan”. “Sik … Sik … Lagi diatur distribusinya”, kata saya. “Kok suwe men ?. Iki saksi DPD PKS wis dikirim jatah. Syauqi kok lambat ?, sambungnya. “Waduh …. Yo wis tunggu ..!”. Tiba tiba, saya kebayang sama Pak Wagiyo. Saya tahu persis, bahwa beliau tidak punya relawan tambahan untuk dropping konsumsi di Sendangsari. Sepersekian detik, otak saya berputar. Lalu, saya putuskan untuk ikut terjun membantu drop makanan. Saya ajak anak saya, Raihan. Berdua kami meluncur ke tempat Pak Wagiyo. Beruntung, makanan baru saja sampai. Lalu, kami “baku atur”. TPS Sendangsari ada 16. Saya bawa separoh, untuk wilayah Sendangsari Selatan. Selebihnya, Pak Wagiyo, untuk wilayah Utara. Alhamdulillah, akhirnya Sendangsari selesai. Demikian juga dengan Sendangrejo dan Sendangarum. Kamipun, meluncur. Kembali ke Posko Ngloji. Di group saksi SQ Minggir, masih ada yang komentar : “Konsumsi untuk Sendangmulyo kok belum sampai nggih ?”. “Yaa Allah. Masih ada satu yang belum”, batin saya. Matahari semakin menyengat. Sudah lewat pukul 11.00. Sekelebatan, saya nampak Pak Nano dan Mas Sunu. Rupanya mereka berdua “baku atur”. Awalnya, oleh karena kekurangan relawan, konsumsi untuk Sendangmulyo akan dibawa oleh Mas Sunu. Semua bahan sudah dimasukkan ke dalam mobilnya. Tapi ternyata, Mas Sunu terbentur “kahanan”. Ia belum nyoblos. Padahal, waktu itu sudah pukul 11.15. Akhirnya, kami sepakat. Konsumsi untuk Sendangmulyo dibagi distribusinya. Yang mendistribusikan 3 orang sekaligus. Biar cepat. Yakni : Pak Nano, saya dan satu lagi, Bu Watini bersama siapa ya : Mbak Ajun ataukah Mbak Endri ? Saya lupa. Kembali, saya mengajak Raihan untuk membawa konsumsi ke beberapa TPS di Sendangmulyo. Akhirnya, paketan konsumsi terakhir bisa kami antarkan ke TPS. Tepat bersamaan dengan kumandangnya Adzan Dzuhur. Urusan konsumsi saksi, pelik juga ternyata.(*)Minggir, 24 Feb.2024. Uwik DS.

Loading

HILIRISASI BIMTEK

Catatan kecil. (Spesial SQ bagian 10). Estimasi saya meleset. Saya kira kejadian di “injuri time” itu sudah selesai. Ternyata, masih berlanjut. Menghangatnya group saksi SQ Minggir itu terus membawa “korban”. Tiba tiba, Mas Yoga japri saya. “Mas Dwi, iki Mas Irfan menyatakan mundur”, katanya. “Welah. Kok metu keneng apa ?”‘ tanya saya. “Wah, embuh ora cetha e”, katanya lagi. “Waduh. Lha piye kuwi ?. Padahal waktune kari mengko bengi je”, sambung saya. “Wah. Tulung golekke pengganti Mas !”, imbuh saya. “Waduh. Piye ya ? Waktune mepit banget iki. Tapi oke, coba tak golekke Mas”, “Kudu entuk ya !”, tegas saya. Waktupun berjalan. Detik berganti menit. Menit berubah jam. Dan sorepun menjelang malam. Sudah hampir jam 21.00 malam. Belum ada tanda tanda dari Mas Yoga. Saya semakin dag dig dug. Detik detik terakhir di “injury time” itu begitu menyiksa. Tiba – tiba, suara motor berhenti di pekarangan rumah. Suara seorang laki laki muda menyapa : “Assalamualaikum, Pak Dwi”. “Wa alaikum salam …” Sayapun keluar rumah. Nampak seorang pemuda yang saya kenal. Anaknya sahabat saya, Mas Harto bengkel. Namanya : Fuad. “Wah, dengaren. Ana apa Mas ?”, tanya saya. “Ini saya disuruh Om Yoga. Untuk menemui njenengan. Diminta untuk jadi saksi Syauqi. Menggantikan Om Irfan”, katanya. Alhamdulillah. “O ya siap. Wis nggawa KTP Mas ?”, tanya saya. “Mbeta Pak !”. Akhirnya, di malam itu, saya sendiri yang membimtek Fuad. Ia adalah saksi yang ketiga, yang saya bimtek di masa injury time. QSaya jelaskan rinci dan runtut. Apa yang menjadi fungsi dan tugas saksi. Lalu, bagaimana cara menginstal Aplikasi Relawan Syauqi. Disambung kemudian cara mengisi dan mengoperasikannya. Belum lagi selesai membimtek Fuad, HP saya bergetar. Ada WA masuk. Dari Mas Sunu. “Ayo. Segera merapat ke Ngloji. Sudah ditunggu relawan lain. Menyiapkan tempat untuk besok pagi. Nata meja kursi dan lain lain”, katanya. “Bentar lagi. Nyusul. Lagi mbimtek”, jawab saya. “Sapa sing dibimtek?”, sambungnya. “Ya saksi Syauqi”. “Jare wis komplit ?”. “Ana beberapa sing metu. Dadi iki golek penggantine”. “Welah. Nek ngono kuwi terus jenenge bimtek apa ?”, tanyanya. “Hilirisasi bimtek !”, kata saya. “Weh. Artine apa kuwi ?”. “Halah … Mbuh … !. 👃😃😄(*) Minggir, 24 Feb. 2024.Sambil ngopi pagi. Uwik DS

Loading

INJURY TIME

Catatan kecil. (Spesial SQ bagian 9)Tiga hari sebelum hari H, tepatnya di Hari Ahad, Kang Darojad memberi undangan. Mengumpulkan perwakilan kordes dan Tim IT se TPC di Sleman Barat. Tempatnya di SMK Muhammadiyah 1 Moyudan. Saya mengutus 9 orang perwakilan tim IT dan kordes ke acara itu. Saya sendiri tidak bisa hadir. Pada waktu yang sama, ada undangan ke Aula PWM DIY. Saya membersamai Ketua PCM Minggir. Acara penerimaan hadiah pemenang Stand terbaik di ajang MJE 3. Dimana, PCM Minggir dinobatkan sebagai juara 2 Stand terbaik tingkat DIY. Acara di Moyudan itu khusus tentang bimtek IT. Terutama terkait dengan strategi penggunaan aplikasi Relawan Syauqi ketika nanti akan digunakan di hari H. Saya bisa membayangkan betapa pentingnya penguasaan aplkasi Relawan Syauqi itu. “Mas, bagaimana sebetulnya strategi penggunaan aplikasi Relawan Syauqi tersebut ?”, tanya saya ke Mas Fathan, salah seorang kordes dan sekaligus pakar IT di PCM Minggir. Mas Fathan menerangkan dengan rinci dan runtut. Alhamdulillah, saya sedikit lega. Paling tidak, tentang aplikasi Relawan Syauqi kita sudah bisa kuasai. Sehari sebelumnya, saya dapat undangan ke PDM Sleman. Mengambil dana amunisi untuk saksi Syauqi. Alhamdulillah. 50 % amunisi untuk saksi sudah di tangan. “Bagaimana dengan sisanya yang 50% lagi ?”, batin saya. Pak Ketua TPC SQ lalu berinisiatif. Kami maraton. Setelah dari PWM DIY, maka diundanglah semua ketua PRM, ketua PCA, perwakilan RRA, kordes dan relawan. Membalas hal yang sangat penting. Yakni : mencari solusi mendapatkan sisa 50% lagi dana untuk saksi. Pun, bagaimana menyiapkan konsumsi ketika hari H serta mendistribusikannya sampai ke saksi di semua TPS. Sekakigus juga konsumsi untuk petugas yang berjaga di Posko Ngloji. Alhamdulillah, rapat koordinasi itu menghasilkan point point yang sangat positif. Nampaknya, semuanya sudah terkondisi dengan baik. Hari terus berganti. Tibalah saat hari H – 1. Entah mengapa. Semakin mendekati hari H, saya masih saja khawatir. Padahal, sepertinya, semuanya sudah “in line’. Bergerak senada seirama. Berjalan searah dan segaris. Formasi komplit. Pekerjaan sudah terbagi dan terdelegasikan dengan cukup matang. Satu lagi, sayapun sudah bisa menguasai aplikasi Relawan Syauqi itu. Sepertinya masih ada satu hal yang mengganjal. Tapi entah apa ? Ketika itu, kami sekeluarga baru saja “nderekke” Budhe nya anak anak. Mengantar ke Stasiun Tugu. Budhe nya anak anak “nglegakke” berkunjung ke rumah Jogja. Sekalian ngantar Fadhli, anak mbarep saya, mudik ke Jogja. Ia mudik sekalian mau nyoblos. Di sela perjalanan pulang, tiba tiba HP saya bergetar. Ada WA masuk. “Assalamualaikum wrwb. Pak Dwi, nyuwun pangapunten sanget. Niki kula badhe mundur saking saksi Syauqi nggih Pak ?”, isi WA nya. “Wa alaikum slm wrwb. O nggih pak. Niki sinten nggih ?”, tanya saya. “Kula Pak Fauzan. Saksi TPS 07. Sembuhan Kudul. Nyuwun ngapunten estu nggih Pak. Niki ndilalah omten acara mendadak sing mboten saget diwakilkan”, jelasnya. Saya seperti tersentak. “Mungkin inilah jawaban kegelisahan saya”, saya sedikit berbisik. Rupanya, Mas Antok mengerti dengan perubahan saya. Sambil pegang kemudi, ia bertanya : “Ana apa e Cak ?”. “Wah iki lho. Ana saksi sing tiba tiba mundur. Padahal ming kari sedina iki je”, kata saya. “Sapa sing mundur ?”, tanyanya. “Pak Fauzan. TPS 07. Sembuhkan Kidul”. Suasana hening. Tapi tidak lama kemudian, “Ngene wae. Anak lanang kuwi dikon ngganteni dadi saksi. Piye ? Eh, Fadhli, kamu mau jadi saksi kah ?”, tanya Mas Antok. “Saksi apa, om ?”, jawab Fadhli. “Saksi DPD Syauqi. Kamu cuma duduk dan memantau di TPS saja. Lumayan dapat uang transport. Akhirnya, Fadhlipun bersedia. Bimtek pun dilakukan di dalam mobil. Yang membimtek : ibunya. Sampai di rumah, saya sengaja memberi info lewat Group Saksi SQ Minggir. Saya sebutkan bahwa uang transport Saksi Sauqi akan dicairkan besok. Setelah saksi menyerahkan berkas C1 Hasil suara DPD Syauqi. Tiba – tiba, Group WA itu langsung ramai. Banjir komentar. Saya sempat membaca beberapa komentar. “Alhamdulillah. Terima kasih pak”, tulis seorang saksi. Tapi, ada juga yang berkomentar bernada unik. “Wah, seandainya separoh bisa cair malam ini kan lumayan. Bisa untuk nyicil kebutuhan lain lain”, katanya. Pun, ada juga komentar lain. Yang senada. Setelah membaca beberapa komentar, HP saya letakkan. Saya mengalihkan perhatian ke lain aktivitas. Selama hampir satu jam saya mencuci tumpukan pakaian menggunung. Yang sudah beberapa hari tertunda. Rupanya, selama saya tinggal, suasana di group “sempat menghangat”. Beberapa komentar tidak sempat saya baca. Rupanya beberapa chat yang “hangat” itu sudah dihapus. Ada dua komentar yang mendominasi. Salah satunya komentar Mas Yoga dan salah seorang saksi. Beberapa saat kemudian, ada seseorang yang njapri saya : “Nyuwun sewu Mas Dwi. Wah, niki wau group e rada panas Pak. Nanging, sak niki sampun adem kok”, “Wah nggih e. Niki wau kula tinggal umbah umbah. Jebul kathah komentar sing mpun dihapus. Onten napa e Mas ?”, “Mboten onten napa napa kok Mas. Sing jelas niki wau mpun adem”, jelasnya. “O nggih. Alhamdulillah”, sambung saya. Tiba-tiba, ia melanjutkan komentar : “Mas, nyuwun sewu. Mas Yoga itu di Tim SQ posisine dados napa nggih ?” Saya sempat tercekat beberapa saat. Tapi kemudian : “Mas Yoga itu relawan senior”, tegss saya. Akhirnya, kegelisahan saya terjawab sudah. Justru di saat saat akhir menjelang hari H. Saat “injury time” seringkali menjadi masa masa mendebarkan.(*) Minggir, 23 Feb. 2024.Bada Maghrib, Uwik DS.

Loading

FORMASI KOMPLIT

Catatan kecil. (Spesial SQ bagian 8) Satu hari setelah bimtek di SMP Muhammadiyah 1 Minggir, saya sengaja ingin menjajagi seberapa jauh pemahaman para saksi terhadap bimtek tersebut. Saya lalu menanyakannya lewat group saksi SQ Minggir. “Bapak Ibu, Mas Mbak saksi SQ, bagaimana apakah sudah paham mengenai tugas dan peran saksi SQ besok itu ?”. “Wah, belum e Pak !”, jawab salah seorang Ibu. “Saya kemarin tidak ikut bimtek pak. Saya masih masuk kerja”, sela seorang Mbak. “Pak, kapan ada bimtek lagi ? Saya mau ikut!”, tanya seorang Bapak. Bagi saya, cukup sudah keterangan beberapa saksi tersebut. Tambahan lagi, masih ada saksi yang memang pada bimtek pertama tidak bisa hadir. Oleh karena bersamaan ikut acara Hari Aisyiyah di UMY. Setelah berkoordinasi dengan tim TPC, maka kami putuskan untuk mengadakan bimtek susulan. Acara bimtek kedua bisa terlaksana di kediaman salah seorang kordes. Acara berjalan lancar. Dihadiri oleh Mas Afif dan Mas EnKa dari TPD SQ. Setelah bimtek kedua, saya mencoba untuk melakukan kros cek di daftar hadir bimtek. Saya menemukan beberapa fakta. Ternyata, masih ada sekitar belasan saksi yang belum mengikuti bimtek. Baik bimtek pertama maupun kedua. Ini terus terang membuat saya khawatir. Akhirnya, kami memutuskan untuk melakukan bimtek pungkasan. Alias bimtek terakhir. Tempat di Wisma Ngloji. Waktunya : 2 hari sebelum hari H. Acaranya : selain pemantapan terakhir, juga penyerahan surat tugas dari TPW Syauqi untuk para saksi SQ. Acara tersebut begitu penting bagi kami. Pun bagi saksi dan juga bagi PCM dan PCA Minggir. Oleh karena itu, acara bimtek terakhir itu kami bagi menjadi 3 sesi. Sesi 1 (08.00 – 09.00) : rakor bersama antara kordes, PCM, PCA dan relawan. Sesi 2 (09.00 – 11.00), bimtek IT saksi Sendangarum, Sendangsari dan Sendangrejo. Sesi 3 (13.00 – 15.00), bimtek IT saksi Sendangagung dan Sendangmulyo. Ada satu hal yang membuat saya dag dig dug. Jujur, sampai titik terakhir, saya sebetulnya belum bisa menggunakan aplikasi Relawan Sauqi itu. Padahal, target saya adalah sebelum acara bimtek pamungkas, semua saksi harus punya akun sendiri sendiri. Sehingga pada saat bimtek terakhir itu nanti, semua saksi sudah bisa mengisi data data dan mengirimkan foto foto, seolah olah adalah data dan foto perolehan suara Syauqi. Beberapa saat, saya memutar otak. Akhirnya ketemu. Saya harus minta bantuan anak muda yang paham IT. Maka, malam harinya, saya meminta salah seorang saksi Syauqi untuk ke rumah saya. Namanya Nadya. Siswa kelas 3 SMAN Seyegan. Saya minta dia untuk mendaftarkan akunnya para saksi itu. Nadya datang bersama seorang cowok kecil. Yang ternyata adalah adiknya. Siswa kelas 3 SMPN 1 Minggir. Cowok kecil itu namanya Azmi Adil. Di tangan mereka berdua, akhirnya semua akun saksi bisa didaftarkan. Tiba – tiba, sebuah ide muncul dari otak liar saya. “Kenapa tidak sekalian saja kakak beradik itu saya jadikan tim IT. Toh mereka sudah teruji ?”, batin saya. Kedua anak itu saya jadikan tim IT di Sendangagung. Mendukung tugas Mbak Atiin sebagai kordes di sana. Belakangan, akhirnya saya putuskan juga tim IT untuk yang lain. Untuk Sendangsari, saya mendapatkan Mbak Hilma Tsani sebagai tim IT. Mendukung Mbak Nur Faizun sebagai kordes. Sendangrejo, saya mendapatkan Mas Ali Akbar sebagai tim IT. Yang nanti akan bertandem dengan Mas Nur Sahid sebagai kordes. Sendangarum, saya mendapatkan Mas Fajarudin sebagai tim IT. Tandem dengan Mas Irfan Nugroho sebagai kordes. Dan terakhir, saya dan anak saya, Raihan menjadi tim IT Sendangmulyo. Yang nanti akan bahu membahu dengan Mas Fathan sebagai kordes. Alhamdulillah, akhirnya saya telah mendapatkan formasi Tim TPC SQ yang komplit. Tinggal mengujinya di hari ketika bimtek pamungkas. Dan, hari ketika bimtek terakhir itupun datang. Saya tidak bisa menyembunyikan kekhawatiran. Perkiraan saya meleset. Acara molor lebih satu jam. Padahal, Mas Afif dari Tim IT TPD sudah on time. Datang sebelum jam 08.00. Padahal, Mas Afif pada hari itu juga, jam 09.00 harus memberikan bimtek di Godean. Kepadanya, saya sampaikan permintaan maaf sebesar besarnya. Sudah mengurangi jatah waktunya untuk teman teman di TPC Godean. Kekhawatiran saya bertambah lagi. Ternyata pada acara sesi ke 3, tidak ada tenaga tim IT yang muncul. Semuanya sudah pulang. Tinggal saya dan Nadya. Akhirnya, dengan mengerahkan segenap kemampuan, sayalah yang menyampaikan bimtek IT untuk saksi Sendangagung dan Sendangmulyo. Tentu, dengan baju yang basah kuyub. Gemrobyos peluh dan keringat. Lha apa tumon, gak paham IT kok ngasih bimtek IT. Untung ada mbak Nadya. Yang bisa sedikit membantu. Mengurangi rasa malu saya.(*) Minggir, 23 Feb. 2024.Bada Jumatan. Uwik DS.

Loading

KORDES

Catatan kecil. (Spesial SQ bagian 7)Akhirnya, sayapun harus mengulangi pekerjaan. Yakni meminta saksi Syauqi untuk melengkapi data NIK dan sekaligus alamatnya. “Lhoh kok dimintai data lagi Pak. Tempo hari kan sudah ?”, bantah salah seorang saksi. ‘Oh ya. Memang sudah. Tapi ini ada yang kurang. NIK nya belum ada”, jelas saya. “Kalau tidak ada NIK nya, nnti njenengan gak bisa dibuatkan akun. Kalau gak ada akun, njenegan nanti tidak bisa mengisi aplikasi relawan Syauqi”, terang saya. “O nggih pak. Siap. Segera saya kirim foto KTP saya saja sekalian”, jawabnya. Awalnya, saya japri satu per satu. Tapi kemudian saya ingat pesan Mas EnKa. Bahwa di struktur tim pemenangan Cabang itu ada yang namanya kordes (koordinator desa). “Itu bisa dimintai bantuan”, jelasnya. Maka, saya jadi ingat kordes. Tapi, saya juga bingung. Kira kira siapa yang patut dan layak menyandang predikat kordes itu. Tentu juga nanti akan terlibat lebih jauh dalam lanjutan rangkaian pengamanan suara Syauqi ini ? Maka, saya putuskan :Kordes Sendangrejo : Pak Agus SantosaKordes Sendangarum : Pak SatidjoKordes Sendangsari : Pak WagiyoKordes Sendangmulyo : Pak Nur HidayatKordes Sendangagung : Pak Sardi Tapi, belakangan, saya malah tidak enak hati. “Mosok saya nanti arep nyuruh nyuruh bapak bapak senior PRM itu. Apa nggak kuwalat saya nanti ?”, pikir saya. He he he. Saya tidak kurang akal. Supaya tidak “kuwalat”, maka saya carikan tenaga muda yang lebih lincah untuk mendampingi bapak bapak senior itu. Maka, saya angkat Mas Roman Taufan sebagai kordes Sendangrejo. Mas Muhammad Afif, kordes Sendangarum, Mbak Atiin Nur Halimah, kordes Sendangagung. Mbak Nur Faizun, kordes Sendangsari. Dan Mas Fathan, sebagai kordes Sendangmulyo. Belakangan, posisi kordes Sendangarum dan Sendangrejo harus dikoreksi. Karena, saksi Syauqi tidak boleh merangkap jadi kordes. Dikawatirkan nanti akan kewalahan. Mas Roman Taufan adalah saksi TPS 30 di Sendangrejo, merangkap kordes Sendangrejo. Sedangkan Muhammad Afif adakah saksi di TPS 13 di Sendangarum, juga merangkap kordes Sendangarum. Maka, Mas Roman Taufan dicabut. Dan digantikan oleh Mas Nur Sahid. Sedangkan Mas Muhammad ‘Afif digantikan Mas Irfan Nugroho. Sendangsari, saya carikan kordes baru. Yakni : Mbak Nur Faizun. Sehingga lengkaplah sudah, posisi kordes di Minggir, yakni : Sendangrejo :Bp. Agus Santoso*Nur Sahid Sendangarum :Bp. Satidjo*Irfan Nugroho Sendangsari :Bp. Wagiyo*Nur Faizun Sendangagung :Bp. Sardi*Atiin Nur Halimah Sendangmulyo :Bp. Nur Hidayat*Fathan Dalam prakteknya, ternyata ada banyak kejadian unik dan menarik, selama proses revisi nama saksi dan NIK nya tersebut. Berikut adalah beberapa contoh : “Assalammu ‘alaikum wrwb. Pak Dwi”, tanya seorang saksi. “Wa alaikum slm wrwb”. “Pak, yang di group saksi SQ Minggir itu nama saya keliru pak”, sambungnya. “Yang mana Mbak ?. Saya mendapatkan datanya dari kordes Mbak” kata saya. “Sugianti, Pak”, katanya. “Kalau gak salah kemarin sudah ada revisi dari pak Kordes. Jadinya Sugiyanti”, jelas saya. “Justru itu Pak. Sebetulnya yang awal sudah betul. Terus direvisi oleh kordes. Malah jadi salah”, “Baik. Baiklah. Jadi, yang benar yang mana ini ?”, tanya saya. “Sugianti. Gak pakai “y” pak !”. Ada yang memberi komentar kepada saya, begini : “Nyuwun pangapunten Pak Dwi, menawi nama kula dipun ralat kados pundi pak? Kirang apostrof. kedahipun : Muhammad ‘Afif”, “Oh ya Maaf. Nanti segera saya ralat Mas ‘Afif”, balas saya. “Matur nuwun Pak Dwi”, sambungnya. Ada pula yang protes karena gelarnya keliru. Ada yang alamatnya keliru. Dan lain lain. Setelah saya cek satu persatu. Ternyata yang paling banyak belum ada NIK nya adalah saksi dari Sendangrejo. Anda pasti paham. Siapa nama kordesnya ?😃😃👃👃(*) Minggir, 22 Feb. 2024Uwik DS.

Loading

BANYAK BOLONG

Catatan kecil. (Spesial SQ bagian 6)Saya terus memonitor group TPD DPD SQ. Bahkan, bila mana diperlukan, saya sesekali mengubungi tim TPD SQ. Kalau tidak ke Mas EnKa, ya Kang Darojad. Setelah dirasa sudah cukup, maka tahap berikutnya, kami merencanakan acara Bimtek Saksi SQ. Jadwal sudah kami tetapkan. Yakni, Hari Ahad, 28 Januari 2024. Bertempat di SMP Muhammadiyah 1 Minggir. Alhamdulillah, acaranya berlangsung antusias. Jumlah saksi yang datang lebih dari 75%. Ada sebagian saksi yang tidak datang. Itupun karena mereka mengikuti acara Hari Aisyiyah di Sportorium UMY. Yang waktunya bersamaan. Nampak juga beberapa person dari TPD SQ. Ada Kang Darojad, Mas EnKa, mas Azis dan Mas Afif (dua nama terakhir adalah yang mewakili Tim IT TPD). Awalnya saya pede. Tapi akhirnya berubah jadi sedikit kecewa. Perkiraan saya meleset. Ternyata, masih banyak hal yang perlu diperbaiki. Itu karena keterbatasan saya mengenai teknis dan tahapan dalam urusan persiapan proses pemungutan suara itu. Saya sama sekali buta tentang hal itu. Bimtek Saksi Syauqi dibagi 2 (dua) tahapan.Tahap pertama, bimbingan dan pemantapan tentang fungsi dan tugas saksi Syauqi. Tahap kedua, bimbingan teknis IT (bimtek IT). Yakni bimbingan kepada saksi terkait dengan cara dan penggunaan Aplikasi Relawan Syauqi. Yang fokusnya adalah cara pengisian dan pengamanan jumlah suara Syauqi melalui aplikasi yang tersambung ke web. Di saat awal, acara tersebut berjalan biasa saja. Namun ketika memasuki sesi bimtek IT, barulah suasana jadi heboh. Muncullah berbagai komentar dan pertanyaan dari para saksi. Berikut hanya sebagian kecil saja komentarnya : “Mas, HP kula kok mboten saget ?”. “Mas, nggen kula kok ming mubeng mubeng terus ?” “Mas, ngajarinnya jangan cepet cepet. Diulangi dari awal Mas ?”. Dan ada beberapa lagi. Di sisi lain, ketika bimtek IT berlangsung, barulah ketahuan bolongnya. “Pertama :”, yang jelas, setiap saksi harus punya dan membawa HP yang mendukung. Pun, sudah terisi kuota yang cukup. Nyatanya, ketika bimtek berlangsung, ada banyak HP yang kuotanya tidak mencukupi. Ada juga HP yang fasilitasnya terbatas Bahkan ada juga saksi yang tidak membawa HP. Saya mendekati seorang bapak. Yang sedari tadi nampak diam. Atau malah bingung. Kebetulan saya kenal dengannya. “Pripun Pak Sanijo ? Kok mendel mawon ? HP ne pundi ?”, tanya saya. “HP kula rusak Pak Dwi. Tapi mangkih pas Hari H, kula ajeng tumbas HP”, katanya. “Lha njenengan paham dereng kalih bimtek e niki wau ?”, sambung saya. “Nggih dereng pak. Tapi tenang mawon Pak Dwi. Mangkih nek mpun gadhah HP, kula yakin. Ngoten niku saget kula pelajari”, jelas Pak Sanijo. “Tenane Pak ?”, balas saya. “Lho estu Pak. Tenang mawon”, katanya. “O nggih. Nggih …”. “Kedua :”, setelah memastikan kelengkapan HP, tahap berikutnya, saksi harus bisa menginstal “aplikasi Relawan Syauqi”. Lalu, diajari cara menggunakannya. Untuk bisa menggunakan aplikasi ini, saksi harus punya nomer akun sendiri sendiri. Data dari setiap akun akan menerangkan nama saksi, nomer TPS dan alamat TPS di mana saksi akan bertugas. Ternyata, untuk mendapatkan atau mendaftarkan nomer akun, maka data dari masing masing saksi haruslah lengkap. Nama lengkap, NIK dan alamat domisili saksi. Di sinilah saya baru paham. Kenapa waktu itu mas EnKa bilang : data saksinya harus lengkap, termasuk NIK nya sekalian. Saya baru sadar. Data saksi hampir semua tanpa NIK. Bahkan beberapa nama saksi ternyata hanya nama panggilan. “Wah, berarti data saksi belum beres ini. Masih jadi PR”, batin saya. Akhirnya, tim IT TPD memberikan jalan keluar. Proses pengisian aplikasi Relawan Syauqi dengan melalui akunnya koordinator TPC. Salah satunya akun saya. Dan, proses uji coba penggunaan aplikasi Relawan Syauqi mulai dicoba oleh para saksi. Hasilnya : lha wong saya saja, sebagai koordinator juga bingung, apalagi saksi !(*) Klaten, 22 Februari 2024.Di sela sela makan siang. Uwik DS.

Loading

Alamuddien dan Widi Adyani pimpin PCPM dan PCNA Godean periode 2023-2027

Godean, Pdmsleman.Or.Id Dengan tema “Mencetak kader militan untuk Muhammadiyah Godean Berkemajuan.” Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah Godean pada Ahad 25 Februari 2024 mengadakan pengukuhan pimpinan baru masa bakti 2023-2027 di Gedung Ampiteter 8, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dalam sambutan oleh ketua panitia Alamuddien Asyrozi, S.Pd sekaligus ketua Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Godean yang baru, menyampaikan bahwa dengan semangat Al Qur’an  surat Ali Imron 104, “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” Selain itu disampaikan oleh A’am, sapaan akrab Alamuddien Asyrozi, S.Pd bahwa dengan semangat Paglima Jendral Soedirman juga digelorakan untuk semangat menjadi kader yang militan. Pengukuhan Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah dilaksanakan oleh Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Sleman. Dalam pengukuhan tersebut dikukuhkan ketua PCPM Godean yang baru yakni Alamuddien Asyrozi, S.Pd beserta 35 personil. Dalam sambutan setelah pengukuhan disampaikan oleh Prakasa Radya Sulendra, S.T.  bahwa “ pasca gelaran pemilu kita berkumpul menjadi satu kembali untuk menjadikan Pemuda Muhammadiyah Godean akan mampu menorehkan sejarah untuk betul-betul menjadi kader yang militan setelah calon senator kita Ir. Ahmad Syauqi Soeratno, M.M. InsyaAllah lolos sebagai senator di Senayan sebagai anggota DPD RI mewakili Yogyakarta. Teruslah menjadi bagian Muhammadiyah yang lebih semangat dan program PCPM kedepan lebih bermanfaat”. Sedangkan ketua Pimpinan Cabang Nasyiatul ‘Aisyiyah Godean yang baru yakni Widi Adyani dan 42 personil telah dikukuhkan oleh Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah Kabupaten Sleman Hadir dalam pengukuhan ini para alumni Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul ‘Aisyiyah Godean diantaranya Haris Darmawan yang saat ini menjadi ketua PCM Godean. Dalam sambutan dan motivasinya Haris Darmawan menyampaikan bahwa hari ini pemuda-pemudi harus bersikap kritis yang  nantinya kelak akan menggantikan penerus-penerus Muhammadiyah. Muhammadiyah kedepan tidak bisa dilakukan sendiri tapi bersama-sama sehingga kemajuan bersama membentuk generasi militan. “ Alhamdulillah kita memiliki senator baru dan dapat dipetakan dari hasil di TPS  kantong-kantong dan yang terus menjadi garapan Muhammadiyah sehingga menjadi tempat dakwah kedepan. Untuk itu harus terus saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran”. Hadir juga tokoh masyarakat yakni Harda Kiswaya yang memberikan motivasi untuk terus belajar dan wajib dekat dengan Allah dan diniatkan untuk mengabdi dengan ikhlas. Semoga kedepan dapat memajukan roda organisasi dengan baik sehingga akan muncul pemimpin lebih baik lagi. Acara dilanjutkan dengan talk show alumni ketua-ketua Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah Godean. Kontributor  H. Wahdan Arifudin  S.PD PCM Godean, MPI PDM SLeman

Loading

JAWABAN SAKSI

Catatan kecil. (Spesial SQ bagian 5)__ Saya sedikit lega. Paling tidak, target pertama sudah tercapai. Beberapa saat kemudian, Kang Darojat (salah satu punggawa TPD SQ mengirim pesan : “Perwakilan Tim IT TPC SQ yang berada di Sleman Barat supaya merapat ke Sego Welut Godean. Keperluan rapat koordinasi progress perkembangan TPC SQ di wilayah Sleman Barat”. Malam itu, saya mengajak anak saya : Raihan ke Godean. Beberapa TPC juga nampak hadir. Dari Godean, Gamping, Seyegan, Moyudan, Tempel dan Minggir. Selain Kang Darojad, hadir pula Mas EnKa, pak Ari dari TPW dan beberapa orang lagi, yang saya masih belum kenal. Pak Ari dari TPW menegaskan beberapa hal terkait strategi pemenangan. Antara lain pentingnya saksi di TPS, peran Tim IT, kordes dan koordinator TPC SQ. Dari rakor terbatas itu saya juga bisa mengetahui tentang progres masing masing TPC. Alhamdulillah, Minggir termasuk salah satu TPC yang sudah terpenuhi 100% rekruitmen saksi TPS nya. Dari hasil diskusi panjang lebar itu, saya mendapat tambahan keterangan tentang beberapa nama nama petugas dalam struktur pemenangan DPD Syauqi. Di samping “saksi”, ada juga “kordes”, “tim IT”, “admin IT, “koordinator TPC”, “saksi PPK”, dll. Saya berusaha menanyakan apa tugas dan tanggung jawab dari masing masing nama petugas itu. “Langkah pertama : setelah rekruitmen saksi TPS, maka njenengan harus membuatkan Group WA untuk semua saksi TPS tersebut. Ini semata mata untuk memudahkan koordinasi ke depan”, jelas Mas EnKa. Berbekal materi dari Sego Welut Godean itu, saya lalu membuatkan group untuk menampung saksi saksi yang 117 orang itu. Saya harus memastikan bahwa nama nama saksi yang sudah disodorkan, benar benar memang siap dan bersedia menjadi saksi Sauqi. Setelah itupun, saya harus mengelompokkan nama saksi itu ke kelompok rantingnya masing masing. Setelah nama yang bersangkutan memang betul betul bersedia, maka saya segera mendata kelanjutannya. Menuliskannya ke dalam format seperti di bawah ini : Format redaksinya saya buat sangat sederhana, tapi harapannya bisa efektif. Nama : …NIK. : …Alamat : …No TPS : …Alamat TPS : … Ternyata, bukan perkara mudah untuk memastikan kesiapan mereka. Berbekal nomer WA dan namanya, maka nomer nomer itu saya japri satu per satu. Ada kalanya lancar. Ada kalanya direspon dengan semangat. Ada kalanya juga bikin senyum dan ketawa. Di bawah ini sekedar contoh, yang responnya sangat positif.* Saya : “Assalamualaikum wrwb.Mas Roman Taufan, njenengan diusulkan oleh PRM Sendangrejo utk jadi saksi DPD Syauqi Suratno. Bersedia ya Mas?”, Roman : “Wa alaikum salam, nggih Insha Allah Pak. Saya : “Nuwun Mas Roman”.👍🏾👍🏾🙏🏻* Atau yang berikut ini : Saya : “Assalammu’ alaikum wrwb. Mbak Nadia. Saya dapat info dari Sekretaris Cabang. Katanya Mbak Nadia mau jadi saksi Syauqi ?” Nadia : “Ya pak. Boleh ya Pak ?”. Saya : “Sangat boleh !”. Nadia : “Sekalian mau cari pengalaman baru Pak”. Saya : “Wah cocok itu. Pas sekali”.* Namun, ada juga yang responnya seperti di bawah ini : Saya : “Assalammu ‘alaikum wrwb. Mas Yusuf”. Yusuf : “Wa alaikum slm wrwb”. Saya : “Saya dapat info dari ketua PRM. Katanya Mas Yusuf bersedia untuk jadi saksi Syauqi ?”. Yusuf : “Maaf Pak. Syauqi itu apa ya Pak ?”.* Bahkan ada juga jawaban yang modelnya seperti ini : Saya : “Assalammu ‘alaikum wrwb. Mas Suroso”. Suroso : “Wa alaikum slm wrwb. Nggih pak !”, Saya : “Mas, nenengan kula usulke dados Saksi Syauqi nggih ? Kersa mboten ?”. Suroso : “Wah mboten pak. Liyane mawon”, Saya : “Lho… tek na pripun ?”. Suroso : “Kula tak ngarit mawon !”.* Pertanyaan saya :“Kira kira, kalau misalkan Anda direkrut menjadi saksi, jawaban type yang mana, yang Anda akan berikan ?”.(*) Minggir, 21 Februari 2024.Menjelang sore. Uwik DS.

Loading

Pengajian Rutin Masjid Uswatun Hasanah Godean, Hadirkan Ir. Ahmad Syauqi Soeratno, M.M.

Godean, Pdmsleman.Or.Id Pengajian Rutin tiap Rabu Pon di Masjid Uswatun Hasanah 21 Februari 2024 malam terasa beda karena dihadiri oleh calon senator Dapil Daerah Istimewa Yogyakarta yakni Ir. H. Ahmad Syauqi Soeratno, M.M. yang memberikan tausyiah. Menurut Haris Darmawan selaku ketua Pimpinan Muhammadiyah Godean yang mendapat kehormatan sambutan oleh takmir menyampaikan bahwa, “ bulan Romadhan sudah tinggal 20 hari harus kita sambut dengan gembira seraya berdoa semoga kita dipertemukan dengan bulan yang penuh rahmat dan ampunan ini”. Selain itu Masjid Uswatun Hasanah nanti menjadi tuan rumah pengajian buka puasa tiap Jum’at yang diadakan Majelis Tabligh PCM Godean  pada Jum’at ketiga Ramadhan tanggal 29 Maret 2024. PCM Godean juga mengucapkan terima kasih kepada para jamaah yang sudah mendukung dan mensukseskan calon DPD (Dewan Perwakilan Daerah) Dapil D.I. Yogyakarta yakni Ir. H. Ahmad Syauqi Soeratno, M.M. , semoga Syauqi nantinya terus diberi kesehatan dalam mengemban amanah dan menyuarakan aspirasi masyarakat di Senayan sebagai anggota DPD RI.  Dalam pengajian ini Ir. H. Ahmad Syauqi Soeratno, M.M. menyampaikan bahwa “ puasa Ramadhan merupakan kewajiban bagi orang-orang beriman sebagaimana tertuang dalam Al Qur’an Surat Al Baqarah ayat 183 agar menjadi orang bertaqwa. Selama sebulan menjadi tempat berlatih untuk menjadi orang bertaqwa, mentaati perintah dan menjauhi larangan. Manfaat berpuasa diantaranya kita bisa lebih sehat, disiplin dan tertib. Pada akhirnya kita menjalani puasa itu insya Allah dosa kita dihapuskan sebagaimana bayi. Jadi menjaga niat itu penting untuk menjalani puasa. Derajat takwa tertuang dalam Ali Imron ayat 133. Yakni mereka yang menginfakkan di kala luang dan sempit. Untuk itu jangan disia-siakan bulan Ramadhan Pengajian ini merupakan pengajian pertama setelah pemilu 14 Februari 2024, untuk itu kami ucapkan terima kasih atas dukungan dan keikhlasan ibu bapak jamaah masjid Uswatun Hasanah. InsyaAllah dengan dukungan keikhlasan ibu bapak maka akan menjadi barokah. Masjid Uswatun Hasanah terletak di   Pirak Bulus Sidomulyo Godean Sleman, adapun ketua takmir adalah Najib Mabruri, S. Hut. Masjid Uswatun Hasanah sendiri terletak di   Pirak Bulus Sidomulyo Godean Sleman.   Reportase  H. Wahdan Arifudin S.Pd   Sekretaris PCM Godean, MPI PDM Sleman Editor  Arief Hartanto SE MPI PDM Sleman

Loading