Jangan Salah Pilih Pemimpin

Sleman, Pdmsleman.Or.Id M. Wildan Wahied, SHI Islam sangat memandang penting masalah kepemimpinan. Pentingnya kepemimpinan itu ditunjukkan lewat peristiwa pengangkatan Abu Bakar sebagai khalifah di Saqifah Bani Saidah, sesaat setelah wafatnya Rasulullah. Saat jasad Nabi belum lagi dimakamkan, para sahabat lebih mendahulukan memilih khalifah pengganti Nabi daripada menyelenggarakan jenazah beliau yang agung dan mulia. Kepemimpinan merupakan hal mutlak yang harus ada, meskipun hanya di tengah sebuah kelompok kecil. Hal ini terlihat dari sabda Rasulullah SAW: إِذَا خَرَجَ ثَلَاثَةٌ فِي سَفَرٍ فَلْيُؤَمَّرُوْا أَحَدَهُمْ “Apabila tiga orang keluar dalam sebuah safar, hendaknya mereka mengangkat salah seorang di antaranya sebagai pemimpin.” (HR. Abu Dawud dari Abi Said al-Khudhri). Jika dalam kelompok kaum Muslimin yang sangat sedikit pun perlu ada orang yang ditunjuk sebagai pemimpin, terlebih dalam kelompok yang jauh lebih besar, seperti sebuah bangsa misalnya. Awas, Pemimpin Yang Menyesatkan Meski keberadaan pemimpin itu mutlak diperlukan, namun Nabi mewanti-wanti umatnya untuk tidak sembarangan mengangkat pemimpin. Salah satu yang dikhawatirkan Nabi atas umatnya adalah salah dalam mengangkat pemimpin. Hal ini terlihat dari hadits riwayat Tsauban RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda: إِنَّ مِمَّا أَتَخَوَّفُ عَلَى أُمَّتِي أَئِمَّةً مُضِلِّينَ “Sesungguhnya, yang paling aku khawatirkan atas dirimu ialah para pemimpin yang menyesatkan”. [HR. Ibnu Majah dan At-Tirmidzi]. Salah satu tugas pemimpin adalah membimbing orang yang dipimpinnya menuju kepada arah yang benar. Ia juga dituntut untuk mampu memberi solusi atas persoalan rakyatnya. Dengan demikian, seorang pemimpin harus memiliki kapabilitas yang memadai. Tanpa landasan itu, ia hanya akan menyesatkan rakyatnya. Hal ini ditegaskan Nabi dalam sabda beliau: إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِبَادِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا “Sesungguhnya, Allah tidak mencabut ilmu secara sekaligus dari umat manusia, namun Allah mencabutnya dengan cara mewafatkan para ulama. Sehingga apabila tidak lagi tersisa seorang pun ulama, manusia mengangkat orang-orang jahil sebagai pemimpin. Ketika dimintai pendapat, para pemimpin itu berfatwa ilmu. Akhirnya mereka sesat lagi menyesatkan” [HR. Al Bukhari]. Keengganan orang-orang yang kapabel untuk menjadi pemimpin adalah salah satu sebab bertahtanya para pemimpin bodoh. Selain itu, kekeliruan memilih pemimpin menjadi sebab terbesarnya. Kesalahan itu dapat terjadi karena si pemilih tidak dibimbing oleh petunjuk syariat dalam mengangkat pemimpin, atau karena cara pandang yang salah terhadap kepemimpinan. Fungsi Kepemimpinan Islam mewajibkan adanya kepemimpinan karena pentingnya fungsi kepemimpinan itu. Diantara fungsinya adalah: Pertama, mencegah kezaliman. Imam Ibnu Katsir menjelaskan hal ini dengan merujuk QS. Al-Baqarah 251: وَلَوۡلَا دَفۡعُ ٱللَّهِ ٱلنَّاسَ بَعۡضَهُم بِبَعۡضٖ لَّفَسَدَتِ ٱلۡأَرۡضُ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ ذُو فَضۡلٍ عَلَى ٱلۡعَٰلَمِينَ Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam. Terhadap ayat ini Ibnu Katsir menjelaskan: لَوْلَا إِقَامَةُ الْمُلُوكِ حُكَّامًا عَلَى النَّاسِ لَأَكَلَ قَوِيُّ النَّاسِ ضَعِيفَهُمْ Seandainya tidak ada kekuasaan yang ditegakkan oleh para penguasa terhadap manusia, maka orang yang kuat akan menghabisi orang yang lemah (Ibnu Katsir, Qashas al-Anbiya, II/265). Pepatah latin mengatakan bahwa manusia adalah homo homini lupus (manusia adalah serigala bagi lainnya). Dengan demikian kekuasaan berfungsi untuk membatasi tabiat manusia yang dengan kekuatannya dapat berbuat kezaliman kepada pihak yang lemah. Sehingga, dalam suatu riwayat dari Abu Bakrah disebutkan: اَلسُّلْطَانُ ظِلُّ اللَّهِ فِي الْأَرْضِ فَمَنْ أَكْرَمَهُ أَكْرَمَهُ اللَّهُ وَمَنْ أَهَانَهُ أَهَانَهُ اللَّهُ Penguasa adalah naungan Allah di muka bumi. Barangsiapa memuliakannya, Allah pun memuliakannya. Barangsiapa menghinakannya, Allah pun akan menghinakannya pula (Ibnu Atsir, Usud al-Ghabah, h. 929). Kedua, menegakkan hukum Allah. Utsman bin Affan t berkata: إِنَّ اللَّهَ لَيَزِعُ بِالسُّلْطَانِ مَا لَا يَزِعُ بِالْقُرْآنِ “Sesungguhnya Allah mencegah dengan kekuasaan (manusia) apa-apa yang tidak bisa dicegah dengan Al-Qur`an.” (Ibnu Katsir, Qishah al-Anbiya, 265). Lewat Al-Quran Allah mencegah manusia melakukan perbuatan buruk. Orang beriman tentu akan berusaha menjauhi larangan Allah tersebut. Namun banyak dijumpai betapa orang yang mengaku beriman dapat pula melanggar larangan Allah. Sebabnya antara lain karena pelanggaran tersebut tidak mengakibatkan hukuman secara langsung di dunia. Disinilah kekuasaan memiliki fungsi untuk menegakkan hukum Allah agar ditaati. Allah memberi kewenangan pada penguasa untuk membuat hukum ta’zir (hukum yang penerapannya diserahkan kepada punguasa). Ancaman sanksi yang ada dalam hukum ta’zir itu dapat memaksa orang lain agar taat kepada aturan hukum. Ketiga, menyejahterakan rakyat. Rasulullah SAW bersabda: مَنْ وَلَّاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ شَيْئًا مِنْ أَمْرِ الْمُسْلِمِينَ فَاحْتَجَبَ دُونَ حَاجَتِهِمْ وَخَلَّتِهِمْ وَفَقْرِهِمْ احْتَجَبَ اللَّهُ عَنْهُ دُونَ حَاجَتِهِ وَخَلَّتِهِ وَفَقْرِهِ Siapa yang diserahi Allah mengatur kepentingan kaum muslimin, namun kemudian ia bersembunyi dari kebutuhan mereka, kemiskinan mereka, dan kefakiran mereka, maka Allah akan menolak kebutuhannya, kemiskinannya serta kefakirannya (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzy). Hadits ini menyiratkan bahwa diantara fungsi kepemimpinan adalah untuk menyejahterakan rakyat. Jika pemimpin itu tidak bersungguh-sungguh berupaya memenuhi kebutuhan rakyat, maka ia diancam tidak akan masuk surga. Nabi SAW bersabda: مَا مِنْ أَمِيرٍ يَلِي أَمْرَ الْمُسْلِمِينَ ثُمَّ لَا يَجْهَدُ لَهُمْ وَيَنْصَحُ إِلَّا لَمْ يَدْخُلْ مَعَهُمْ الْجَنَّةَ Tidaklah seorang pemimpin yang menangani urusan kaum muslimin, tetapi tidak berusaha semaksimal mungkin untuk mengurusi mereka dan memberikan arahan kepada mereka, kecuali dia tidak akan bisa masuk surga bersama kaum muslimin itu (HR. Muslim). Melihat fungsi-fungsi tersebut, maka kepemimpinan dalam Islam bukanlah urusan menikmati kekuasaan belaka, melainkan berfungsi untuk membimbing rakyatnya meraih kemaslahatan di dunia dan akhirat. Semua fungsi kepemimpinan itu kemudian dirangkum oleh Imam Al-Mawardi yang memberi definisi kepemimpinan. Beliau mengatakan: اَلْاِمَامَةُ مَوضُوعَةٌ لِخِلَافَةِ النُّبُوَّةِ فِى حِرَاسَةِ الدِّيْنِ وَسِيَاسِيَةِ الدُّنْيَا Kepemimpinan itu berfungsi untuk menggantikan tugas kenabian dalam menjaga agama dan mengatur urusan dunia. (Al-Mawardi, Al-Ahkam as-Sulthaniyah, h. 4). Tugas kenabian yang dilanjutkan itu tentu bukan untuk menerima wahyu, melainkan menjaga keberlangsungan dakwah Islam dan menegakkan hukum-hukum agama. Selain itu, juga untuk mengatur kemaslahatan kaum muslimin dalam urusan keduniaan. Sehingga, ketika seseorang memilih pemimpin hanya dengan pertimbangan material belaka, tentu ia berpotensi besar untuk terjerumus dalam kekeliruan. Karena itulah maka Islam telah memberi petunjuk kepada umatnya dalam masalah kepemimpinan ini. Islam mengatur siapa saja yang tidak boleh dipilih sebagai pemimpin, siapa yang layak untuk dipilih sebagai pemimpin, serta bagaimana kriterianya. Kriteria Pemimpin Dengan adanya fungsi yang kompleks dan tanggung jawab yang berat tersebut, maka tidak setiap orang dapat diangkat sebagai pemimpin. Karena itu para ulama merumuskan mengenai kriteria yang harus ada pada calon pemimpin. Imam Al-Mawardi, dalam kitabnya, …

Loading

Ideopolitor PDM Sleman Angkat Tema “Tantangan, Sikap, dan Kontribusi Muhammadiyah dalam Pemilu 2024”

Sleman, Pdmsleman.Or.id Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik – Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Sleman acara Dialog IDEOPOLITOR (Ideologi, Politik, dan Organisasi) mengangkat tema “Tantangan, Sikap, dan Kontribusi Muhammadiyah dalam Pemilu 2024”  yang diselenggarakan pada Sabtu, 6 Januari 2024 mengambil tempat di Aula Masjid KH. Sudja RS PKU Muhammadiyah Gamping Jln Wates KM. 5,5 Ambarketawang, Gamping, Sleman. Bupati Sleman Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo menyebutkan betapa Muhammadiyah sebagai Mitra penting pemerintah   dalam membantu pendidikan kesehatan, kesejahteraan dan ekonomi . Muhammadiyah juga harus punyai kader di level pembuat kebijakan di segala level pemerintahan, hal ini mendorong kader Muhammadiyah untuk masuk ke ranah politik  yang akan membawa warna kebijakan di pemerintah. Dalam kesempatan tersebut Bupati juga menyampaikan “Komitmen dan Dukungan Pemerintah Kabupaten Sleman Bersama Muhammadiyah Sleman Dalam Mengawal Pemilu 2024 Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil” hal ini nampak dalam besaran dana hibah untuk KPU Kabupaten Sleman yaitu sebesar 44,7 Miliar dengan rincian APBD Tahun 2023 sebesar 17,9 Miliar dan APBD Tahun 2024 sebesar 26,85 Miliar. Sedangkan besaran dana hibah untuk BAWASLU Kabupaten Sleman yaitu 13,75 Miliar dengan perincian APBD Tahun 2023 5,5 Miliar APBD Tahun 2024 sebesar 8,25 Miliar. Dr.phil. Ridho Al-Hamdi, M.A. Ketua LHKP Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam kesempatan materi Tantangan dan Sikap Muhammadiyah pada Pemilu 2024, kader Muhammadiyah tidak anti dan alergi terhadap politik. Fase hubungan Muhammadiyah dengan politik yang dibagi ke dalam dua fase yakni Fase pertama terjadi sekitar 1912 hingga 1971. Pada fase ini, kader Muhammadiyah sadar akan pentingnya Muhammadiyah bergabung dengan sebuah partai politik. Tidak ada aturan resmi yang menyatakan larangan bagi kader Muhammadiyah bergabung dalam partai politik. Pada masa itu kader Muhammadiyah membentuk partai politik, misalnya PII (Partai Islam Indonesia).   Fase kedua terjadi sekitar 1971 hingga 2020. Ridho mengatakan boleh jadi fase kedua masih terjadi hingga saat ini. “Muhammadiyah sampai detik ini tidak ada partai. Kader Muhammadiyah saat ini terdiaspora ke mana-mana, dalam artian tersebar di berbagai partai politik dan turut menjadi simpatisan partai politik dengan menjadi timses. “Pasti Muhammadiyah tidak akan mengeluarkan pernyataan yang mendukung capres-cawapres tertentu atau mendukung parpol manapun secara resmi. Hasil Muktamar Solo 2022 menyatakan perlunya diaspora kader Muhammadiyah ke legislatif, eksekutif, dan yudikatif,”   Kader Muhammadiyah tidak anti dan alergi terhadap politik. “Muhammadiyah akan mendorong kader-kadernya untuk terlibat dalam politik tetapi tidak menyeret Muhammadiyah ke dalam politik praktis,” tegas Ridho. Dilema tersebut seiring dengan terdapatnya dua mazhab di kalangan warga persyarikatan tentang hubungan Muhammadiyah dan politik. Mazhab pertama adalah akal skripturalis-rasional disingkat spiral. Mazhab ini cenderung tidak begitu suka Muhammadiyah terlibat dalam politik praktis dan menempatkan Muhammadiyah sebagai kelompok kepentingan atau interest group dan kekuatan moral atau moral force. Mazhab lainnya yaitu akal substansialis-pragmatis, disingkat supra. Orang-orang bermazhab supra memiliki ketertarikan untuk terlibat langsung dalam politik karena menurutnya perjuangan dapat dilakukan melalui jalur politik. “Sebagian warga Muhammadiyah menginginkan kejelasan posisinya Muhammadiyah mendukung siapa,” jelas Ridho. Arif Jamali Muis, M.Pd. Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY dalam kesempatan materi Kontribusi Warga Muhammadiyah DIY dalam Kontestasi Pemilu 2024 sesuai Amanah Musypimwilsus PWM DIY menegaskan bahwa secara organisasi Persyarikatan harus sehat, efektif, efisien meskipun telah menjadi organisasi yang sangat besar. Diperlukan strategi baru, kultur baru, cara-cara baru yang inovatif agar organisasi non-profit ini (perjuangan amal shaleh ini) terus lestari sampai akhir zaman. Serta penegasan bahwa warga Muhammadiyah DIY untuk berkomitmen mengusung dan memenangkan Ahmad Syauqi Soeratno sebagai legislator utusan Muhammadiyah Yogyakarta.  Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Sleman yang diwakili H AS Ardani menandaskan pentingnya penguatan ideopolitor kali ini terutama dalam kondisi jelang Pemilu 2024 ini. Direktur Utama RS PKU Gamping dr. H. Ahmad Faesol, Sp. Rad., M. Kes., MMR menyampaikan komitmennya untuk terus berkontribusi untuk kemajuan Muhammadiyah di Sleman. Dalam acara ini dihadiri oleh Ketua dan Anggota PDM,   Ketua Majelis/Lembaga, Ketua dan Anggota LHKP, Ketua Tim Pemenangan Daerah Kabupaten Sleman, Pimpinan Cabang dan Ranting PCM PCA se Sleman beserta segenap Ketua Ortom dan Ir Ahmad Syauqi Soeratno MM (calon anggota DPD RI utusan Muhammadiyah DIY). Reportase Arief Hartanto SE, MPI PDM Sleman

Loading

Wisuda Akbar BTHQ, 1.347 Siswa SMP Muhammadiyah se-Sleman, Jadikan Al Qur’an sebagai teman

Sleman, Pdmsleman.Or.id Badan Kerjasama Sekolah (BKS) SMP Muhammadiyah se-Sleman sukses menggelar wisuda akbar BTHQ (Baca Tulis dan Hafal Al Qur’an) angkatan ke-4 hari ini Sabtu, 6 Januari 2024. Bertempat di Gedung Pertunjukan/Performance Stage Universitas Negeri Yogyakarta sebanyak 1.347 siswa yang terdiri dari 1.160 Iqro’ dan 187 Tahfidz dari 25 (duapuluh lima) SMP Muhammadiyah se-Sleman. Penyelenggaraan tahun ini, BKS bekerjasama dengan Fakultas Bahasa, Seni dan Budaya (FBSB) Universitas Negeri Yogyakarta.  Wisuda dilakukan oleh Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sleman. Acara ini di bagi menjadi 2 sesi yakni sesi pertama mulai jam 07.30 sampai jam 9.30 dan sesi 2 jam 10.30 sampai 12.30 WIB. Dalam sambutannya sebelum prosesi wisuda ketua Majelis Dikdasmen dan PNF, H. Surahmat, S.Pd menyampaikan bahwa wisuda akbar BTHQ (Baca Tulis dan Hafal Al Qur’an) ke-4 sebagai wujud kerja keras dari segenap warga sekolah agar menjadikan Al Qur’an sebagai teman dan mensyiarkan sekolah berkemajuan.  “Program BTHQ adalah program utama Ismuba, kita selenggarakan secara bersama-sama dalam rangka untuk saling memotivasi sekolah dan siswa agar keinginan untuk menghafal Al Qur’an itu tinggi,” Bahkan, dipilihnya tempat-tempat mewah, salah satunya Gedung Pertunjukan FBSB UNY juga bagian dari motivasi biar siswa ada keinginan untuk belajar lebih lebih giat lagi. “Meskipun, hanya lulus iqro’, itu bagian dari prestasi dan tentunya akan diberikan apresiasi, termasuk disediakan tempat yang mewah,” tambahnya. Untuk semester depan, Majelis Dikdasmen Sleman mencanangkan semua sekolah harus mengusahakan semua siswanya bisa membaca Al Quran. Dengan demikian, diharapkan siswa akan memahami Islam dengan utuh dengan kesenangan membaca Al Qur’an dan kitab-kitab yang lain. Selanjutnya Bupati Sleman Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo menyampaikan selamat dan apresiasi terhadap kegiatan wisuda akbar BTHQ angkatan ke-4 hari ini. “ Khusus bagi pendidik di sekolah Muhammadiyah Sleman, pemerintah Kabupaten Sleman mengucapkan terima kasih yang tak terhingga karena tanpa bantuan bapak ibu untuk mendidik generasi anak-anak kita yang nanti akan membangun Indonesia, pemerintah tidak bisa terjun sendiri, inilah bentuk kolaborasi antara semua pendidikan di Kabupaten Sleman”.  Harapan ke depan anak-anak kita dan generasi Z dan Alpha yang akan membangun Indonesia. Dengan potensi apapun anak-anak kita dengan dilandasi iman, bisa membaca Al Qur’an, tahu artinya dan bisa diterapkan dalam kehidupan, insya Allah menjadi generasi penerus dan pemimpin yang memiliki akhlaqul karimah, memiliki suri tauladan dan karakter Qur’ani. Oleh karena itu tugas kita selaku pendidik serta kebijakan agar anak didik kita mencintai Al Qur’an. Setelah prosesi wisuda disampaikan ikrar wisuda dan diikuti seluruh peserta wisuda dengan penuh khidmad. Acara ini dihadiri juga oleh Kepala Dinas Pendidikan Sleman Drs H. Ery Widaryana, MM, Drs. H. Abdul Kasri dan H. Arif Sulistyo, S.E. Wakil Ketua PDM Sleman, Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta yakni Muh. Fatkul Mubin, M.Ag, M.Pd.I yang sekaligus memberikan testimony kepada wisudawan wisudawati BTHQ setelah acara prosesi wisuda serta tamu undangan dari pengawas Pendidikan Agama Islam Kemenag, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Depok serta dari Perwakilan sekolah SD Muhammadiyah se-Sleman dan SD Muhammadiyah terdekat. Acara wisuda akbar juga dimeriahkan penampilan dari perwakilan sekolah dan mendapat aplous meriah baik peserta dan tamu undangan. Harapan dari penyelenggara dan ketua BKS Hendro Sucipto, S.Ag, M.Pd ke depan lebih banyak lagi jumlah dan kualitas peserta wisuda sehingga semakin menguatkan sekolah Muhammadiyah sebagai basis penyiapan generasi Qur’ani dan menjadi sekolah dengan Al Islam dan Kemuhammadiyahan sebagai ciri khas sebagaimana pendiri Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan mendirikan sekolah berbasis agama dan modern atau berkemajuan. Reportase H. Wahdan A KS SMPM 1 Tempel MPI PDM Sleman Editor Arief Hartanto SE MPI PDM Sleman

Loading

Bersama Meraih Prestasi, Menuju Ridho Illahi Motivasi Siswa 4 SD Muhammadiyah Godean

Godean, Pdmsleman.Orid Pada Jum’at, 5 Januari 2023, di aula SMP Muhammadiyah 1 Godean, semangat kebersamaan mewarnai acara motivasi bagi siswa kelas 6 dari empat Sekolah Dasar Muhammadiyah: SD Muhammadiyah Sangonan I, SD Muhammadiyah Sangonan 3, SD Muhammadiyah Sidomulyo, dan SD Muhammadiyah Kliwonan. Kegiatan ini mengundang perhatian dengan kehadiran Kak Ipunk Pancaran Qolbu, seorang motivator terkemuka. Kak Ipunk, dalam paparannya, menggugah semangat siswa dengan menyampaikan empat kunci keberhasilan yang diperlukan ” konsistensi dalam menjalankan ibadah sholat, membiasakan diri untuk tadarus Al-Qur’an, fokus dalam proses belajar, serta membentuk akhlakul karimah sebagai landasan utama dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar”. Pesan tersebut disampaikan dengan penuh semangat dan empati, menciptakan momen berkesan bagi para siswa. Dalam harapannya, kepala sekolah, guru-guru, dan staf karyawan menyampaikan doa agar semangat yang ditanamkan dalam acara ini menjadi pemicu bagi perubahan positif di antara siswa. Mereka berharap agar siswa-siswa tidak hanya meningkatkan fokus pada pelajaran, tetapi juga memprioritaskan sholat sebagai bagian tak terpisahkan dari rutinitas harian, konsisten dalam memperdalam Al-Qur’an, serta menunjukkan perilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari. Suasana haru menghiasi momen ketika para siswa meminta doa restu dari orang tua mereka. Pelukan erat dan tatapan haru melintas di antara siswa, orang tua, dan pengajar, menciptakan ikatan emosional yang memperdalam semangat kebersamaan dan tanggung jawab bersama dalam mendukung perjalanan pendidikan anak-anak. Nampak pula membersamai para siswanya Wusanti, S.Pd KS SDM Sangonan 3, Ery Chusniawaty, S.Pd KS SDM Sidomulyo, Nurul Wakhidah, S.Ag. KS SDM Kliwonan. Siti Zakiyah, ST  menyampaikan bahwa “acara ini tidak hanya sebatas penggalian potensi akademis, tetapi juga memberikan pijakan spiritual yang kokoh bagi siswa-siswa, mengingatkan mereka akan pentingnya menjaga hubungan vertikal dengan Sang Pencipta. Sukses ASPDBK—sukses dunia dan akhirat yang berkualitas—menjadi tujuan utama dari pemberian bekal nilai-nilai kehidupan dalam acara ini”. Semoga semangat yang terpancar dari acara ini tidak hanya menjadi kilauan sebentar, tetapi menjadi cahaya yang terus menyala dalam perjalanan siswa-siswa untuk meraih prestasi sejati, mendapatkan ridho Illahi. Kegiatan ini mencerminkan komitmen kuat dari sekolah dan para pendidik untuk membentuk karakter siswa, bukan hanya untuk sukses di dunia pendidikan, tetapi juga dalam menghadapi kehidupan yang lebih luas di masa depan.

Loading

Muhammadiyahammadiyah Peduli Pelestarian Anggrek Merapi Khususnya Anggrek Vanda Tricolor Merapi Dan Anggrek Tanah Merapi

Loading