Penguatan Kapasitas Sekolah Muhammadiyah/Aisyiyah Menuju Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Kapanewon Sleman

Sleman, Pdmsleman.Or.Id “ Bencana dapat terjadi kapan saja, sehingga sangat penting mengetahui seluk beluk kebencanaan. Dengan harapan dapat tersusun dalam wadah kurikulum kebencanaan di sekolah-sekolah, sehingga warga sekolah, terutama siswa dan siswi mempunyai gambaran untuk melindungi dirinya saat terjadi bencana” sebagaimana disampaikan Frof. Zahrul Mufrodi Kegiatan  Penguatan Kapasitas Sekolah Muhammadiyah/Aisyiyah Menuju Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Kapanewon Sleman yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 8 Maret 2024 bertempat di Aula SD Muhammadiyah Sleman yang beralamat di jalan Kenari, Srimulyo, Triharjo, Sleman. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan Sosialisasi Mitigasi Bencana oleh PMK UAD yang telah dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 Februari 2024 di SMK Muhammadiyah Sleman. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Tim Program Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Zahrul Mufrodi, S.T., M.T., IPM., bersama tim Afan Kurniawan, S.T, M.T, Dholina Inang Pambudi, M.Pd, Oktomi Wijaya, S.KM, M.Sc.  Kegiatan diawali dengan pembukaan, sambutan-sambutan, pemaparan materi dan diskusi, penutup dan foto bersama. Sambutan dari ketua PAUD Dasmen, Drs. Muhasdi Tuante, dan sambutan Tim PKM UAD disampaikan oleh Prof. Dr.Ir.  Zahrul Mufrodi, S.T., M.T., IPM. Untuk pemaparan materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja disampaikan oleh Afan Kurniawan dan Materi Pengukuran Bencana disampaikan oleh Oktomi Wijaya, E. kM., M.Sc. dan dilanjuntukan diskusi bersama Dholina Inang Pambudi, M. Pd. Peserta antusias mengikuti kegiatan in, peserta diajak untuk diskusi. Peserta yang hadir adalah kepala sekolah / perwakilan dari paud sampai SMA, perwakilan LLHPB, PCA dan PCM Sleman. Turut mengundang Majelis PAUD Dasmen PCM Sleman. Reportase Dewi Novita S.Pd   PCA Sleman

Loading

Uji Kompetensi Keahlian (UKK) SMK Muhammadiyah 1 Tempel, Perkenalkan Busana Casual dengan Tenun Tradisional Khas Jawa Tengah

Tempel, Pdmsleman.Or.id Uji Kompetensi Keahlian (UKK) yang dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 1 Tempel selama 3 hari menjadi titik awal para siswa siswi mendapatkan sebutan “kompeten”. Ujian yang dilaksanakan pada hari Selasa-Kamis, 5-7 Maret 2024 diikuti oleh siswa siswi kelas XII dari 4 kompetensi keahlian yaitu OTKP, AKL, Perhotelan, dan Tata Busana. Ada satu hal yang menarik perhatian dari pelaksanaan UKK tahun ini. Para siswi jurusan Tata Busana menghasilkan produk berupa busana casual dengan Tenun tradisional khas Jawa Tengah. Dalam waktu 3 hari, para siswi berhasil menyelesaikan UKK tersebut dan menghasilkan pakaian wanita dengan model kekinian yang banyak mengundang komentar positif. Kepala SMK Muhammadiyah 1 Tempel, Broto Purwanto,S.Pd.,M.S.I. bahkan sangat mengapresiasi hasil karya tersebut dan langsung menanyakan bandrol harga untuk busana busana tersebut karena beliau juga menyebarkluaskannya di media sosial. Kain tenun yang disiapkan sebelumnya oleh 2 orang guru Tata Busana yaitu Ibu Siwi Triharjanti, S.Pd. T dan Ibu Barokatus Aminah, S.Pd. merupakan kain tenun yang dibuat terbatas atau limited edition. Dengan berakhirnya UKK ini, diharapkan para siswa siswi SMK Muhammmadiyah 1 Tempel nantinya dapat bersaing secara kompeten di dunia kerja serta dunia industri (DU/DI). Info PPDB : Kontributor : Errista Dewanti, S.Pd. SMK Muhammadiyah 1 Tempel

Loading

5.440

Catatan kecil. (Spesial SQ bagian terakhir)_ Sesaat, setelah selesainya input data di Ngloji malam itu, saya sempatkan melihat perolehan terakhir suara Syauqi di Minggir. Hasilnya : 5.440. Alhamdulillah. Target : 5.300, terlewati. Saya kira, semuanya selesai. Ternyata belum. Esok malamnya, Kang Darojad melalui Group TPD DPD SQ menyampaikan pengumuman. Bahwa, esok hari saksi PPK sudah mulai melakukan rekapitulasi di tingkat kecamatan. “Saksi PPK ?. Waduh, apa maneh iki ?”, batin saya. Saya jadi teringat tentang “Saksi PPK” itu. Saya merasa pernah mengirimkan Surat Mandat untuk Saksi PPK ke Kecamatan. Untuk Saksi DPD Syauqi. Nama saksinya : saya sendiri. Dalam undangan tertulis, rekap suara akan diadakan hari Jumat, 16 Februari 2024. Mulai jam 08.30. Saya betul betul tidak punya pengetahuan sedikitpun tentang rekap suara di kecamatan itu. Dengan penuh percaya diri, saya datang memenuhi undangan. Saya agak terlambat. Saya langsung ikut bergabung di aula depan kecamatan. Rupanya, agenda rekap suara itu dibagi dua bagian. Istilah mereka : dibagi dua panel. Panel pertama, di aula bawah. Adalah rekap suara untuk Sendangagung. Sedangkan, panel kedua untuk Sendangmulyo. Yang baru akan dilakukan siang harinya. Setelah Sholat Jumat. Tempatnya di ruang atas kecamatan. Sesuai arahan dari Kang Darojad, maka saya telah membawa salinan C1 hasil DPD Syauqi. Saya mencoba “membaca” : apa dan bagaimana sebenarnya rekap suara itu ? Akhirnya, sayapun paham. Awalnya, perkiraan saya, acara rekap itu akan berjalan hanya satu jam. Atau, paling lama dua jam saja. Ternyata, setelah 2 jam, pembacaan rekap suara itu baru bisa menyelesaikan 3 TPS. Padahal, TPS di Sendangagung jumlahnya 33 TPS. Itu baru Sendangagung. “Alamaaak ! … Bisa sampai Subuh lagi ini”, batin saya. Terlanjur basah. Saya kuat kuatkan. Tapi ternyata, saya betul betul tidak kuat.Akhirnya, sayapun menyerah. Pukul 20.00, saya meminta tolong kepada relawan di group TPC SQ Minggir. “Adakah yang bisa ikut membantu menjadi Saksi PPK, menjaga rekap suara Syauqi di kecamatan ?”, tanya saya, di group itu. Tak butuh waktu lama, pertanyaan itu langsung direspon oleh Mas Yoga. “Siap … Ba’da Maghrib nanti langsung meluncur ke Kecamatan”, jawabnya. Ternyata, ibu ibu Aisyiyah juga tidak ketinggalan. Ibu Istariyah, Ketua PCA Minggir dan Ibu Tri Suci juga memberikan empati. Mereka ikut “ngancani” kami dari sore, setelah Maghrib sampai sekitar jam 22.00. Mas Yoga datang tepat pada waktunya. Ia yang menggantikan posisi saya. Saya hanya sanggup bertahan sampai pukul 21.00. Selanjutnya, saya otw meluncur pulang. Begitu sampai rumah, HP saya bergetar. Ada WA masuk. Nomer tak dikenal. “Assalammu ‘alaikum Pak Dwi. Apakah saya boleh berpartisipasi untuk ikut menjaga rekap suara di Kecamatan ?”, tanyanya. “Oh boleh … Dengan senang hati. Ini dengan siapa ?”, kata saya. “Saya Syifa, Pak !”. “Loh kok tahu info rekap suara dari mana ?”, sambung saya. “Dari group SQ Minggir, Pak. Saya kan saksi Syauqi juga. Di TPS Tengahan”, jelasnya. “Lha ini kok nomernya gak dikenal ?”, tanya saya. “Nomer baru, Pak” “O walah….. “. Akhirnya, dua hari ke depannya – atas bantuan relawan yang lain : Mbak Syifa, Ibu Tri Suci, Mas Yunar, Mas Sumadi dan Mas Basyori-, kami bisa mengawal dan mengikuti rekap suara itu sampai selesai. Di hari terakhir, Panwas di kecamatan memberikan pengumuman, bahwa serangkaian agenda rekap suara nanti akan diakhiri dengan Sidang Pleno. Yang waktunya akan ditentukan kemudian. “Apa maneh iki Sidang Pleno ?”, batin saya. Akhirnya, kamipun mendapat undangan untuk menghadiri Sidang Pleno. Waktunya : Selasa, 20 Februari 2024. Jam 19.30. Bertempat di ruang sidang lantai atas kecamatan. Seperti waktu rekap suara sebelumnya, maka saya mencoba “membaca” apa dan bagaimana itu Sidang Pleno. Saya mengikuti tahap demi tahap. Sayapun, kembali kecele. Saya pikir, prosesnya akan berlangsung singkat. Ternyata, dugaan saya salah lagi. Justru, inilah tahapan terlama dan paling membosankan, yang saya alami sepanjang proses pemungutan suara ini. Pekerjaannya monoton. Hanya ada 3 jenis.Yakni :pertama :, pembukaan dan sambutan. Dimulai pukul 20.00 sampai 21.00. kedua :, mendengarkan pembacaan rekap perolehan suara per Kalurahan. Dimulai pukul 21.00 sampai 02.00. ketiga :, menandatangani ratusan lembar berkas salinan D hasil. Dimulai pukul 02.00 sampai total selesai jam 06.00. Alhamdulillah, akhirnyapun selesai juga. Salinan rekapan hasil D kecamatan itu sudah saya dapatkan. Sebelum pulang, tiba tiba, saya teringat sesuatu. Saya kembali melihat salinan D hasil. Sekedar memastikan, jumlahnya : 5.440. Persis dengan hasil inputan tim IT TPC SQ.* Catatan kecil spesial SQ ini adalah sebuah goresan pena dari saya, seorang yang belum pernah terlibat dalam urusan seperti sebelumnya. Ternyata, tahapan tahapannya sangat mengharu biru. Capek, lapar, haus, ngantuk berbaur dengan kelucuan, terkadang konyol, sedikit marah dan lain lain. Saya salut atas dukungan dan partisipasi dari semua pihak. Kerjasama dari PCM Minggir beserta seluruh ortomnya, terbukti telah teruji. Selanjutnya, saya mohon maaf, bila dalam penulisan, ada kata atau apapun, yang dianggap salah. Yang menyinggung atau membuat ketidaknyamanan. Hanya cukup sampai di sini, saya dan kami dari TPC SQ Minggir bisa mengawal suara Syauqi. Selamat untuk Ir. Ahmad Syauqi Soeratno, Insha Allah bisa mengemban amanah dari persyarikatan yang kita cintai ini. Semoga, kelak bisa bertatap muka dengan beliau. (*)Minggir, 27 Feb. 2024. Uwik DS.

Loading

Hendro Sucipto, M.Pd Sukses Meraih Medali Emas OlympicAD VII di Bandung

Bandung, Pdmsleman.Or.Id Kepala sekolah SMP Muhammadiyah 2 Depok Sleman Yogyakarta, Hendro Sucipto, M.Pd sukses mengukir prestasi nasional dan mempersembahkan medali emas untuk kontingen Daerah Istimewa Yogyakarta di ajang bergengsi yakni Olimpiade Ahmad Dahlan atau OlympicAD VII yang berlangsung pada Kamis 7 Maret 2024 bertempat di Unisa atau Universitas Aisyiyah Bandung. Pada kesempatan tadi siang menyampaikan Best Practice kategori Sekolah Inklusi dengan judul: Pengembangan Program SMART Untuk Meningkatkan Minat dan Bakat Siswa ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) di Sekolah Inklusi SMP Muhammadiyah 2 Depok Sleman Yogyakarta Dihadapan dewan juri Hendro Sucipto, M.Pd yang juga sebagai Ketua BKS (Badan Kerjasama Sekolah) SMP Muhammadiyah se-Sleman bahwa Best Practice ini dimulai dengan membuat program perencanaan, pelaksanaan dan hasil pengembangan program SMART (School, Modern, Attitude, Religi dan Teknologi). Adapun pelaporan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Tujuan utama dari program SMART adalah untuk menyediakan interaksi yanglebih tinggi diseluruh lingkungan sekolah. Meningkatkan kualitas pendidikan denganmelibatkan semua pihak yang ada di lingkungan sekolah, meningkatkan efektifitasdalam hal belajar mengajar dengan menggunakan teknologi, meningkatkan leveledukasi anak dengan sasaran digital dan meningkatkan kepuasan orang tua dengansasaran digital yang dapat membantu komunikasi dan informasi terhadapperkembangan peserta didik dan sekolah. “Prestasi ini juga buah dari kerjasama dengan guru Bimbingan dan Konseling yakni Elita Permatasari S.Pd serta segenap guru dan karyawan serta orang tua siswa SMP Muhammadiyah 2 Depok Sleman Yogyakarta.” OlympicAD dilaksanakan setiap 2 tahun sekali yang diikuti oleh siswa, guru dan kepala sekolah SMP SMA/K Muhammadiyah se-Indonesia. Adapun pengumuman Hasil Lomba Best Practice Penyelenggaran Pendidikan Inklusi Tingkat SMP/MTs pada Olympiade Ahmad Dahlan ke-7 Tahun 2024 sebagai Berikut : Lima Terbaik Mendapat Medali Emas1 SMP Muhammadiyah 2 Malang Supriyanto Skor/Nilai 90,12 SMP Muhammadiyah 2 Depok Sleman Hendro Sucipto, M.Pd 89,653 SMP Islam Kreatif Muhammadiyah Cianjur Nindy Victoria Erawan 89,24 MTs Muhammadiyah Bantul Ma’ruf Yuniarno, MA 84,3755 SMP Muh 2 Yogyakarta Yeni Muhliawati, S.Pd., M.Psi 83,9 Lima Terbaik Kedua mendapat Medali Perak sebagai berikut: 6 SMP Muhammadiyah Salatiga Savitri Dewi 78,8257 SMP Muhammadiyah 8 Bandung Shilhiya Khairi Nafs, M.A 77,3258 SMP Lab School FIP UMJ Dindin Rosyidin, M.Pd 77,29 SMP Muhammadiyah Playen Gunungkidul DIY Dwi Riastuti, M.Pd 74,97510 SMP Muhammadiyah Gayo Luwes Nurul Husna, S.Pd 74,525 Satu Terbaik ketiga Mendapat Medali Perunggu 11 SMP Muhammadiyah 5 Cimahi Nenden Ariyani, S.Pd 71,875 Reportase H. Wahdan arifudin S.Pd, KS SMPM 1 Tempel, MPI PDM Sleman

Loading

Uji Kompetensi Keahlian (UKK) SMK Muhammadiyah 1 Tempel, Perkenalkan Busana Casual dengan Tenun Tradisional Khas Jawa Tengah

Tempel, Pdmsleman.Or.Id Uji Kompetensi Keahlian (UKK) yang dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 1 Tempel selama 3 hari menjadi titik awal para siswa siswi mendapatkan sebutan “kompeten”. Ujian yang dilaksanakan pada hari Selasa-Kamis, 5-7 Maret 2024 diikuti oleh siswa siswi kelas XII dari 4 kompetensi keahlian yaitu OTKP, AKL, Perhotelan, dan Tata Busana. Ada satu hal yang menarik perhatian dari pelaksanaan UKK tahun ini. Para siswi jurusan Tata Busana menghasilkan produk berupa busana casual dengan Tenun tradisional khas Jawa Tengah. Dalam waktu 3 hari, para siswi berhasil menyelesaikan UKK tersebut dan menghasilkan pakaian wanita dengan model kekinian yang banyak mengundang komentar positif. Kepala SMK Muhammadiyah 1 Tempel, Broto Purwanto,S.Pd.,M.S.I. bahkan sangat mengapresiasi hasil karya tersebut dan langsung menanyakan bandrol harga untuk busana busana tersebut karena beliau juga menyebarkluaskannya di media sosial. Kain tenun yang disiapkan sebelumnya oleh 2 orang guru Tata Busana yaitu Ibu Siwi Triharjanti, S.Pd. T dan Ibu Barokatus Aminah, S.Pd. merupakan kain tenun yang dibuat terbatas atau limited edition. Dengan berakhirnya UKK ini, diharapkan para siswa siswi SMK Muhammmadiyah 1 Tempel nantinya dapat bersaing secara kompeten di dunia kerja serta dunia industri (DU/DI). Info PPDB : 1. 0811-2650-222 (admin) 2. link pendaftaran: bit.ly/mutemsa_ppdb2024 Reportase  Errista Dewanti, S.Pd. SMK Muhammadiyah 1 Tempel

Loading

“Pasar Ceria” Dari Hasil Shadaqah Sampah Gerakan Sedekah Sampah PCM Ngaglik

Ngaglik, Pdmsleman.Or,Id Pada Ahad, 21 Januari 2024, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM Ngaglik bersama ortom-ortomnya meluncurkan Gerakan Shadaqah Sampah (GSS) yang bermarkas di Masjid Ahmad Dahlan Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman. Setiap Ahad Pahing, Tim GSS menerima shadaqah sampah dari jama’ah Pengajian Ahad Pagi Masjid Ahmad Dahlan dan juga masyarakat sekitar. Sampah yang diterima berupa sampah anorganik seperti botol plastik, kaca, kertas, dan logam. Khusus untuk botol plastik, jama’ah dan masyarakat bisa bersedekah sewaktu-waktu dengan memasukan ke keranjang sampah yang disediakan di depan Masjid Ahmad Dahlan. Sampai dengan saat ini sudah dilakukan 2 (dua) kali pengumpulan shadaqah sampah. Pertama dilakukan pada Ahad Pahing, 21 Januari 2024 dan terkumpul sebesar Rp. 1.067.500,- dari hasil penjualan shadaqah sampah. Kedua dilakukan pada Ahad Pahing, 25 Februari 2024 dan terkumpul sebesar Rp. 1.640.000,- dari hasil penjualan shadaqah sampah. Hasil penjualan tersebut disalurkan kembali kepada masyarakat dan jama’ah melalui “Pasar Ceria GSS PCM Ngaglik” yang menyediakan aneka sayuran dan lauk pauk untuk dibagikan secara gratis. “Alhamdulillah, masyarakat semakin antusias untuk menyedekahkan sampahnya ke Masjid Ahmad Dahlan. Jama’ah dan masyarakat sekitar juga rela mengantri untuk mendapatkan sayuran dan lauk dari hasil penjualan shadaqah sampah,” ujar Ketua GSS PCM Ngaglik, HIdayatul Mabrur, S,Pd.I., M.Pd. Senada dengan itu, Ari Wibowo, S.H.I., S.H., M.H., selalu Ketua Majelis Hukum, HAM, dan Lingkungan Hidup PCM Ngaglik menyampaikan bahwa GSS merupakan bagian dari kepedulian PCM Ngaglik atas masalah sampah yang terjadi hampir di semua wilayah termasuk Nganglik. Gerakan ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk bersama-sama menjadi bagian dari solusi masalah sampah di Indonesia. Pasar Ceria GSS PCM Ngaglik diresmikan oleh Ahmad Ahid Mudayana, S.KM., M.PH., selaku Ketua Majelis Lingkungan Hidup PWM DIY dengan memotong pita. Ketua PCM Ngaglik, Prof. Dr. Ir. Sukamta, MT.,IPM., juga urut mendampingi peresmian tersebut. “Pasar Ceria GSS PCM Ngaglik insyaAllah akan diadakan secara rutin setiap bulan. Semoga bisa memotivasi masyarakat untuk mengikuti pengajian Ahad Pagi di Masjid Ahmad Dahlan, berbagi kebaikan, dan memanfaatkan potensi sampah untuk menjadi berkah,” harap Sukamta. Pasar Ceria ditutup dengan makan bersama atau “kembulan” sebagai bentuk keakraban dan persaudaraan yang egaliter antar warga PCM Ngaglik dari lintas usia.

Loading

LIMA WATT

Catatan kecil. (Spesial SQ bagian 15).__ Malam hampir pagi.Rupanya, sudah hampir 60 menit saya menunggu. Tiba-tiba, datang dua orang laki laki. Yang satu sudah agak sepuh. Satunya lagi, seorang pemuda. Ternyata, yang sepuh bernama Rochmani. Bapak inilah yang sebelumnya, nelpon saya. Sehingga saya “terpaksa” membuka kembali Ngloji. “Ngapunten nggih Mas Dwi. Niki nembe saget nyerahke salinane”, “Nggih Pak. Mboten napa napa”, kata saya. Ternyata, orangnya grapyak semanak. Sepeninggal Pak Rochmani, tiba-tiba, saya teringat Fadhli, anak mbarep saya. “Mas, masih di TPS 07 Sembuhan Kidul kah ?”, tanya saya, lewat WA. Tidak dibaca. Saya telpon. Tidak diangkat. Tiba tiba, muncul rasa iba juga kepadanya. Anak itu, niatnya pulang ke Jogja, ingin mudik dan ingin nyoblos. Terus, “dipaksa” jadi saksi. Di tempat yang tidak dia kenal lagi. Ee sampai jam 01.30 dini hari, ternyata masih belum pulang. Akhirnya, saya titipkan berkas berkas itu kepada Mas Sunu. Untuk sementara, saya ingin nengok Fadhli dulu. Motorpun saya pacu di kegelapan malam. Dan akhirnya sampai di TPS 07 Sembuhan Kidul. Tapi, kemana anak itu ? Motornyapun sudah tidak ada. “Aku dah pulang. Dah sampai rumah”, katanya, lewat WA. “Terus, salinannya C1 hasiljya, kapan dikasihkan ?”. “Nggak tahu. Tadi belum selesai. TPS nya gak well. Banyak masalah !”. “Wah, ini anak pasti muring ini”, batin saya. Rupanya, proses di TPS itu belum selesai. Saya coba menunggui beberapa saat. Sampai jam 03.00 ternyata belum rampung. Saya putuskan balik ke Ngloji. Rupanya, dua orang kawan itu sudah berguguran. Mereka “ngglethak” di tempat sekenanya. Pintu Ngloji saya tutup sebagian. Angin malam itu terasa dingin menusuk kulit. Kursi di belakang meja LazisMu, saya susun berderet. Saya jadikan tempat tidur. Saya rebahkan badan. Sarung yang sedari tadi pagi berada di dalam tas, saya keluarkan untuk selimut. Yaa Allah …. nikmat sekali rasanya, merebahkan badan di kursi itu. Saya pejamkan mata. Hampir saja saya terlena. Tiba tiba, ada suara mobil berhenti di depan Ngloji. Dua orang pemuda mengucap salam. Salah satunya saya kenal. Ia adalah Fuad. Putrane Mas Harto bengkel. Keponakannya Mas Yoga. Ialah yang saya bimtek pada saat saat “injury time” kemarin malamnya. Sejak kepulangan dua orang pemuda itu, terus saja ada satu dua orang saksi yang datang. Menyerahkan salinan C1 hasil. Demikian seterusnya, tak terasa. Akhirnya, Adzan Subuhpun menyentuh telinga. Selepas jamaah Subuh, masih ada satu dua yang menyerahkan berkas. Saya berkeputusan bahwa saya batasi sampai jam 05.30. Karena, jam 06.00 saya harus mengantarkan anak ragil saya ke sekolah. Yang jaraknya lumayan jauh. Menjelang jam 05.30, saya rundingan dengan Mas Sunu. Kira kira siapa yang bisa menggantikan sementara menjaga berkas berkas salinan C1 itu. Mas Sunu tidak bisa, karena ia juga harus siap siap masuk kerja. Sayapun, mencoba meminta tolong kepada kawan “yang satu” itu. Ternyata, ia juga tidak bisa. Tiba tiba, terlintaslah nama Mas Basyori. Saya lalu menelponnya : “Isoh ngganti sementara aku ?. Njaga penyerahan berkas sakinan C1. Iki aku kudu bali sik. Ngantar anak ragil sekolah”. “Ya oke. Siap. Tapi, aku isohne nganti jam 08.00. Soale kudu makani iwak”, jawabnya. “Oke. Ora apa apa. Mengko ben disambung karo kordes senior. Jare beliau beliau itu jam 09.00 Isoh nyang Ngloji”. “Oke. Siip !”. Dengan sisa sisa tenaga yang sudah hampir 5 Watt itu, saya harus mengantar anak ragil ke sekolah. Yang jaraknya lumayan jauh itu. Begitu sampai di sekolahnya, saya mencari tempat strategis di belokan samping sekolah. Di tepi jalan, di bawah pokok beringin besar. Saya hentikan motor. Saya benamkan kepala yang masih mengenakan helm. Di atas dash board motor. Kedua mata saya pejamkan. Beberapa menit, rasanya tubuh ini terasa melayang terbang. Yaa Allah … nikmatnya.(*)Minggir, 26 Feb. 2024. Uwik DS.

Loading

NALIKANE LINGSIR WENGI

Catatan kecil. (Spesial SQ bagian 14).__ Saya sempat menyapu pandang pada jam dinding besar, yang terpasang di atas kusen pintu ruang utama Ngloji. “Ahh … Masih belum terlalu malam kok”, batin saya. “Tapi, mengapa beberapa tim IT dan kordes yang perempuan, nampak sudah mulai berkemas kemas ?”, batin saya. Saya terkecoh. Rupanya, jam dinding besar itu lebih lambat 30 menit dari yang semestinya. Berarti saat ini sudah jam 22.30. Waktu yang cukup larut buat teman teman perempuan itu. Satu per satu, mereka pamit. Undur diri. Sementara itu, di ruang sayap Utara, para senior kordes itu masih setia di tempat. Menunggu para saksi menyerahkan. salinan C1 hasil. Namun, itu hanya beberapa saat saja. Sesaat kemudian, bapak bapak itu juga undur diri. Berkas salinan C1 yang diserahkan oleh saksi, kemudian diserahterimakan kepada Kordes yang lebih muda. Tiba tiba, muncullah Mbak Handayani. Saksi Syauqi dari TPS Botokan. Rupanya, dia diantar oleh Sang Suami, Mas Murjono. Menyerahkan salinan C1 hasil. Pak Satidjo, melalui group SQ Sendangarum, memutuskan untuk membawa pulang berkasnya. Dan bersedia menerima penyerahan berkas di kediamannya, besok hari. Demikian pula dengan Pak Wagiyo, untuk yang Sendangsari. Jadi, praktis tinggal yang Sendangrejo, Sendangagung dan Sendangmulyo yang masih menerima penyerahan berkas salinan C1. Sesaat kemudian, semua tim IT dan kordes juga undur diri. Tinggal Mas Fathan yang bertahan. Itupun tidak lama, sesaat kemudian, iapun undur diri. Semua berkas salinan C1 hasil diserahkan ke saya. Saya sempat kembali melirik jam dinding itu. Pukul : 11.00 malam. Ups, salah. Harus ditambah 30 menit. Berarti, pukul : 11.30 malam. Malam merangkak pelan. Sepi. Sunyi. Semua bunyi telah sembunyi. Hanya tinggal 3 orang yang sekilas masih terlihat. Ada Mas Sunu dan Pak Samija. Serta satu orang lagi, entah siapa. Tidak begitu jelas. Pak Samija adalah saksi Syauqi di TPS 03 Sendangarum. Tiba tiba, datanglah seorang saksi perempuan. Dari TPS Sendangagung. Saya pikir, dia sendirian. Ternyata, diantar ibunya. Saya harus bertahan 30 menit lagi. Group saksi SQ sudah sepi. Sudah tidak ada lagi komentar. Akhirnya, jam dinding itu menunjuk : 11.30 Itu artinya : pukul 00.00. Saya mulai berkemas kemas. Mas Sunu dan Pak Samija membantu menutup semua jendela dan pintu Ngloji. Serta membersihkan sisa makanan dan wadah makan dan minum yang berserak di sana sini. Tepat 00.10. Saya dan Pak Samija undur dirii. Sedangkan Mas Sunu masih bertahan di Ngloji. Ada satu orang lagi, yang masih ada di ruang LazisMu. Tapi tidak jelas, siapa ia. Seingat saya, sedari tadi, ia hanya tidur di kursi ruang LazisMu. “Aku balik sik ya Mas !?”, kata saya. “Ya wis ati ati !”, jawab Mas Sunu. “Ora bali pa ?”, tanya saya. “Ya sik. Dela engkas !”, jawabnya. Sayapun segera memacu motor. Otw. “Ngalup nyang hamur”. Begitu sampai di rumah, “Weh, jam pira marine TPS kene mau ?”, tanya saya ke istri saya. “Baru saja selesai. Tas wae lungguh iki”, jawabnya. Ketika baru saja saya duduk, tiba-tiba, HP saya bergetar. Ada panggilan masuk. Nomer yang tak dikenal. “Hallo… Assalammu ‘alaikum. Mas Dwi”. “Wa alaikum slm wrwb. Sinten nggih niki ?”, tanya saya. “Kula Rochmani Mas”. “Pripun Pak Rochmani ?”. “Kok jarene Ngloji mpun tutup nggih ? “, katanya. “Nggih Pak. Niki sesuai kesepakatan wau. Justru usule saking beberapa saksi. Terus dirembug kalih tim TPC SQ. Lajeng diputuske penerimaan salinan C1 ngantos jam 00.00. Mulane, wau Ngloji mpun ditutup. Dilajengje besok pagi”, jelas saya. “Wah pripun nek ngoten niku ?”, katanya. “Lhoh Pak. Nyuwun sewu. Niki sing mutuske sanes kula piyambak lho. Niki wau sampun disepakati kalih sedaya anggota tim TPC. Usulane malah saking beberapa saksi”, terang saya. “Wah, kudune nggih nunggu saksi. Ampun tutup riyin. Lha niki kula tasih teng TPS. Njenengan wis bali. Kudune rak ya sithik edhing ngoten lho”, sambungnya.. Begitu mendengar kalimat terakhir dari Pak Rochmani itu, saya langsung berdiri. Rasa kantuk saya langsung hilang. Saya langsung membalas Pak Rochmani : ” Sudah pak. Gini aja. Njenengan jam berapa akan nyerahkan salinan C1 ?”. “Nggih paling setengah jam an malih Mas !”, katanya. “Nggih pun. Kula tengga teng Ngloji !”, tegas saya. Saya langsung ingat Mas Sunu. Saya menghubunginya : “Hallo … Mas Sekjend apakah masih posisi di Ngloji ?”. “Masih …!. Piye …?”, katanya. “Tolong, lawange Ngloji dibuka !. Aku arep mrono maneh !”, kata saya. Saya lalu bergegas mengambil tas berisi berkas berkas salinan C1. Mengambil kunci motor. Lalu bergegas keluar. Tiba tiba, saya ingat anak mbarep saya. Yang jadi saksi SQ di TPS 07 Sembuhan Kidul. “Fadhli wis mulih tah ?” tanya saya kepada istri saya. “Durung !. Kasihan anak itu. Mbok nanti ditiliki !”, sambungnya. Sebelum meluncur ke Ngloji, saya sempat membuat pengumuman di Group saksi SQ Minggir. “NGLOJI DI BUKA LAGI. 24 JAM”. Sayapun segera memacu motor. Kembali ke Wisma Ngloji. Nampak, Mas Sunu masih ada di sana. Seseorang yang sedari tadi tidur di kursi Lazis, juga masih ada di sana. Masih tidur. Begitu saya masuk ruangan Lazis, ia terbangun. Beberapa saat kemudian, ada suara motor berhenti di halaman Ngloji. Dua orang anak muda masuk. Menyerahkan salinan C1 hasil.Saksi dari TPS Sendangagung. Tiba-tiba, seseorang yang sedari tadi tidur dan kemudian bangun itu, nampak duduk di kursi. Lalu berkata : “Kudune, nek pas ana acara kaya ngene iki, panitia kudu sigap. Kantor ora oleh tutup. Buka 24 jam”. Saya cuma mendengarkannya, Ia masih berkata lagi : “Blaaa …. Blaaa ….Blaaa …”. Saya mulai terpancing : “He ….Mas …. Sampeyan iki gak ngerti kenthang kimpule. Dadi gak usah melok melok !”.(*) Minggir, 25 Feb. 2024.Waktu hujan lebat, sebelum Ashar. Uwik DS.

Loading

UNISA Yogyakarta Gelar Pengajian Tarhib Ramadhan Bersama Ustadz Adi Hidayat

NASYIAHGAMPING.COM, GAMPING – Dalam rangka menyambut bulan Ramadhan 1445 H, Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar Pengajian Tarhib Ramadhan pada Sabtu malam (2/3/2024) di Masjid Walidah Dahlan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, dengan penceramah Ustadz Dr. (HC) Adi Hidayat, Lc., M.A. Dihadiri kurang lebih 7000 jamaah yang berasal dari masyarakat umum, warga persyarikatan Muhammadiyah dan Aisyiyah DIY, serta civitas akademia UNISA Yogyakarta. Kegiatan diawali dengan sambutan Rektor Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, Dr. Warsiti, M.Kep., Sp.Mat. Dilanjutkan sambutan Ketua BPH Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, Dr. Siti Noordjannah Djohantini, MM., M.Si. Dilanjutkan dengan penyerahan cindera mata dan acara pengajian inti. Disampaikan oleh Rektor Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta bahwa pengajian ini digelar sebagai rangkaian dari kegiatan Ramadhan di Masjid Walidah Dahlan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan dengan gembira dan positif sesuai dengan tema pengajian, yaitu “Menebar Positif Vibes Untuk Kemaslahatan Bangsa”. Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat menyampaikan tentang 3 amalan inti di bulan Ramadhan, yaitu meningkatkan amalan sholat sunnah dengan rumus 40 rakaat (17 rakaat sholat fardhu, 11 rakaat sholat malam, dan 12 rakaat sholat pendamping sholat fardhu), memperbaiki bacaan Al Quran, dan berpuasa. Meskipun antusias dari jamaah sangat besar, pengajian ini tetap berjalan dengan lancar, aman, dan tertib. “Tarhib itu asalnya proses melapangkan hati seluas-luasnya, sehingga apapun yang datang kepada kita bisa diterima dengan nyaman, karena kondisi hatinya sudah lapang.” ujar Ustadz Adi Hidayat. “Tidak mungkin kita perbaiki bangsa, kalau tidak bisa memperbaiki diri sendiri dulu. Bagaimana bisa memperbaiki bangsa jika diri sendiri belum diperbaiki.” imbuh Ustadz Adi Hidayat. Ketua BPH Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta menyampaikan pengajian ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahim dan dapat memakmurkan Masjid Walidah Dahlan. “Semoga pertemuan silaturahim, pengajian ini dapat berjalan lancar, masjid ini makmur, dan masjid ini menjadi masjid bagi dambaan dan kepentingan masyarakat di lingkungan DIY dan khususnya untuk keluarga besar UNISA.” ujar Siti Noordjannah Djohantini. Penulis: Khairunisa Trisna Safitri (Ketua Umum PRNA Banyuraden / Anggota Bidang Ekonomi PCNA Gamping) & Nur Widayati (Anggota Departemen Pustaka, Informasi, dan Teknologi Digital PCNA Gamping) Editor: Arief Hartanto MPI PDM Slemn

Loading