Menyongsong Idul Qurban,  Majelis Tabligh PDM Sleman Menggelar Kursus Mubaligh ke-3, “Problematika Qurban Dalam Tinjauan Fiqih”.

Sleman, Pdmsleman.Or.Id Setelah diawali pada Januari yang lalu, Majelis Tabligh PDM Sleman kembali menggelar Kursus Intensif Mubaligh Muhammadiyah (KIMM) putaran ke-3, Sabtu, 1 Juni 2024, di SMK Muhammadiyah 1 Sleman. Kegiatan pembinaan mubaligh yang dilaksanakan secara rutin setiap tiga bulan sekali itu diikuti 61 mubaligh dari 17 PCM di lingkup PDM Sleman. KIMM ke-3 ini digelar jelang Idul Adha dengan mengetengahkan topik “Problematika Qurban Dalam Tinjauan Fiqih”. Topik ini dipilih mengingat permasalahan qurban yang dihadapi oleh para mubaligh di lapangan sangat beragam, sedangkan sebagian belum ada jawabannya dalam fatwa resmi persyarikatan. Dengan demikian diharapkan kegiatan ini menjadi bekal para mubaligh dalam menjawab problematika qurban yang terjadi di masyarakat. Selama dua setengah jam para peserta tampak antusias menyimak pemaparan materi yang disampaikan Ustadz Fajar Rahmadani, Lc, MA, Ph.D, dari Majelis Tarjih dan Tajdid PWM DIY. Dengan cukup menarik, narasumber mengajak peserta memahami permasalahan qurban itu secara mendasar dan utuh dengan pendekatan ushul fiqih dan perbandingan madzhab. Narasumber mengawali pembahasan dengan mengemukakan konsep klasifikasi ajaran Islam yang terbagi dalam masalah ushuliyah (pokok) dan masalah furu’iyah (cabang). Menurutnya, masalah ushuliyah itu didasarkan pada dalil qath’i (definitif), sehingga harus dipahami secara tekstual. Sedangkan masalah furu’iyah berdasar dalil zhanni (spekulatif) sehingga dapat dipahami secara kontekstual. Fajar Rahmadani menjelaskan,”  dalam masalah qurban pun juga demikian. Sebagian merupakan masalah yang harus dipahami secara tekstual sesuai dalil, dan sebagian lainnya merupakan masalah cabang yang dapat dipahami secara kontekstual berdasar aspek kemaslahatan umat”. Dijelaskan, diantara masalah yang harus dipahami secara tekstual adalah tentang jenis hewan qurban, hari penyembelihan, ketentuan berserikat bagi shahibul qurban dan larangan seputar bagian hewan qurban. Sedangkan diantara masalah yang dapat dipahami secara kontekstual adalah tentang  pembagian dan pemanfaatan daging qurban. Seusai acara, para peserta rata-rata menyambut baik kegiatan kursus intensif ini. Prima Aziz, peserta dari PCM Depok mengatakan bahwa” topik kegiatan ini cukup bagus, kontekstual dan sesuai kebutuhan warga Muhammadiyah di tingkat bawah”.  Sedangkan peserta dari PCM Cangkringan berharap agar program ini dapat dilanjutkan secara berkesinambungan. Terpisah, Ketua Majelis Tabligh PDM Sleman, Wildan Wahied mengatakan, “ kursus mubaligh Muhammadiyah ini sendiri merupakan program unggulan majelis yang akan diadakan secara berkala”. Wildan mengatakan, untuk penyiapan program ini, MT PDM Sleman secara khusus telah membentuk tim yang bertugas menyusun kurikulum dan sylabus. Reportase Wildan Wahied S.Pdi Ketua Majelis Tabligh PDM Sleman, Editor  Arief Hartanto SE MPI PDM Sleman

Loading

107 Tahun ‘Aisyiyah Tegaskan Komitmen Dakwah Kemanusiaan

Yogyakarta, Pdmsleman. Or.Id “’Aisyiyah Muhammadiyah tidak hanya berdakwah melalui mimbar tetapi melalui aksi nyata dalam bentuk dakwah-dakwah kemanusiaan.” Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah saat Konferensi Pers Milad 107 tahun ‘Aisyiyah pada Sabtu (18/5/24). Peringatan milad 107 dengan tema “Memperkokoh dan Memperluas Dakwah Kemanusiaan Semesta” ini akan dilaksanakan di Univesitas ‘Aisyiyah Surakarta pada Ahad, 19 Mei 2024. Salmah menyebut bahwa gerak dakwah kemanusiaan ‘Aisyiyah Muhammadiyah sudah dilakukan sejak awal berdirinya dengan pengajaran praksis al-Ma’un oleh Kyai Ahmad Dahlan. Nilai-nilai Praksis al-Ma’un ini terus menjadi semangat dakwah ‘Aisyiyah hingga kini di 107 tahun usianya dan hal ini sudah diakui bahkan oleh dunia internasional Dimana Muhammadiyah mendapatkan penghargaan Zayed Award for Human Fraternity pada tahun 2024. Oleh karena itu Salmah menyebut pada peringatan Milad ‘Aisyiyah ke-107 tahun ini menegaskan kembali komitmen ‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan Muhammadiyah untuk terus memperkokoh dan memperluas dakwah kemanusiaan semesta. ’Aisyiyah disebut Salmah akan memperkokoh peran-peran dakwah kemanusiaan dengan tidak kenal lelah melakukannya dan memperluas dengan meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak. “Agar apa yang dilakukan ‘Aisyiyah akan semakin dirasakan oleh masarakat luas dan akan menebarkan rahmatan lil alamin bagi semesta alam tidak hanya manusia tetapi juga makhluk lain.” Sekretaris Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa dakwah kemanusiaan ‘Aisyiyah di abad kedua ini juga semakin meluas termasuk di luar negeri. “Salah satunya dalam pemberian layanan pendidikan bagi anak-anak yang lahir dari tenaga migran kita yang undocumented.” Tri menyebutkan terdapat ribuan anak-anak yang terabaikan hak-haknya termasuk dalam bidang pendidikan karena merka lahir di negara lain tanpa dokumen yang resmi. Kondisi ini kemudian menghambat akses mereka pada pendidikan. “Mereka mau sekolah di sekolah pemerintah karena tidak punya dokumen tidak bisa, mau sekolah di sekolah swasta tidak punya akses karena mahal,” terang Tri. Kemudian Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah yang ada di luar negeri, terutama di negara dengan banyak pekerja migran Indonesia seperti Malaysia dan Taiwan menjawab permasalahan ini dengan membuka sanggar belajar. Para kader-kader ’Aisyiyah di luar negeri ini kemudian membuka titik-titik pembelajaran Dimana bahkan salah satu lokasi memiliki hingga 45 orang murid. Masih terkait pendidikan, permasalahan perkawinan usia anak juga menimbulkan dampak pada terputusnya hak pendidikan anak. “Isu lain pada angka perkawinan anak yang tinggi di Indonesia, problemnya bukan hanya pencegahan tetapi anak-anak kita yang mengalami perkawinan anak ini sulit untuk melanjutkan pendidikan.” ‘Aisyiyah disebut Tri kemudian hadir dan bekerjasama dengan pihak terkait untuk mengatasi persoalan ini.Kesejahteraan kelompok rentan seperti disabilitas juga menjadi bidang dakwah kemanusiaan ‘Aisyiyah. Salah satu yang menjadi perhatian ‘Aisyiyah adalah kenyataan bahwa dari 13 juta anak-anak dengan disabilitas hanya 5% yang lulus di mengenyam pendidikan hingga sarjana. Belum lagi tentang kesempatan kerja bagi disabilitas yang masih minim “Meskipun UU Disabilitas menyatakan bahwa pemerintah harus menyediakan lapangan kerja 2% bagi disabilitas dan private sector menyediakan 1% bagi disabilitas akan tetapi ini masih jauh sekali dari tercapai.” Oleh karena itu ‘Aisyiyah disebut Tri mengupayakan kegiatan untuk mendukung kesiapan kerja bagi disabilitas terutama bagi anak-anak disabilitas yang duduk di bangku SMA/SMK. Dalam isu lingkungan, selain gerakan kelestarian lingkungan untuk mengatasi dampak dari perubahan iklim. Tri menyebut bahwa ‘Aisyiyah juga menyasarkan dakwah kemanusiaanya bagi perempuan nelayan dan perempuan petani. “Yang paling terdampak dari perubahan iklim ini adalah petani dan nelayan yang hidupnya dari alam. Dakwah kemanusiaan ‘Aisyiyah melihat mereka sebagai kelompok yang paling rentan sehingga pendampingan bagi petani dan nelayan adalah isu yg diangkat oleh ‘Aisyiyah untuk mengorganisir petani perempuan sehingga selain ekonominya meningkat mereka akan mendapatkan pengakuan identitas.” Release PPA

Loading

Syawalan dan Silaturahmi HIDIMU Kabupaten Sleman, Warga Difabel Harus Mampu Dan Berdaya

Sleman, Pdmsleman.or.Id Sabtu 11 Mei 2024 bertempat di Masjid Agung dr. Wahidin Sudirohusodo Beran Sleman berlangsung acara Syawalan dan Silaturahmi warga penyandang disabilitas Muhammadiyah yang tergabung dalam HIDIMU Kab. Sleman. Ketua PDM Sleman Harjaka, S.Pd, S.Ag, MA, pada kali itu mengungkapkan tentang Dalam konsep Jawa, setiap manusia itu harus urip, arep, urup, dan urup. Konsep filisofi Sunan Kalijaga ini berangkat dari intisari Al Qur’an. Urip dalam bahasa Indonesia berarti hidup. Ya, hidup yang kita kenal sekarang. Hidup di dunia, bernafas, butuh makan, butuh teman, dan lain sebagainya. Artinya, urip harus menjadi mahluk sosial yang dilandasi oleh akhlakul karimah, sehingga hidupnya menjadi bermanfaat bagi orang lain (hablum minannas). Arep “berarti setiap manusia memiliki kemauan. Manusia itu selalu punya kemauan dan kehendak. Mau sukses, mau kaya, mau dapat nilai bagus, mau sukses dunia – akhirat, dan lain-lain. Intinya semua kemauan itu adalah ego dan nafsu. Nafsu manusia akan dunia yang begitu menyilaukan.” Selanjutnya, kata Gus Jaka,  adalah urap. Urap adalah makanan yang terdiri dari berbagai macam rebusan sayur yang dicampur dan ditambahkan sambal kelapa. Urap merupakan analogi kehidupan. Dalam hidup, kita akan bertemu, bercampur, bergesekan, berinteraksi dengan berbagai jenis manusia. Berjodoh dengan berbagai macam takdir kehidupan. Berkreasi dalam mengolah rasa menanggapi itu semua. Kita akan lancar menghadapi urap manakala kita telah bisa menakhlukkan arep yang ada pada diri kita. Semakin cerdas kita mengelola kekarepan atau ego kita, semakin bijak kita dalam menghadapi urap. Nah, ketika kita beres dengan urusan urip, arep dan urap, saatnya kita beralih pada urup.  Urup berarti nyala. Menyalakan hati kita untuk melihat cahayaNya. Mengganti segala orientasi hidup kita akan dunia menjadi orientasi akhirat. Menyalakan kesadaran akan singkatnya hidup dan adanya pertanggugjawaban atas polah tingkah kita. Sadar betul bahwa tujuan pengembaraan hidup ini hanya untuk pulang ke kampung akhirat. Pulang pada Sang Pemilik Hidup, pencipta segala macam rasa dan rupa, tempat menggantungkan segala macam urusan dan perkara. Sementara itu, Ketua DPW HIDIMU Prop. DIY, “sudah saatnya, kaum disabilitas menunjukkan potensi yang dimilikinya.” Warga difabel harus mampu dan berdaya, seperti manusia yang lain. Kalau mereka bisa melakukan sesuatu, maka kita pun harus bisa. “Kita jangan menunjukkan kalau kita perlu dikasihani, tapi kita bisa dan mampu berdaya,’ demikian kata Pak Jati. Menurut Ketua MPKS PDM Sleman, Wahyu Purhantara, warga disabilitas yang tergabung dalam HIDIMU Sleman harus gumregah untuk membuktikan dirinya itu mampu mandiri, berdaya dan bisa hidup berdampingan dengan orang lain yang memili potensi. Pada acara silaturahmi ini dihadiri oleh sekitar 70an warga disabilitas yang datang dari berbagai penjuru kapanewon di Sleman. Ada yang istimewa pada silaturahmi kali ini, yakni menghadirkan Juru Bicara untuk penyandang tuna wicara. Reportase Drs. Wahyu Purhantara Ketua MPKS PDM Sleman, Editor  Arief Hartanto MPI PDM Sleman

Loading

Aisyiyah  Sleman Gelar Silaturahmi Idul Fitri 1445 H, Semangat Risalah Perempuan Berkemajuan

Sleman, Pdmsleman.Or.Id Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Sleman selenggarakan Silaturahmi Idul Fitri 1445 H keluarga besar ‘Aisyiyah Sleman dimana kegiatan ini dilaksanakan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman pada Ahad (5/5/2024). Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Sleman, Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo, Wakil Ketua PDM Sleman H. Arief Sulistya, SE, Sekretaris PDM Sleman H. Arif Mahfud, S.Ag, M.S.I., Ketua PDA Sleman Dra. Hj. Hanik Rosyada, M.Ag, Ketua PC Muslimat NU Kab Sleman, jajaran PDA, PCA, dan Ortom se-Kab Sleman. Dalam sambutan pembukaan, Ketua PDA Sleman, Hanik Rosyada menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran PDA Sleman, seluruh Majelis dan Lembaga, jajaran PCA se Kab Sleman. Ia berharap silaturahmi idul fitri ini dapat memperkuat jalinan silaturahmi antar pimpinan. Setelah syawal PDA dan PCA bisa merapatkan barisan untuk melaksanakan program yang telah direncanakan. “Silaturahmi Syawal ini menjadi tangga baru yang kita lalui. Implementasi program kerja hasil raker segera ditindaklanjuti. Seragam baru semangat baru. Warna pink jambu nuansa Aisyah istri Rasulullah yang pipinya sering kemerahan bila disanjung Rasul. Saya berharap semua anggota Aisyiyah Sleman memiliki semangat satu frekuensi memajukan Sleman dengan gerakan di majelis dan lembaga masing-masing,” terangnya. Hanik juga mengingatkan kembali semangat risalah perempuan berkemajuan melalui lirik lagu Risalah Perempuan Berkemajuan yang dinyanyikan bersama dalam pra acara silaturahim ini. Pada silaturahim Idul Fitri ini disampaikan pula tausiyah syawal oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dr. H. Agus Taufiqurrahman, Sp.S., M.Kes. Ia berpesan bahwa ‘Aisyiyah hendaknya selalui berfikir maju. Ia mencontohkan kedokteran Islam yang menjadi awal berkembangnya ilmu kedokteran. Ibnu Sina telah membuktikan peran keilmuannya. Ia juga berpesan untuk meningkatkan amal shalih. “Jaga hati, lanjutkan semangat ramadan beramal shalih dengan ilmu yang dikaji. Syawal idul fitri dengan halal bihalal untuk mengurai kesalahan, permohonan maaf lahir dan batin,” ungkapnya. Pada acara ini, juga dikukuhkan Pengurus Koperasi Cahaya Melati PDA Sleman yang baru. Selain itu, acara Silaturahmi ini juga dimeriahkan dengan bazar UMKM binaan Majelis Ekonomi PDA Sleman dan disediakan pemeriksaan kesehatan gratis oleh Rintisan  Klinik ‘Aisyiyah Panggeran dan Majelis Kesehatan PDA Sleman. Acara diakhiri dengan doa oleh dr. Agus dan foto bersama. Reportase Hj. Hanik Rosyada S.PdAg, M.Ag Editor  Arief Hartanto MPI PDM Sleman

Loading

Mitra Pemberdayaan Ekonomi Lazismu PDM Sleman, Gandeng Produsen Produk Homecare PRM Purwomartani

Sleman, Pdmsleman.Or.Id Salah satu upaya pemberdayaan ekonomi Muhammadiyah Sleman adalah dengan menggandeng PT.Sang Surya Bersinar (SSB) adalah perusahaan yang bergerak di bidang Distribusi Produk  Homecare, Bodycare merupakan Mitra Pemberdayaan Ekonomi Lazismu Daerah Sleman yang berada di Ranting Purwomartani Selatan masuk di bawah Majelis Ekonomi PCM Kalasan, PDM Sleman, DI Yogyakarta. Beberapa produknya mendapatkan apresiasi dari Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof. Abdul Mu’ti, Bupati Sleman Hj. Kustini Sri Purnomo dan DR. Yayan Suryana PWM DIY ketika mendapatkan bingkisan dari PDM Sleman dalam acara halal bil halal PDM Sleman beberapa waktu lalu. Saat ini PT Sang Surya Bersinar mulai mendistribusikan produk-produk  Bodycare seperti BodywashMU, ShampooMU dan PastaMU. BodywashMU adalah Sabun Mandi cair dengan Volume 250 mL dan 1000 mL, merupakan sabun mandi cair yang memiliki tingkat hyangiene yang tinggi ,keharuman Aromatic Tropis yang khas  dan memiliki keampuhan yang sangat optimal dalam melindungi kulit dari kuman yang berbahaya dan kemampuanya menutrisi kulit dan memberi kelembaban yang optimal. Produk ini memiliki keunggulan : Kualitas lebih bagus, Melindungi tubuh dari kuman lebih dari 18 Jam, Isi lebih banyak dan harga lebih hemat. ShampooMU merupakan Shampoo dengan volume 250 mL dan 1000 mL merupakan Shampoo untuk semua jenis kulit yang akan menutrisi rambut dan kulit kepala sehingga rambut akan lebih lembut, mengembang dan lebih berkilau. ShampooMU memiliki harga yang sangat kompetitif dengan kemasannya yang 1,000 mL menjadikanya lebih hemat. PastaMU adalah pasta Gigi MU dengan kemasan 225gr dengan harga Rp.30.000 merupakan pasta gigi dengan harga yang kompetitif di kelasnya dengan keunggulan lebih fresh and cool, membuat nafas menjadi lebih segar dan mencegah pertumbuhan kuman penyebab bau mulut. PastaMU juga efektif membersihkan mulut dan gigi sehingga lebih bersih sekaligus membantu perawatan mulut dan gigi. Secara keseluruhan produk-produk MU Series telah memiliki legalitas yang komplit seperti merk terdaftar dalam  PDKI, BPOM dan Sertifikat Halal MUI. Dimana untuk mendapatkan Produk MU Series adalah di setiap PCM/PCA yang bermitra dengan PT.Sang Surya Bersinar selanjutnya lewat MEBP ataupun KLL PCM,PCA setempat sebagai agen pendistribusian ke masing-masing jamaah atau warga Muhammadiyah. Dengan demikian MEBP ataupun KLL akan mendapatkan profit share dan PDM akan mendapatkan royalty dari peredaran Produk di Daerahnya. Sehingga ini bisa menjadi tambahan pendapatan untuk mengembangkan dakwah di daerahnya masing-masing mengingat potensi warga jama’ah Muhammadiyah yang besar dan tersebar di berbagai daerah. Jika disetiap PCM/PCA diasumsikan ada penjualan 1000 set BodywashMU, ShampooMU dan PastaMU setiap bulan, maka PCM/PCA lewat MEBP ataupun KLL akan dapat pembagian keuntungan Rp 15.000.000 setiap bulan atau Rp.180,000,000 setahun. PDM akan mendapatkan Rp.1000 untuk setiap produk yang terdistribusi ke Jama’ah atau warga Muhammadiyah dari PT. Sang Surya Bersinar tanpa mengurangi profit di setiap PCM /PCA. Sebagaimana disampaikan Syinta Brata Ketua LAZISMU PDM Sleman kepada Arief Hartanto dari MPI PDM Sleman pada Ahad 6 Mei 2024 bahwa semangat pemberdayaan ekonomi ini dengan Motto “Belanja Sekaligus Beramal” dengan Tagline “ Dari Umat Oleh Umat Untuk Umat” dan spirit “Menjaga Ekonomi Umat”, kami ingin agar jihad ekonomi ini mendapat support atau dukungan dari kalangan Warga Muhammadiyah. Untuk info lebih lanjut bisa kontak : Ustadz Sumadi 08121547943. Reportase Syinta Brata S.SI  LAZISMU PDM Sleman Editor Arief Hartanto SE MPI PDM Sleman

Loading

Rekap berita Silaturahmi Syawal 1445 H PDM Sleman Bersama Sekum PP Muh Prof Abdul Mu’ti

Sleman, Pdmsleman.Or.id Link Youtube Link Google Drive Foto dan Video oleh SMKM Panasan Sleman Compilasi oleh Arief Hartanto MPI PDM Sleman https://drive.google.com/drive/folders/1Aj3cv7tNLVdd-1dF9AK6zDCfXu7Qxlb-

Loading

Peran KOKAM Sleman Sukseskan Silaturahmi Syawal PDM Sleman 2024

Sleman, Pdmsleman.Or.Id Silaturrahmi Syawal merupakan acara puncak silaturahmi syawal warga Muhammadiyah Kabupaten Sleman yang terdiri dari seluruh Anggota Ortom, Majelis, Kader, Cabang, Ranting dan simpatisan diadakan di Masjid Agung Dr. Wahidin Sudirohusodo Rabu, 22 Syawal 1445 H / 1 Mei 2024. Jumlah jamaah yang hadir kami perkirakan sekitar 5000 jamaah dan jauh lebih banyak jadi perkiraan awal kami.Tentunya jumlah itu lebih banyak dari tahun kemarin dan menunjukkan semangat yang semakin baik dari jamaah untuk syiar Islam dan Muhammadiyah. Pupud Purnomo Komandan Kokam Daerah Sleman dalam keterangannya kepada Arief Hartanto dari MPI PDM Sleman pada Kamis 2 Mei 2024 menyampaikan “ Kami sebagai Kokam tentunya sangat bangga dan bersemangat turut serta mensukseskan acara tersebut, Pada intinya kami bertanggung jawab atas keamanan dan kenyamanan jamaah selama berlangsungnya acara baik di dalam maupun di luar area Masjid Agung Sleman”. Jumlah jamaah yang sangat banyak membuat personil kami harus bekerja tanggap dan sigap terutama kantong-kantong parkir yang tersedia tidak cukup untuk menampung kendaraan jama’ah sehingga membuat  rekan-rekan KOKAM segera mencari solusi dengan meminta bantuan dan bernegosiasi dengan kantor-kantor di sekitaran Masjid Agung untuk dapat meminjamkan area parkirnya. Alhamdulillah semua bisa teratasi dan tidak menimbulkan kemacetan. KOKAM se Sleman dengan jumlah personil sekitar 80 personil juga menghandle permasalahan keamanan bisa segera diselesaikan dan diatasi sehingga tidak terjadi hal-hal yang menggangu kenyamanan jama’ah. Walaupun tidak semua anggota KOKAM bisa hadir tapi secara keseluruhan kami telah sukses dalam mendukung acara tersebut. Semoga KOKAM Sleman semakin maju,berdaya dan berkembang sehingga bisa selalu mendukung syiar Islam dan gerakan Muhammadiyah.Fastabiqul Khoirot tandas Dadang. Sementara Ndan Ridwan dari KOKAM Tempel menyampaikan “ dari Markas KOKAM Tempel mengirimkan 8 personil bergabung dengan Saudara-saudara dari seluruh daerah Sleman”. Alhamdulillah agenda Syawalan PDM Sleman bersama Profesor Abdul Mu’ti  Sekum PP Muhammadiyah terselenggara dengan dengan baik dan alhamdulillah membludak jama’ahnya, namun semua terkendali dan harapannya tetap sukses untuk Muhammadiyah Sleman. Salam dari KOKAM Tempel , KOKAM Jaya KOKAM Jaya Allahu Akbar.

Loading